18

2.9K 144 13
                                    

Tinggalkan vote dan komentar ya biar saya makin semangat nulisnya! ^^

.
.

Tangan Keisha meraba nakas yang ada di samping ranjang. Kelopak matanya yang masih terpejam mengernyit pelan. Ia berdecak pelan saat benda yang ia cari tidak kunjung dapat.

"Mana sih," gumamnya sembari membawa tubuhnya untuk duduk. Keisha mencoba membuka matanya kemudian menekan pucuk beker yang ada di atas nakas.

"Hoammm!" Kedua tangan Keisha terentang ke atas. Tubuhnya berputar ke kanan dan kiri hingga beberapa sendinya berbunyi.

Semalam sengaja ia memasang alarm agar tidak bangun kesiangan di keesokan harinya. Hari ini ia sudah berjanji dengan bundanya untuk membantu membeli bahan kue.

Berhubung hari Minggu toko kue tempat Sofia bekerja tutup maka tidak jarang orang-orang akan memesan langsung kepadanya. Seperti saat ini. Ada salah satu pelanggan toko yang minta dibuatkan kue.

Sepasang netra Keisha menangkap sweater hitam yang tergantung di pintu lemari. Setelah kesadarannya utuh, kaki Keisha melangkah ke arah lemari.

"Besok dia dateng ke rumah baca nggak ya?" ucapnya sambil merapikan letak hanger yang terpasang pada sweater.

- Flashback

"Sa lo tunggu disini ya. Gue ambil tisu basah dulu." Setelah mengatakan itu Aditya langsung keluar dari kedai. Adrian ditinggalkannya saja bersama Keisha.

Keisha yang sudah kebelet ingin buang air kecil meminta Adrian untuk duduk saja di mejanya bersama Gaby.

Seusai beres dengan ritualnya, Keisha beralih ke depan wastafel. Ia menggosok pelan kemejanya yang kotor dengan air mengalir. Bukannya bersih, noda kemejanya malah semakin melebar. Keisha tidak suka dengan suatu hal yang berantakan seperti ini. Tangannya memeras pelan kemeja tersebut guna mengurangi air yang menetes.

Saat keluar dari toilet Keisha dapat melihat sosok Aditya yang berdiri di samping mejanya. Lelaki itu sudah berganti pakaian menjadi kaos putih. Ia memberikan sebungkus tisu basah dan sweater kepada Keisha.

"Pakai ini aja buat nutupin nodanya." Pernyataan yang lebih seperti perintah tersebut dibalas Keisha dengan anggukan kepala.

"Thanks," kata Keisha singkat. Ia mengambil tisu dan sweater milik Aditya.

Gaby menatap keduanya bingung. Perempuan itu menyikut lengan Keisha. "Siapa?" bisiknya pelan tapi masih bisa didengar oleh Aditya.

"Anak komunitas."

Bibir Gaby membulat. "Ganteng," celetuknya sambil terkekeh. Keisha hanya menggeleng pelan menanggapinya.

"Kenalin gue Gaby. Bestinya Keisha." Gaby mengajak Aditya bersalaman. "Salam kenal, Ganteng!" Ia memasang senyum lebar.

Sekali lagi Keisha hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu.

Aditya menyeringai. "Salam kenal juga Cantik. Gue Aditya."

"Aaa... Gue dipanggil Cantik, Sa." Gaby mengadu pada Keisha yang ada di sampingnya. Ia mengguncang lengan Keisha.

Keisha berbisik, "Biasa aja dong, Bi."

"Bang kata Mama kenapa belom balik." Adrian mengangkat ponselnya ke depan wajah Aditya. "Jangan lama-lama, bentar lagi mau pergi," ujarnya membacakan isi pesan yang sepertinya dikirimkan oleh ibunya.

Main Character [Mature Content]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang