Sebuah mobil van berhenti tepat di depan sebuah gedung agensi. Winter keluar dari dalam mobil itu diikuti oleh manajer Yoon. Mereka berjalan bersama memasuki gedung agensi sedangkan mobil van yang dikendarai oleh Kang Soo itu pergi menuju basement gedung.
Winter dan manajer Yoon memasuki lift menuju ke lantai 7.
"Syukurlah kau sudah berbaikan dengan Hyun." Kata Jina membuka pembicaraan dan dibalas deheman kecil oleh Winter.
"Apa yang kau katakan kepada Hyun sehingga dia tidak mempermasalahkan hal ini? Asal kau tahu, kau cukup beruntung. Biasanya dia akan langsung membatalkan rencana ini bila merasa tidak suka. Terlebih lagi bila ada yang berhasil membuat moodnya rusak." Kata Jina melihat Winter.
"Kalian bahkan sudah sampai bertengkar." Kata Jina.
"Tidak ada, hanya ini dan itu saja." Kata Winter datar tanpa melihat Jina.
"Ini dan itu? Apa yang kau katakan?" kata Jina bingung.
"Sebenarnya aku tidak mengatakan apa-apa." kata Winter jujur.
"Benarkah? Bukankah aku menyuruhmu untuk berbicara padanya?"
"Iya, tapi aku tidak mengirimkan pesan padanya. Senior Hyun sendiri yang mengirimkan pesan padaku terlebih dahulu." Kata Winter masih tidak melihat Jina.
"Apa katanya?" tanya Jina
"Aku mengetahuinya." Kata Winter di dalam hatinya, mengingat pesan aneh yang diterimanya semalam dari seniornya itu.
"Kenapa diam saja?" kata Jina menepuk pundak Winter pelan, Winter menoleh.
"Besok latihan pukul 10 pagi. Jangan terlambat." Kata Winter lalu menatap ke depan bertepatan dengan pintu lift yang terbuka.
Winter dan manajer Yoon keluar dari lift lalu berjalan menuju ruang latihan.
"Masuklah." Kata Jina di pintu luar.
"Unnie bagaimana?" tanya Winter.
"Aku juga memiliki pekerjaan disini. Tiba-tiba semua manajer di agensi ini diundang untuk mengadakan rapat." Kata manajer Yoon.
"Rapat apa?" tanya Winter, manajer mengangkat bahu tidak tahu.
"Kabari aku jika kau ingin memakan sesuatu saat makan siang nanti, aku akan mengantarkannya kemari." Kata manajer Yoon, Winter mengangguk.
"Aku pergi." Kata manajer Yoon lalu berjalan pergi.
Winter berdiri tepat di pintu ruangan latihan tari. Winter membuang nafasnya pelan lalu membuka pintu secara perlahan. Winter mengintip dari sela-sela pintu yang masih terbuka sedikit mencoba untuk melihat keadaan di dalam.
Winter segera melepas ganggang pintu saat dirasanya ada tarikan dari dalam ruangan pada pintu yang dibukanya. Pintu terbuka lebar menampilkan sosok yang bertengkar dengannya semalam.
Winter menatap Hyun dan begitu juga sebaliknya. Winter menggaruk tengkuknya pelan lalu tersenyum canggung.
"Selamat pagi senior." Kata Winter menyapa.
Hyun mengangguk pelan dengan tatapan datarnya lalu berjalan masuk ke dalam meninggalkan Winter yang masih berdiri di pintu masuk.
"Winter sudah datang ternyata." Kata Selly dari sudut ruangan.
Winter mengangguk diikuti senyum tipis di bibirnya lalu berjalan masuk setelah menutup pintu. Winter berjalan menghampiri Selly lalu duduk di sebelahnya.
"Apakah kau beristirahat dengan baik setelah meninggalkan sesi latihan kita lebih dulu?' tanya Selly.
"I-iya." Kata Winter ragu lalu melihat Hyun sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Safe Time
Fanfiction📌 Follow Dulu Sebelum Baca 😊 Menjadi terbaik dalam bidang pekerjaanku adalah hal yang terhebat, tapi menjadi terbaik baginya adalah hal yang luar biasa. Karena itu aku memerlukan waktu yang bisa membuat perjalanan hidup terkesan menyenangkan serta...