09

29 3 0
                                    

Rain bercerita tentang sosok seorang sponsor perusahaannya yang kini sudah dianggap sebagai kakak laki-lakinya, Sean Willis.

"Namanya adalah Sean Willis, pemilik sebuah perusahaan besar di Amerika. Dan dia adalah teman dekat dari sepupuku Ryand Kim. Kau tahu Ryand Kim kan?" Kata Rain membuka ceritanya.

"Iya. Aku sering melakukan pemotretan dengan Ryand oppa, berkat itu kami jadi cukup dekat." Kata Winter lalu mendapat anggukan dari Rain.

"2 bulan setelah aku memutuskan untuk berhenti dari kuliah, Yoohan oppa mengajakku untuk pergi ke tempat nenekku di Amerika. Yoohan oppa mengatakan aku perlu untuk menenangkan diriku dan menghindari hal-hal yang membuatku depresi saat itu. Aku yang juga merindukan nenekku setuju untuk tinggal sementara waktu di Amerika." Kata Rain lalu mendapat anggukan dari Winter.

"Selama 3 minggu aku hanya berdiam diri saja, mengurung diri dan hanya larut di dalam keadaanku saat itu. Tapi walaupun begitu Ryand oppa selalu datang setiap hari untuk mengunjungiku." Kata Rain dengan tatapan lembut.

"Ryand oppa memberikan banyak dukungan kepadaku dan berkata sepeti ini..." Kata Rain tertahan lalu melanjutkan perkataannya.

"Kita hidup perlu bantuan dari orang lain, jika kau terjatuh orang lain hanya akan memegang tanganmu dan membantu saat kau akan berdiri, Tapi pada dasar dan akhirnya hanya kekuatan kakimulah yang berperan besar agar kau bisa bangkit dan tetap berdiri, jika kau tidak mau menguatkan dirimu maka sampai kapan pun kau akan tetap terpuruk seperti ini." Kata Rain diakhiri dengan senyuman tipis di bibirya.

"Itulah perkataan Ryand oppa kepada ku dan masih sangat kuingat hingga saat ini." kata Rain lagi.

"Berkat itu, aku memiliki kemauan untuk bangkit, aku mulai menyibukkan diriku dengan hal-hal kecil, seperti menggambar model pakaian, membuat kue, merawat bunga dan bahkan aku sering memandikan anjing nenekku. Dan ternyata aku merasa semua itu cukup menyenangkan dan bisa mengalihkan pikiranku."

"Ryand oppa yang melihatku mulai menikmati hari-hariku kembali membuatnya ingin melakukan hal yang lebih besar lagi untuk membantuku pulih. Karena itulah suatu hari dia mengajakku pergi kepertemuan dengan teman-temannya. Agar aku kembali mulai belajar bersosialisasi kembali."

"Saat di pertemuan itulah pertama sekali aku bertemu dengan Sean oppa. Karena Sean oppa adalah teman dekat Ryand oppa, aku merasa Ryand oppa mungkin telah menceritakan sedikit tentang diriku kepadanya melihat bagaimana perilaku Sean oppa kepadaku yang bisa dikatakan sepertinya sangat perhatian kepadaku."

"Karena Sean oppa adalah orang yang baik, karena itulah aku mencoba untuk menerima keakraban yang ingin dia bangun antara aku dan dirinya. Semenjak itu, Sean oppa selalu ikut dengan Ryand oppa untuk datang menemuiku, dia akan selalu datang dengan membawa sesuatu. Dia akan datang membawa makanan, membawa bahan makanan, terkadang juga akan membawa beberapa buku." Kata Rain tersenyum.

"Dia sedang merayu mu." Kata Winter.

"Tidak... aku rasa saat itu dia hanya ingin menghiburku saja." Kata Rain.

"Lalu sekarang?" Tanya Winter.

"Tidak ada. Yang kau pikirkan tidak akan terjadi." Kata Rain mengelak.

"Baiklah, lanjutkan." Kata Winter.

"Saat aku menjalani perawatan psikologi di Amerika, Sean oppa akan selalu bersedia dan siap untuk mengantarkan ku. Yoohan oppa tidak bisa terlalu lama tinggal di Amerika karena memiliki banyak pekerjaan dikantornya dan Ryand oppa yang semakin sibuk akan pekerjaannya yang semakin baik. Sedangkan saat itu Sean oppa masih belum mengambil alih perusahaan seutuhnya karena itu dia masih memiliki waktu untuk mengantarku pergi konsultasi."

The Safe TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang