PART 40

8.3K 1K 33
                                    

Happy Reading

Jangan lupa vote + follow kalo suka
____________________________________

Sudah 1 hari Adel tak menemukan keberadaan kevin. Kini pihak kepolisian, bahkan teman-teman Adel ikut mencari, kecuali flora.

"Del, gue tau lo sekhawatir apa. Tapi jangan sampe lo kaya gini del" ucap mira.

"Iya del, minimal lo makan. Tante Cindy selalu titip ke gue, ke kita temen-temen lo buat suruh lo makan" ucap lulu.

"Del, cepat atau lambat kevin pasti ketemu dengan keadaan selamat. Gue tau lo lemah soal kevin, tapi jaga kesehatan lo del, kalo lo sakit, nanti lo gabisa cari kevin lagi" ucap oniel.

"Temen-temen kamu bener del, kalo kamu gak makan, nanti kamu sakit, kalo kamu sakit, kamu gak bisa cari kevin. Aku mohon sama kamu, kamu makan ya? Kita sama-sama cari kevin lagi setelah pulang sekolah nanti" ucap ashel.

"Tadaaaaa nasi goreng special langsung di buat sama teh siti, khusus untuk Adel" ucap olla yang baru saja datang.

"Makan ya, Aku suapin mau?" Tanya ashel.

"Aku bisa sendiri" ucap Adel lalu menarik piring nasi itu.

~~~~~

Kini  zee, Aran, dan vion sedang membujuk kevin agar berhenti menangis. Tentu saja mereka kesusahan, bagaimanapun juga, kevin membutuhkan seseorang yang ia kenal agar tetap berada di dekatnya.

"BERISIK! bisa gak sih lo anak kecil, diem gausah nangis terus?! Sakit kuping gue dengernya!!" Bentak zee.

Namun, bukan nya tangisan kevin berhenti, tangisan itu malah semakin kencang dan berisik.

"MASIH BERISIK GUE PUKUL YA" zee hendak melayangkan tangannya pada kevin, namun entah kenapa tangannya tertahan begitu saja.

"ARGH!!" zee menghempaskan tangannya, lalu pergi dari Sana.

"Aduh, jangan nangis dong. Tadi ka Aran udah beliin coklat, permen kapas, lollipop, Marshmellow. Masa gak cukup sih?" Tanya Aran.

"Tapi itu kan duit gue" ucap vion.

"Sama aja, kan belinya sama gue" jawab Aran namun vion hanya menatapnya malas.

"Percuma mau lo bujuk dengan 1 truk cemilan pun, kalo yang dia mau adalah orang terdekatnya, usaha lo sia-sia ran-ran" ucap vion.

"Terus gimana? Udah merah tuh mukanya, kasian nangis mulu" ucap Aran.

"Biarin aja, mending sekarang lo pergi dari sini" suruh vion.

"Hah? Pergi? Pergi kemana?" Tanya Aran.

"Kemana aja semau lo. Kalo bisa, pergi dari negara ini untuk beberapa bulan kedepan, maksimal 1 tahun" jawab vion.

"Pergi ke garut aja gue mikir 2 kali, apa lagi pergi ke luar nergi? Pergi ke akhirat yang ada gue" ucap Aran sambil mendudukan tubuhnya di kursi.

"Gue biayain lo, masalah sekolah gampang. Lo bisa pindah ke negara orang. Biaya biarin gue yang tanggung" ucap vion.

"Vi, bentar lagi gue lulus. Nanggung banget anjir" ucap Aran.

"Ck, ribet lo ran! Ya udah gini, lo gausah sekolah, lo pindah negara ke Singapore, nanti gue biayain, dan gue kasih 1 perusahaan almarhum papa gue disana. Mau?" Tanya vion.

"Tapi anin gimana?" Tanya Aran.

"Bawa aja kalo dia mau" jawab vion.

~~~~~

Si Kutub  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang