"Hufftt... Akhirnya selesai juga" ucapnya sebari menutup laptop miliknya
Amira melihat jam yang melingkar di tangannya jam sudah menunjukan pukul sebelas malam
"Tapi ini sudah larut malam bagaimana aku bisa pulang ? Apakah masih ada angkutan umum di jam segini ?" Dia bertanya pada dirinya sendiri "sudahlah kalaupun nanti tidak ada aku masih bisa berjalan kaki kan ? Lagian jarak dari toko ke rumah ngga terlalu jauh juga kan ?"
Amira beranjak dari duduknya dia mengambil tas miliknya dan melangkah keluar dari toko
Mila memang sudah pulang duluan beberapa jam lalu sementara dirinya dia harus menyelesaikan laporan keuangan toko terlebih dahulu
Amira berdiri di tepi jalan dia melihat ke sekelilingnya disana terlihat sangat sepi sekali
"Tidak ada angkutan yang lewat! Jangankan angkutan bahkan orang yang lewat saja sudah tidak ada" ucapnya lalu terpaksa dia harus berjalan
Sssrrreeettt....
Amira terkejut ketika dia melihat sepeda motor yang berhenti tepat di hadapannya
"Siapa pria itu ? Dan dia mau apa ? Kenapa dia menghadang ku ?" Gumam nya dari dalam hati
Amira menatap pria itu dengan tatapan waspada lalu pria itu membuka helm miliknya dan tersenyum
"Baru pulang ? Mau saya antar ?" Tanya pria itu "tidak usah aku bisa pulang sendiri" jawab Amira singkat lalu dia melangkah menjauh dari pria itu
"Yakin ? Sekarang sudah malam, tidak aman jika seorang wanita berjalan sendirian di tengah malam" ucap pria itu yang berhasil menghentikan langkah Amira
"Kau tenang saja saya tidak akan memaksamu untuk memaafkan saya karena saya mengantarmu, saya tulus ingin membantumu, saya takut terjadi sesuatu denganmu" jelas pria yang tak lain adalah Asnawi itu
Amira terlihat berpikir apa dia harus menerima tawaran Asnawi ? Kalau iya dia pasti tidak akan nyaman karena saat ini dia masih belum memaafkan pria itu tapi kalau tidak bagaimana jika nanti yang di katakan Asnawi itu benar ? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya ?
"Sudahlah jangan terlalu banyak berpikir ayo ikut saya" ucap Asnawi sebari memegang tangan Amira dan dengan terpaksa gadis itu mengikuti keinginan Asnawi
"Kenapa kau pulang larut malam seperti ini ?" Tanya Asnawi namun Amira sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaannya
Asnawi hanya tersenyum simpul ketika pertanyaannya tidak di hiraukan sama sekali oleh Amira
"Oh iya kata Mila kamu kemarin sudah mencoba kue buatan saya ? Bagaimana rasanya ? Pasti tidak enak kan ?" Asnawi masih belum menyerah untuk bisa membuat Amira berbicara
"Dan-"
"Kamu bisa ngga sih fokus nyetir saja ? Tidak usah banyak bicara!" Tukas Amira yang berhasil memotong perkataan Asnawi
"Ya baiklah menyetir sebari berbicara memang tidak baik, terimakasih sudah mengingatkan saya"
Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan rumah Amira, Asnawi melepas helm nya dan mengantar Amira sampai ke depan pintu
"Aku sudah sampai kau boleh pergi sekarang" ucap Amira yang dijawab senyuman dan anggukan oleh Asnawi
Pria itu membalikan tubuhnya dan berjalan menjauh dari rumah Amira dia tidak ingin membuat gadis itu kesal dengan terus berada disana
"Tidak seharusnya aku tidak kasar kepadanya, bagaimanapun juga dia sudah mengantarku" gumam Amira dari dalam hati
"Tunggu!" Tukas Amira yang berhasil menghentikan langkah Asnawi "Terimakasih" ucap Amira
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA SANG KAPTEN GARUDA
Fiksi PenggemarAmira adalah seorang gadis yang sangat menyukai salah satu pemain timnas Indonesia yakni Asnawi.. Pria itu sangat sempurna di mata Amira tak heran jika dia sangat memperjuangkan untuk bisa bertemu dan bertegur sapa dengan idolanya itu.. Ketika Asnaw...