14

27 5 0
                                    

Rain beserta dengan karyawannya sudah memenuhi sebuah ruangan yang cukup besar untuk merayakan acara makan malam mereka. dengan gembira mereka menikmati makan malam mereka.

Rain bangkit berdiri, hal itu berhasil menarik semua perhatian karyawannya.

"Baiklah, aku meminta perhatiannya sebentar." Kata Rain, semua karyawan pun menghentikan aksi mereka.

"Bertepatan besok adalah tanggal 23 desember atau dalam artian besok adalah hari terakhir kita bekerja di tahun ini, karena itu aku harapkan agar kalian menyelesaikan semua pekerjaan kalian sampai tuntas besok. Berikan laporan padaku sebelum jam pulang pukul 5 sore. Jika pekerjaan kalian belum selesai atau belum memuaskan maka kalian harus mengerjakannya sampai selesai, walaupun harus lembur sekalipun."

"Kenapa aku melakukan ini? Karena mulai tanggal 24 desember - 6 Januari kita akan libur." Kata Rain, karyawan bersorak gembira.

"Karena itu, aku ingin kalian benar-benar menyelesaikan pekerjaan kalian sampai tuntas. Tapi jika kalian tidak melakukannya dengan baik, maka aku akan mempercepat waktu libur kita hanya selama 1 minggu saja." Kata Rain tegas.

"Bagaimana? Mau menyelesaikannya besok? Atau mau libur 1 minggu saja?" tanya Rain dengan senyuman di bibirnya.

"Kami akan menyelesaikannya besok bu!" kata karyawan serentak, Rain tersenyum senang.

"Baiklah kalau begitu. Nikmati malam ini, dan bekerja keraslah besok." Kata Rain tersenyum lalu kembali duduk diikuti dengan sorakan riuh dari para karyawannya.

"Itu adalah pidato yang terbaik." Kata Jiho yang duduk di samping Rain.

"Aku sudah menyangka kalau responnya akan seperti ini." Kata Rain dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya.

"Tahun ini adalah tahun yang baik." kata Jiho.

"Benar, aku rasa juga kalau tahun ini semuanya berjalan sangat lancar. Tapi sedikit membuatku merasa takut juga." Kata Rain.

"Kenapa?" tanya Jiho.

"Rasanya aku sudah menggunakan semua keberuntunganku untuk tahun ini, sehingga tidak ada lagi keberuntungan yang digunakan untuk tahun berikutnya." Kata Rain.

"Pemikiran macam apa itu?" kata Jiho terkekeh.

"Entalah, aku juga tidak tahu, aku hanya asal bicara saja." Kata Rain tertawa, Jiho ikut tertawa.

"Hanya saja, aku berpikir kalau tidak selamanya bisa berjalan dengan baik. Karena itu aku selalu berusaha untuk menikmati semua momen bahagia selagi bisa." Kata Rain lagi.

"Baiklah, akan kubantu menambah momen bahagia dalam tahun ini." Kata Jiho semangat, Rain melihat Jiho penasaran.

"Setelah ini mau ke karaoke? Ronde 2?" kata Jiho menawarkan.

"Yak! Kalau kau lupa, akan aku bantu ingatkan. Besok kita masih ada hari kerja. Setelah ini lebih baik langsung pulang saja!" kata Rain mengingatkan.

"Hah... aku benar-benar lupa. Diriku ini sudah benar-benar ingin libur panjang." Kata Jiho.

"Bertahanlah satu hari lagi." Kata Rain, Jiho mengangguk.

"Kalau begitu kita pergi lain kali saja, oke?" kata Jiho.

"Baiklah, asalkan kau yang bayar." Kata Rain.

"Kan kau bosnya, aku hanya karyawan saja."

"Bukankah kau mengajakku sebagai teman? Jika kita pergi malam ini aku mungkin akan menganggapnya sebagai acara dari perusahaan."

"Memang benar, tapi jika memang karena teman anggap saja alasannya karena kau memiliki lebih banyak uang daripada aku." Kata Jiho terkekeh.

"Kau selalu mempunyai ide untuk hal itu." Kata Rain ikut terkekeh.

The Safe TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang