Winter berdiri menatap lurus ke depan.
"Karena masalahku aku sempat lupa, kalau senior sempat memenuhi otakku dua hari terakhir ini. Dan membuatku merasakan gejolak aneh." Kata Winter di dalam hati.
"Tapi... gejolak ini membuatku tidak sadar, kalau aku sudah melewati batas." Kata Winter di dalam hati lagi.
"Aku pasti sudah gila!" teriak Winter di dalam hati melihat tempat dihadapannya saat ini.
"Duduklah, dimana pun kau suka." Kata Hyun.
Benar, sebelumnya seniornya itu menawarkan ingin membawanya ke tempat yang lebih baik dan Winter juga menyetujui. Dan mungkin sekarang sudah berbeda.
Hyun berjalan mengambil sebotol air mineral lalu memberikannya pada Winter.
"Minum ini dulu, untuk menghilangkan dahagamu." Kata Hyun, Winter menerimanya dengan senyum paksa.
"Kau disini dulu, aku ingin ganti baju." kata Hyun lalu pergi, Winter mengangguk pelan sambil melihat kepergian Hyun sampai hilang di balik pintu.
"Argh..." teriak Winter dengan suara kecil.
"Aku pasti gila! Aku pasti gila!" kata Winter memukul kepalanya pelan.
"Kenapa aku setuju untuk ikut? Kenapa? Kenapa? Kenapa?" kata Winter pada dirinya sendiri.
"Lalu, siapa yang tahu kalau tempat yang lebih baik menurut senior itu adalah tempat tinggalnya sendiri?!" kata Winter melihat ke sekitarnya atau lebih tepatnya melihat tempat tinggal Hyun.
Benar, Hyun membawa Winter ke tempat tinggalnya, rumahnya.
"Jika Jina unnie mengetahui aku ada disini, aku pasti diomeli habis-habisan. Dan yang lebih parahnya, jika fans nya tahu aku datang ke rumahnya, aku pasti akan langsung di bunuh." Kata Winter resah.
"Aish... kenapa aku tidak berpikir panjang!" kata Winter lalu menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu.
-----
Di dalam kamar Hyun.
"Aish... kenapa aku bisa kepikiran untuk membawanya ke rumahku?" kata Hyun lalu mengacak rambutnya asal.
"Aku malu sekali." Kata Hyun lagi.
"Kenapa setelah sampai disini aku baru sadar kalau perbuatanku ini bukanlah perbuatan yang baik?! Sadarkan lah dirimu!"
"Baiklah, aku akan membiarkannya selama 30 menit saja, setelah itu aku akan menyuruhnya pulang." kata Hyun lalu membuang nafasnya berulang kali untuk menenangkan dirinya.
"Sekarang, aku harus mengganti pakaianku, lalu bersikap seperti tidak tahu apa-apa saja." Kata Hyun lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.
-----
Di ruang tamu.
"Ternyata aku tidak membawa ponsel." Kata Winter sambil merogoh kantung celananya.
"Jina unnie pasti akan khawatir. Tapi jika dia tahu aku ada disini, mungkin akan lebih bahaya." Kata Winter semakin resah.
"Baiklah, aku akan berada disini 30 menit saja, lalu berpamitan untuk pergi. Untuk sekarang, aku hanya perlu bersikap biasa saja, seolah tidak tahu apa-apa." kata Winter meyakinkan dirinya.
Beberapa saat kemudian Hyun pun keluar dari dalam kamarnya. Winter pun memperbaiki posisi duduknya.
Hyun pun duduk di sofa lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Hening.
"Jika melihat situasi ini, sepertinya aku bahkan tidak akan tahan selama 30 menit. Baiklah, aku akan terus terang dan langsung berpamitan untuk pulang sekarang saja." Kata Winter di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Safe Time
Fanfiction📌 Follow Dulu Sebelum Baca 😊 Menjadi terbaik dalam bidang pekerjaanku adalah hal yang terhebat, tapi menjadi terbaik baginya adalah hal yang luar biasa. Karena itu aku memerlukan waktu yang bisa membuat perjalanan hidup terkesan menyenangkan serta...