BAB 28 ( KEHILANGAN ? )

210 10 0
                                    

Asnawi menatap langit malam yang terasa sendu kali ini, banyaknya bintang juga sama sekali tidak berpengaruh baginya

Pikirannya melayang jauh memikirkan gadis yang begitu mencintai dirinya

Ketika memikirkan gadis itu tentu saja dia terbayang akan kejadian dimana dia memperlakukan gadis itu dengan kasar

Bahkan tadi sebelum dia masuk dia juga kembali bertemu Amira namun gadis itu sepertinya enggan untuk menyapanya

Lagian siapa yang mau menyapa seseorang yang sudah menyakiti hatinya ? Tidak ada orang yang akan mau melakukan itu

"Kenapa ? Apa mood kamu masih belum membaik juga setelah aku ajak jalan-jalan tadi ?" Tanya Egy yang berhasil menyadarkan Asnawi dari alam pikirannya

Asnawi menghela nafasnya dia tersenyum simpul dan menatap Egy "saya menghargai apa yang kamu lakukan untuk menghibur saya tapi masalah terbesar itu ada pada diri saya sendiri jadi kemanapun saya pergi dia pasti akan mengikuti saya" jelas Asnawi

"Jika aku boleh tahu apa masalahmu mungkin aku juga bisa sedikit membantumu meringankan masalahmu itu" Asnawi kembali tersenyum simpul "Amira" jawab Asnawi singkat

"Sudah aku duga, apa lagi masalahnya kali ini ?" Tanya Egy "masalahnya ada pada diri saya, kemarin ketika saya menemui dirinya di toko kue saya melihat dia dengan Saddil dan tepat pada saat itu Amira mengatakan kepada Saddil bahwa gadis itu sangat mencintai saya tapi justru saya tidak bisa membalas cintanya karena saya tahu Saddil juga mencintainya, lebih baik saya yang mengorbankan cinta saya daripada saya harus kehilangan sahabat saya bukan ?"

"Lalu apa yang kamu lakukan pada saat itu ?" Tanya Egy lagi "pada saat itu Amira dan Saddil mengetahui kedatangan saya tapi saya pergi lalu Amira mengejar saya mungkin dia berniat untuk menjelaskan semuanya kepada saya tapi saya hancurkan harapannya, saya patahkan hatinya dan saya sudah berkata kasar kepadanya" jelas Asnawi

Egy menggeleng dan berdecak "lagi dan lagi kamu melakukan kesalahan yang sama, berapa kali aku harus bilang ? Dia itu gadis yang baik, kamu tidak pantas berkata kasar kepadanya apalagi setelah kamu mengetahui bahwa dia mencintaimu"

"Tapi bagaimana dengan Saddil ?" Tanya Asnawi "pertanyaanmu itu salah bukan bagaimana dengan Saddil tapi bagaimana denganmu ? Katakan kepadaku apa aku tidak memiliki perasaan yang sama terhadap Amira ? Aku yakin itu tidak mungkin!" Asnawi menghela nafasnya dia hanya menunduk

"Saya belum mengetahui perasan saya terhadapnya tapi saya yakin saya seperti ini karena saya hanya merasa bersalah dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan cinta" Egy terkekeh "apa kau yakin ? Aku rasa aku yang tidak yakin kalau kau tidak mencintai Amira, kalau kau memang hanya merasa bersalah maka kau tidak mungkin mempedulikannya bahkan sampai seperti ini, kau juga tidak akan mungkin mau menemuinya hampir setiap hari, kau mungkin memang belum menyadari perasaanmu tapi aku yakin cepat atau lambat kau pasti akan mengakuinya" jelas Egy

"Dan masalah Saddil kau harus tahu bahwa ya keyakinanmu itu benar Saddil memang mencintai Amira tapi dia lebih memilih untuk memendam cintanya untuk Amira karena dia tahu yang gadis itu inginkan itu bukan dirinya melainkan kamu! Tapi kamu justru menyiakan dia, kamu tidak hanya menyiakan cinta tulus Amira tapi kamu juga sudah menyiakan pengorbanan Saddil sahabatmu, katakan padaku bagaimana jika Saddil tahu akan hal ini ? Apa kau yakin dia tidak akan marah hm?" Asnawi menghela nafasnya dan menggeleng

"Aku yakin setelah ini kau pasti akan menyesal, cepat pergi dan minta maaf kepada Amira sebelum kamu benar-benar kehilangannya" Egy menepuk pundak Asnawi lalu dia pergi dari sana

Asnawi kembali menghela nafasnya bukannya mencoba menenangkan dirinya tapi Egy justru semakin membuat dirinya gusar

Dan masalah Saddil kau harus tahu bahwa ya keyakinanmu itu benar Saddil memang mencintai Amira tapi dia lebih memilih untuk memendam cintanya untuk Amira karena dia tahu yang gadis itu inginkan itu bukan dirinya melainkan kamu! Tapi kamu justru menyiakan dia, kamu tidak hanya menyiakan cinta tulus Amira tapi kamu juga sudah menyiakan pengorbanan Saddil sahabatmu"

ASMARA SANG KAPTEN GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang