3

7.7K 214 6
                                    

Warning!!

Chapter ini mengandung adegan sedikit dewasa. Harap bijak dalam memilih bacaan. Ambil yg baik, buang yg buruk
...

"Astaga, lo baru bangun, Sa?"

Keisha menatap malas ke arah Gaby. Bagaimana gadis itu bisa masuk ke kamarnya? Ah, pasti bundanya yang mengizinkan. Ia juga lupa menyampaikan kepada bundanya kalau hari ini ia tidak mau bertemu dengan Gabu. Acara malas-malasannya hancur sudah gara-gara dia.

"Iya. Kenapa?" Keisha mengucek matanya. Kantuk belum sepenuhnya hilang. Semalam ia begadang menulis cerita di akun wattpadnya. Biasanya tidak butuh waktu lama untuknya menghasilkan tiga chapter dalam sekali tulis, tapi semalam satu chapter pun belum selesai. Patah hati karena Eras membuat mood menulisnya berantakan. Eras lah yang menjadi inspirasinya menulis namun sekarang sepertinya ia harus segera mencari inspirasi lain.

"Masa lo lupa, sih? Malam ini ada acara lho di rumah Kak Eras."

Keisha menarik kursi yang berada di dekat meja belajarnya. "Terus?"

BRAK! Gaby melemparkan sling bag nya ke kepala Keisha.

"Anjir! Sakit Bi!"

"Cepetan mandi sana! Ntar kita telat," ujarnya. "Ambilin tas gue!"

Keisha memberikan sling bag itu dengan wajah masam. "Gue yang naksir Kak Eras, kenapa malah lo yang ngebet dateng ke pestanya?"

"Udah jangan banyak tanya." Gaby mendorong tubuh Keisha menuju kamar mandi. "Bersihin diri lo. Kita harus kesana. Gak ada penolakan. Gue tunggu di bawah ya."









































"Mau pergi kemana Gaby?" Sofia, bundanya Keisha mengalihkan pendangannya pada acara gosip selebriti yang tampil di tv.

"Ke rumah Kak Eras, Tante. Kating yang wisuda bikin acara perpisahan gitu." Keisha memoleskan kembali perona bibir setelah selesai memakan keripik di atas meja.

"Oh, tempat Eras. Aman kalo gitu." Sofia cukup dekat dengan Eras. Saat Keisha SMP, lelaki itu sering mengantar jemputnya ke sekolah.

"Kirain mau ke diskotik lagi kayak kemarin." Sofia menyelipkan sedikit sindiran dalam kalimatnya.

Gaby terkekeh. Ia sudah terbiasa dengan mulut Sofia yang suka menyindir. Walaupun begitu Sofia itu pribadi perhatian dan penyayang. "Gak bisa sering-sering Tante. Soalnya lagi bokek."

"Semoga bokeknya panjang umur ya." Tawa Sofia mengudara. "Lagian gak bagus juga mabuk-mabukan terus. Ntar cepat dipanggil yang Maha Kuasa, mau?"

Spontan Gaby berulangkali mengetukkan kepalan tangannya ke meja sambil berkata, "Amit-amit Tante. Setidaknya Gaby dipanggil setelah lepas dari status jomblo karatan ini." Sofia menggeleng mendengarnya.

"Keisha kalau mabuk bikin repot. Dibangunin marah, gak dibangunin tambah marah. Gemes Tante," sambung Sofia.

"Nah, pasti lagi gibahin aku!" Keisha muncul dengan tudingannya. "Pantes daritadi kupingku panas banget."

Gaby memperhatikan penampilan Keisha dari pucuk kepala hingga kaki. "Serius pakai baju ini?"

Keisha memakai setelan hoodie coklat dan celana cutbray dengan sepatu kanvas. Tidak lupa sling bag senada.

 Tidak lupa sling bag senada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Main Character [Mature Content]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang