25

2.5K 120 7
                                    

Happy reading, guys!

Happy reading, guys!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
.

Sejak tadi Keisha tidak berhenti mengelupas pinggiran kuku jemari tangannya. Perasaan Keisha risau tak karuan karena pesan yang dikirimkan oleh Satria. Semalam lelaki itu memberikan evaluasi pada hasil pekerjaan Keisha. Sebenarnya Keisha tidak masalah dengan kritikan, malah ia senang jika pekerjaannya dikritik yang artinya ia dapat mengetahui kesalahannya dan memperbaiki diri di kemudian hari.

Namun yang ia tidak suka dengan Satria adalah cara lelaki itu mengkritiknya. Satria menyampaikan kritiknya di dalam grup WhatsApp yang berisi karyawan dan mahasiswa magang ditambah Satria juga mengata-ngatainya dengan sebutan 'bodoh', 'tidak becus', dan ejekan lainnya. Padahal Satria bisa berbicara dengannya secara pribadi. Seakan-akan lelaki itu memang sengaja ingin mempermalukan Keisha.

Setelah Keisha ingat-ingat ia memang seperti tidak diperlakukan baik lagi oleh Satria sejak lelaki itu tahu kalau ia sudah berpacaran. Satria jadi lebih sering menyinggung Keisha dengan hal-hal sepele. Mungkin Satria kesal karena kemauan dia yang ingin mengajak Keisha jalan bersama tidak pernah digubris.

Padahal Keisha ingin meninggalkan kesan baik pada rekan sekantor sebelum ia selesai dengan magangnya. Sekarang ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan jika bertemu dengan Satria di kantor. Keisha menjadi semakin takut padanya.

Keisha tersadar dari lamunannya ketika merasakan tepukan pada bahu kanan. "Kenapa Sayang? Ada barang yang ketinggalan?" tanya Sofia.

"Enggak ada Bun." Keisha menjawab singkat.

"Jadi magang kamu tinggal dua hari lagi Sa?" Naufal—adik laki-laki Sofia—melirik Keisha dari kaca yang ada di dekat kepalanya. Hari ini Keisha berangkat magang dari rumah Naufal.

"Masih tiga hari lagi Om. Hari terakhir pemberian nilai dari pihak tempat magang untuk kami."

"Enggak terasa udah magang aja kamu Sa. Perasaan baru kemarin Tante daftarin kamu masuk SMP," ujar Fitri sembari tertawa ringan. Fitri adalah istri Naufal. Dulu Keisha memang sering diasuh oleh Naufal dan Fitri selama bundanya sibuk bekerja. Pasangan tersebut belum memiliki keturunan jadi mereka senang jika Keisha menginap di rumahnya.

"Waktu terus berjalan Ma," balas Naufal. "Keisha nggak mungkin terus-terusan jadi anak kecil."

"Iya maksud Mama itu nggak nyangka aja Keisha dah gede. Bentar lagi wisuda, lanjut kerja terus nikah."

Keisha tertawa pelan. "Nanti lah te nikahnya. Mau memperbanyak pengalaman hidup dulu."

"Lah, kalau misalnya jodohnya udah dateng kenapa enggak? Kan, Mbak Fia?"

Sofia tersenyum. "Kalau Mbak, sih, terserah Keisha maunya kapan. Yang penting anaknya bahagia dan ngerasa udah siap lahir dan batin. Karena menikah itu bukan hal yang sepele. Kalau mau jujur, Mbak malah nggak pernah siap ngelepas Keisha. Nanti sendirian aku Fit." Tawa Sofia kemudian terdengar.

Main Character [Mature Content]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang