Sebuah mobil sport berwarna putih berhenti di depan sebuah gedung yang terlihat cukup mewah. Terdengar suara tawa dari dalam mobil itu bercampur dengan suara lain yang sedang mengomel.
"Kakak bena-benar gila!" kata orang yang mengomel itu, Rain.
"Terkadang bertingkah gila juga diperlukan." Kata orang yang tertawa itu, Mina.
"Kenapa kakak sangat nekad menyetir sendiri dengan menggunakan gaun seperti itu? Bagaimana jika kakak salah menginjak gas atau remnya?" omel Rain lagi.
"Tidak akan terjadi, buktinya kita bisa sampai ke tempat ini." Kata Mina melihat gedung besar di hadapannya.
"Ayo masuk." Kata Mina lalu melepaskan sabuk pengamannya begitu juga dengan Rain.
Sebelum Mina keluar dari mobil, pergelangan tangannya ditarik oleh Rain.
"Kak, aku sudah berpikir beberapa kali saat di perjalanan tadi, pakaian ini tidak benar. Aku ingin menggantinya." Kata Rain lagi.
Mina tersenyum lembut lalu membuat posisinya sedikit menghadap Rain.
"Katakan padaku, apa yang kau rasakan saat ini?" kata Mina.
"Gugup dan juga sedikit ketakutan." Kata Rain jujur.
"Lihatlah, rasa yang kau rasakan saat ini tidak ada hubungannya dengan gaun yang kau pakai saat ini." Kata Mina.
"Kau hanya merasa gugup dan ketakutan, karena pada malam ini kau akan dikenalkan pada orang banyak." Kata Mina lagi.
"Tapi..." kata Rain tertahan.
"Rain, mari bangkit. Perubahan itu dimulai dari hal kecil. Aku tahu kau pasti akan seperti ini, karena itu aku memilih konsep malaikat maut supaya sekaligus bisa membangkitkan keberanian di dalam dirimu." Kata Mina lalu mengelus kepala Rain pelan.
"Kakak tidak berharap kau akrab dengan banyak orang, tapi kakak berharap setidaknya kau bisa sedikit lebih berani di hadapan orang banyak. Dengan itu, kau bisa pulih secara perlahan sampai sepenuhnya."
"Tapi kakak..." kata Rain merengek.
"Jangan cemberut seperti itu, kau pasti bisa. Kau kan adalah seorang designer terbaik, kau juga tahu selera fashion yang baik."
"Aku tahu, tapi tetap saja ini..."
"Percayalah pada kakak, begitu kau menginjakkan kakimu di dalam gedung itu, semuanya akan berubah. Baik dirimu maupun pandangan orang lain terhadapmu."
"Jika ada yang bertingkah tidak baik padamu, katakan saja padaku. Aku akan langsung datang dan memukul kepalanya." Kata Mina geram, Rain tertawa kecil.
"Bagus, masuk dan berjalan lah di dalam dengan suasana hati seperti ini, semuanya akan baik-baik. Kakak selalu ada di sampingmu." Kata Mina dengan senyum manisnya.
"Mau masuk sendiri atau mau masuk bersamaku sambil bergandengan tangan?" tawar Mina.
"..." Rain diam masih memikirkan semua perkataan Mina dengan matang.
"Hm?" tanya Mina lagi.
"... mari masuk bersama." Kata Rain dengan senyum tipisnya.
"Anak baik." kata Mina lalu mengelus kepala Rain lagi.
"Ayo." Kata Mina mengajak Rain lalu mendapat anggukan dari Rain.
Sebelum Mina membuka pintu mobil, pintu mobil itu sudah lebih dulu dibuka dari luar.
"Aku menemukanmu, saat ini aku akan menjadi malaikat maut untukmu." Kata orang yang membuka pintu itu ingin menarik Mina keluar.
Dengan cepat Mina pun mengangkat kakinya lalu menendang perut orang itu membuatnya mundur beberapa langkah, Rain terkejut melihat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Safe Time
Fanfiction📌 Follow Dulu Sebelum Baca 😊 Menjadi terbaik dalam bidang pekerjaanku adalah hal yang terhebat, tapi menjadi terbaik baginya adalah hal yang luar biasa. Karena itu aku memerlukan waktu yang bisa membuat perjalanan hidup terkesan menyenangkan serta...