Winter berbaring di lantai ruangan tari. Sudah 2 hari berlalu setelah dia berlatih dengan seniornya. Selama 2 hari ini Winter sibuk berlatih untuk penampilan solonya di konser nanti dan begitu juga dengan Hyun beserta dengan idol lainnya yang ada di perusahaan mereka.
Memang benar Winter sibuk dengan latihan solonya, akan tetapi siapa yang tahu kalau selama latihan pikiran Winter dipenuhi oleh kejadian 2 hari yang lalu. Bayangan dirinya dan seniornya itu masih teringat jelas di pikirannya.
"Kenapa dia bersikap baik padaku? Kenapa dia mengelus sikuku? Kenapa dia berbicara halus tepat ditelingaku? Dan... kenapa dia mengatakan kalau kami adalah pasangan?" kata Winter di dalam hatinya.
"Arghhh!" teriak Winter sambil menendang kakinya di udara.
Winter menenangkan dirinya lalu membuang nafasnya secara perlahan.
"Winter bangun sekarang juga, ayo makan." Kata manager Yoon yang baru saja datang sambil membawa beberapa kantung makanan.
Winter pun segera bangun lalu menghampiri manager Yoon yang berada di sudut ruangan.
"Latihannya berjalan dengan baik?" tanya manager Yoon, Winter mengangguk.
"Jika berjalan dengan baik kenapa wajahmu murung seperti itu?" tanya manager Yoon sambil memperhatikan wajah Winter.
"Aku memiliki banyak pikiran." Kata Winter pelan.
"Pikiran seperti apa?"
"Pikiran tentang seseorang yang menyebalkan."
"Siapa?"
"Ada." Kata Winter tidak mau memberitahu.
"Siapa?" kata manager semakin penasaran.
"Ada seseorang." Kata Winter tetap tidak mau memberitahu.
"Siapa dia?"
Winter melihat manager Yoon kesal.
"Kenapa?" tanya manager Yoon.
"Unnie."
"Apa?"
"Unnie orangnya, seseorang yang menyebalkan itu." kata Winter lalu mulai memakan makanannya.
"Aku? Kenapa?"
"Kenapa lagi? Tentu saja karena unnie tidak memperbolehkan ku pulang ke kampung halamanku!"
"Ah itu..." kata manager Yoon.
"Ah itu..." ikut Winter.
"Mau bagaimana lagi? Pekerjaanmu masih ada dan kau juga perlu untuk latihan." Kata manager Yoon.
"Padahal hari ini adalah hari natal, kenapa aku harus bekerja? Seharusnya saat ini aku sedang duduk bersama keluargaku, bercengkrama, tertawa, pokoknya menikmati perasaan bahagia dalam sebuah keluarga. Tapi apa ini?" kata Winter tidak terima.
"Kau bisa melakukannya tahun depan. Mau bagimana lagi, jadwalmu sudah sempat dibuat." Kata manager Yoon.
"Entahlah." Kata Winter merajuk.
"Baiklah! Mari pulang lebih awal dan istirahat lebih awal. Bagaimana?" kata manager Yoon untuk membujuk Winter.
"Aku tidak mau istirahat lebih awal." tolak Winter.
"Lalu?"
"Aku mau pergi ke gereja."
"Gereja? Tidak boleh."
"Kenapa?" tanya Winter menaikkan nada suaranya.
"Akan sulit jika kau pergi ke gereja saat hari natal. Saat hari natal gereja akan sangat ramai, karena itu kemungkinan kau bertemu dengan fans mu juga sangat besar. Bukankah nanti akan sangat merepotkan?" kata manager Yoon hati-hati agar tidak membuat mood Winter semakin rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Safe Time
Fanfiction📌 Follow Dulu Sebelum Baca 😊 Menjadi terbaik dalam bidang pekerjaanku adalah hal yang terhebat, tapi menjadi terbaik baginya adalah hal yang luar biasa. Karena itu aku memerlukan waktu yang bisa membuat perjalanan hidup terkesan menyenangkan serta...