PART 15

9.7K 1.1K 76
                                    

Happy Reading

Jangan lupa vote + follow kalo suka
_________________________________________

Pagi hari menunjukkan pukul 04.15, adel terbangun dari tidurnya karna merasakan dua tangan memeluknya. Tangan itu milik ashel dan kevin yang sama-sama sedang memeluk adel.

Adel tak melepaskan dua pelukan tangan itu, ia malah mengubah posisinya agar berhadapan dengan mereka.

Tangan adel bergerak mengusap kepala kevin dan menciumnya. Setelah itu, dengan berat adel mengangkat tangannya untuk mengusap kepala ashel.

"Makasih" ucap adel pelan, sangat pelan dengan suara khas bangun tidur.

Adel pun bangkit dari tidurnya, mengubah posisinya menjadi duduk tak lupa melepaskan pelukan ashel dan kevin.

Adel beranjak menuju kamar mandinya, dan membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, ia pun menghampiri ashel.

"shel, bangun" adel menepuk-nepuk pipi ashel pelan.

"shel, ashel" panggil adel lagi, dan saat itu juga ashel mulai mengerjapkan matanya.

"heum?" tanya ashel masih setengah sadar.

"hari ini kita sekolah, gue gak punya baju seragam dua. jadi ayo, gue bakal anter lo pulang" ucap adel.

Ashel mengangguk lalu merubah posisinya menjadi duduk.

"tapi aku mau ke kamar mandi dulu ya" izin ashel yang di angguki adel. Ashel pun pergi meninggalkan adel, adel kembali menyelimuti kevin yang masih tertidur.

Ashel mencuci wajahnya, mengerjapkan matanya beberapa kali. Walaupun baru bangun tidur, wajah ashel tetap terlihat cantik.

"berasa punya keluarga kecil deh hihi" tawa ashel sambil bercermin.

Ashel pun keluar dari kamar mandi, dan berjalan menghampiri adel. Ia mengganti baju terlebih dahulu menggunakan bajunya.

"Ayo del" ajak ashel dan adel pun segera mematikan handphonenya lalu berdiri.

"yuk" jawab adel lalu mereka keluar dari kamarnya.

Merekapun pergi meninggalkan rumah adel.

~~~~~

"Sini kamu" tarik paksa seseorang.

"Aws... Zee lepasin, sakit zee!" ringis ashel, karna zee terus saja menyeretnya ke lorong sekolah.

"Eh, awas gak lo berdua? Minggir!" tegas indah pada aran dan vion.

"Gausah ikut campur ndah, zee gak akan sakitin ashel" ucap aran.

Plak

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi aran.

"bego! Lo bilang apa tadi? Zee gak akan sakitin ashel? Buta mata lo?, tadi zee seret ashel!" bentak indah.

"Jangan sampe gue kasar sama lo ya!" kesal aran hendak menampar indah, namun tangan vion menahannya.

"Gila ya lo berdua" indah mendorong tubuh aran dan vion, namun hal itu tak menunjukan aksi apapun, dua laki-laki itu masih tetap menghalanginya.

"Ngapain kamu jalan berdua sama si adel itu hah?" tanya zee setelah menyeret ashel kasar.

"Apa sih? Kenapa emangnya kalo aku jalan sama adel? Masalahnya sama kamu apa zee?" tanya ashel sambil menahan perih di pergelangan tangannya.

"kamu masih nanya kenapa shel? masih nanya? TOLOL! BEGO KAMU TUH!" bentak zee yang membuat ashel menutup kedua telinganya.

"Aku suka sama kamu shel, aku cinta sama kamu. Setiap kali aku ngajak kamu jalan, selalu kamu tolak. Mau kamu apasih?" tanya zee.

Si Kutub  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang