1

17.3K 298 8
                                    

Add it to ur library now.

Warning!!

Chapter ini mengandung adegan dewasa. Untuk yang belum 20+ harap tahu diri dan mundur teratur atau akibat ditanggung sendiri
...

Mona terkaget saat sepasang tangan menutup kedua matanya dari belakang. Perlahan ia menyentuh tangan itu. Ia tersenyum samar, Mona mengenali pemilik tangan ini.

Ia berbalik dan menemukan Eras yang tersenyum lebar. Kedua mata pria itu menyipit sehingga menambah kesan manis pada parasnya.

"Happy anniversary, Sayang," ucap Eras kemudian mengambil buket bunga dari atas meja di sebelahnya.

Mata Mona berbinar melihat hadiah tersebut. Itu buket bunga asli. Hidung bangirnya mengendus aroma mawar yang harum. "Thank you Eras." Berikutnya Mona membawa kekasihnya ke dalam pelukan.

Cukup lama mereka berpelukan selepas hampir 3 bulan tidak bertemu. Mona masih tidak menyangka jika Eras meminta bantuan temannya untuk menyiapkan makan malam ini di apartemen Mona. Setelah menerima panggilan jika Eras sudah tiba di bandara, Mona langsung bergegas menyusul tanpa pulang terlebih dahulu ke apartemen.

Mona melepaskan pelukannya. "Ayo kita makan, kamu pasti penat sekali setelah menempuh penerbangan."

Mona berbalik untuk mengambil sampanye namun Eras menahan pergelangan tangannya.

"Hmm what?"

Tanpa aba-aba Eras menarik pinggang Mona hingga rapat ke tubuhnya. Mona tersenyum kecil. "Nanti saja." Ia tahu maksud kekasihnya ini.

"Wait, after this..."

Langsung saja Eras membungkam Mona. Ia lumat bibir ranum itu dengan antusias. Eras semakin mendesak Mona hingga wanita itu terdorong ke sofa. Ia sangat merindukan wanitanya.

Tangan Eras tak tinggal diam-bergerak dari pipi Mona terus turun menuju sepasang benda kenyal itu.

"Ahh... Erashh.." Desahan Mona muncul ketika Eras memindahkan bibirnya menuju leher Mona.

Eras memberikan gigitan kecil di sepanjang leher jenjang Mona sedangkan Mona hanya bisa memejamkan mata sembari menikmati perbuatan Eras pada tubuhnya.

"Akh! Pleasee... Stop it!"

Mona menggelinjang saat jemari Eras sudah tiba di atas bagian intimnya. Dengan lihai Eras memainkan daging kecil disana hingga rasanya Mona sudah tidak sanggup lagi untuk menahan sesuatu.

"Eraaash!" Spontan Mona memeluk erat tubuh Eras saat puncak itu datang. Ia terkulai di dalam pelukan Eras. Perlahan Eras menidurkan Mona di sofa. Pakaian wanita itu sudah serampangan akibat perbuatannya.

Dalam mata sanyup Mona, ia dapat melihat jika celana yang dipakai Eras sudah sangat menonjol-bukti jika Eras menahan hasratnya.

Perlahan Mona bangkit. "Sit down," kata Mona sembari mendorong Eras untuk bersandar di sofa. Dengan sensual Mona membantu Eras melepaskan jins dan celana dalamnya.

Main Character [Mature Content]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang