35

647 17 3
                                    

Part 36 ada yg hottieeee!! 🥵
Nanti malam di-posting di KaryaKarsa ya.
Ramein like sama komentarnya ya guys biar Sun semangat update 🥰
Happy reading, guys!


Jam weker di atas nakas berulang kali berbunyi nyaring namun si empunya enggan bergerak dari balik selimut. Cahaya matahari menyeruak masuk ke kamar Aditya membuat dirinya sedikit terusik. Perlahan Aditya membuka mata dan merubah posisi tubuhnya yang semula berbaring menjadi duduk.

Suara ketukan di pintu menarik perhatian Aditya. "Nak Bastian." Itu suara Bu Darmi. "Udah bangun?"

"Ya Bu, udah," jawab Aditya dengan suara serak khas bangun tidur.

"Sarapannya udah siap. Yuk sarapan."

Kedua mata Aditya melirik jam weker, pukul 8 lebih 47 menit. "Sebentar lagi Bu Darmi."

"Oke siap Nak."

Aditya bangkit dari ranjang. Ia meregangkan tubuhnya sebentar sebelum mengambil kaos yang tersampir di kursi. Saat ke dapur, ia menemukan Keisya sedang membantu Bu Darmi membersihkan dapur sehabis membuat sarapan.

"Pagi Bastian," sapa Keisya saat Aditya masuk ke wilayah dapur setelah mencuci muka. Nada canggung masih terdengar dari sapaan tersebut dan Aditya tahu itu. Keisya masih merasa tidak enak hati dengan Aditya.

"Pagi tante," balas Aditya datar. Walaupun sudah bertahun-tahun menjadi anggota keluarga, Aditya tidak bisa memanggil Keisya dengan sebutan 'Mama'. Ia masih ingat bagaimana perlakuan papanya dan mama tirinya terhadap Diana—mama kandungnya.

Obrolan berhenti di sana. Aditya duduk menyantap sarapannya sedangkan Keisya sudah beralih menuju ruang keluarga. Hening menemani santap pagi Aditya. Seperti biasa, seperti ini lah suasana 'rumah'nya. Tidak ada yang berubah sejak mamanya meninggal.

Admaja sudah pergi ke kantor, Adrian sekolah, tinggal lah Aditya bersama Keisya dan Bu Darmi. Dengan lahap Aditya menyantap sarapannya. Jam 10 ia ada janji bertemu dengan Keisha di lingkungan kampus gadis itu. Ia harus segera bersiap.

.
.
.

"ANJAY GUE DI-GIFT PAUS!!!"

"SSSTTTTTT!!!"

Spontan Gaby menutup mulutnya menggunakan kedua tangan.

"Lo sih!" Keisha memukul lengan Gaby agak kencang. Ia tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Bisa-bisanya ia berteriak di saat mereka sedang berada di dalam perpustakaan. Alhasil mereka ditegur dan semua mata mengarah ke arah mereka.

"Kalau mau live TikTok jangan disini, Dek." Pegawai perpus yang sedang menyusun buku tak jauh dari mereka berkata pedas sembari menampilkan tampang datar.

Berulang kali Keisha menyatukan kedua tangannya sembari memohon maaf yang diikuti oleh Gaby.

"Jangan teriak dong Bi," cicit Keisha.

"Sori beb habisnya gue kaget tiba-tiba dikasih gift paus. Baru kali ini coooyyy!!" jawabnya dengan nada suara agak pelan.

"Ya inget-inget tempat juga." Keisha kembali fokus pada layar laptop di depannya. Ia mencoba mencicil proposal skripsinya disela-sela kesibukan belajar untuk Ujian Akhir Semester (UAS). Selama seminggu ini kampusnya mengadakan UAS dan Keisha mulai kesulitan membagi waktunya antara mengerjakan proposal skripsi, belajar untuk UAS, dan bekerja. Belum lagi ditambah bundanya yang sedang sakit.

Main Character [Mature Content]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang