36

1K 34 4
                                    

Karena Sun nggak tau pembaca cerita ini semuanya udah legal atau belum, jadi mohon maaf banget bagian scene HOTTIEE-nya Sun cut sebagian ya 🙏🏻 Versi fullnya cuma Sun posting di KaryaKarsa selain biar Sun bisa dapet dukungan lebih (hehehe) Sun juga bisa nyaring pembaca-pembaca yg belum legal. Sun sangat nggak menyarankan untuk pembaca yg belum legal membaca cerita ini. Sun harap kalian mengerti. Makasih 💙
10 like, 20 komentar baru lanjut yaa 🥰

Happy reading!

...

Keisha memperhatikan sekeliling lingkungan apartemen tempat Aditya tinggal. Ini kali pertama ia berkunjung ke apartemen Aditya.

"Sebenarnya kunci asli udah disita papa. Ini kunci cadangan," ucap Aditya sembari membuka pintu. "Silakan masuk."

Kaki Keisha melangkah. Isi apartemen Aditya tertata rapi. Mereka akan belajar disini sekalian Aditya mengambil Bono—kucing peliharaannya untuk dibawa pulang ke rumah.

Seperti tahu isi kepala Keisha, Aditya pun berkata, "Biasanya berantakan. Karena kamu mau dateng jadi aku bersihkan dulu apartemennya."

Keisha menganggukkan kepala. Ia mengambil tempat di sofa setelah dipersilakan Aditya untuk duduk.

"Kita pesen makanan dulu aja ya. Otak susah mikir kalau lagi lapar." Ia tertawa pelan. "Kamu mau pesan apa Sayang?"

"Nasi ayam panggang aja. Yang di depan kampus." Keisha langsung menjawab. Ia tengah bermain bersama Bono. Gadis itu mengelus-elus kepala kucing berwarna abu-abu itu.

Ini lah salah satu hal dari Keisha yang disukai Aditya. Keisha kalau ditanya mau makan apa pasti langsung menjawab. Bukan menjawab 'terserah' yang terkadang membuat laki-laki bingung.

"Oke Sayang. Aku samain aja, deh." Ia melirik Keisha. "Kamu kalau kepanasan ganti baju aja. Pake bajuku boleh."

Keisha menggeleng. "Aku nggak kepanasan. AC-nya cukup dingin."

"Ya udah kalau gitu aku mau ganti baju dulu." Keisha balas mengangguk.

Selepas Aditya pergi Keisha mengeluarkan laptopnya kembali membuka proposal skripsi.

"Paling cepat proposal skripsi itu selesainya berapa hari ya?" Aditya datang dengan beberapa minuman kaleng, air mineral, dan ciki. Lelaki itu sudah berganti pakaian kaos dan celana pendek.

"Tergantung orang yang ngerjain dan dosen pembimbing. Kalau semuanya lancar, lebih kurang dua minggu kelar kok."

Aditya mengangguk. Ia duduk di sebelah Keisha. "Aku udah dapet dosen pembimbing. Kata kating, dibimbing oleh dosen itu lancar sih. Sayang tolong ambilin laptopku itu."

Keisha menjangkau laptop yang tak jauh darinya. "Bagus dong kalau kayak gitu. Kamu bisa cepet sempronya."

"Iya. Tapi aku masih bingung sama metode yang mau dipakai."

"Bingung kenapa?"

Mereka pun berdiskusi mengenai perencanaan skripsi yang akan digarap oleh Aditya.

"Kamu mau minta saran, Dit?"

Aditya mengangguk.

"Kalau menurutku sih kamu ambil metode yang paling kamu kuasain aja. Jadi nanti sewaktu olah datanya kamu nggak kebingungan."

"Begitu ya?"

"Iya. Itu pendapatku ya. Atau kamu bisa konsul juga ke dosen pembimbing. Aku kemarin juga kebingungan sewaktu milih metode yang dipakai, aku konsul ke dospem. Balik dari konsul pikiranku jadi agak terbuka."

Main Character [Mature Content]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang