10

34 4 0
                                    

Sebuah taxi berhenti tepat di depan sebuah gedung agensi. Tampak Winter keluar dari dalam taxi tersebut lalu berjalan masuk ke dalam gedung setelah menyapa satpam di pintu masuk.

Winter melangkahkan kakinya memasuki lift lalu memencet lantai tujuannya. Tidak menunggu waktu lama pintu lift terbuka dilantai 7.

Winter hendak berjalan keluar hingga langkah nya terhenti saat ikat rambut yang dipegangnya terjatuh. Winter membungkuk untuk mengambil ikat rambut itu dan segera keluar dengan posisi membungkuk sebelum pintu lift tertutup.

"Akh..." teriak Winter kesakitan sambil memegang kepalanya.

"Siapa yang menjatuhkan kaleng minuma..." kata Winter terpotong sambil berdiri tegak dengan masih memegang kepalanya.

"K-kau tiba-tiba keluar dengan penampilan seperti itu, membuatku sedikit terkejut dan takut. Lalu aku tidak sengaja menjatuhkannya." Kata orang dihadapannya.

Winter yang tersadar akan perkataan orang itu pun membelakangi orang tersebut lalu merapikan rambutnya yang sempat menutupi wajahnya.

"Kau ini apa? Hantu? Kenapa kau keluar dengan penampilan seperti itu? Aku sangat malu. Lalu kenapa harus senior Hyun." Kata Winter di dalam hatinya.

Winter pun membalikkan badannya melihat orang itu.

"Maaf senior, aku sedang mengambil ikat rambutku yang terjatuh, lalu aku buru-buru keluar sebelum pintunya tertutup. Maaf sudah membuatmu terkejut." Kata Winter dengan senyum paksa.

"Tidak apa-apa." kata Hyun tersenyum tipis.

Hyun pun berjalan beberapa langkah lalu memberhentikan langkahnya. Dilihatnya Winter yang masih diam ditempatnya.

"Ayo." Kata Hyun.

"Iya?" kata Winter bingung.

"Bukankah kau akan pergi keruang studio?"

"Iya. Tapi bagaimana senior bisa tahu?"

"Aku juga akan pergi ke ruang studio."

"Ternyata begitu." kata Winter sambil mengangguk pelan.

"Kenapa senior Hyun pergi ke studio yang sama denganku? Apa sesuatu terjadi? Atau aku salah ruangan? Tidak. Senior Hyun tahu kalau aku akan pergi ke ruang studio. Tapi kenapa? Apa yang terjadi?" kata Winter berbicara di dalam hati.

"Sepertinya kau banyak berbicara dengan dirimu sendiri." Kata Hyun menatap Winter yang sedang tampak sedang berpikir sambil sesekali menggelengkan kepalanya.

"Apa?" Tanya Winter.

"Tidak, ayo pergi. Tapi bisakah sekalian kau membawakan minuman yang berada di dekat kakimu itu?" Kata Hyun sambil melihat minuman yang terjatuh tadi.

"Ah! iya." Kata Winter lalu mengambil minuman itu, kemudian berjalan mengikuti Hyun.

Pintu studio terbuka, Winter dan Hyun muncul dari balik pintu membuat seluruh orang yang berada di dalam studio mengalihkan pandangan mereka melihat Winter dan Hyun.

"Winter kemarilah." Kata manajer Yoon, Jina.

Winter berjalan mendekati manajer Yoon lalu duduk dikursi sebelahnya.

"Kenapa kalian datang bersama?" kata Jiso bertanya, pelatih Winter.

"Kami tidak sengaja bertemu di depan lift." Kata Hyun menjelaskan lalu duduk di kursi dekat manajernya, manajer Shin.

"Ternyata begitu." Kata Jiso mengangguk pelan.

"Kenapa kau lama sekali datangnya?" kata manajer Yoon lalu memegang kepala Winter.

The Safe TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang