PART 18

9.9K 1.2K 179
                                    

Happy Reading

Jangan lupa vote + follow kalo suka
_________________________________________

Keesokannya, saat adel hendak memasuki kelas, tiba-tiba tangannya di tarik oleh seseorang yang cukup membuat adel terkejut.

"Apaan si!" sewot adel sambil melepas paksa tangan itu.

"Del maaf, tolong jangan suruh aku jauhin kamu. Aku gabisa del, aku gak bisa jauh dari kamu" ucap ashel memohon.

"Shel stop ya, gue gak mau berurusan sama lo lagi. Jadi lo stop ganggu hidup gue ataupun keluarga gue, terutama kevin!" tegas adel.

"Adel aku mohon. Emang salah aku apa sampe kamu suruh aku jauhin kamu? Kasih aku penjelasan yang logis" ucap ashel.

Adel terdiam. Ia tak tau harus menjawab dengan apa pertanyaan ashel.

"Kamu gak bisa jawab kan? berarti gak ada alasan buat aku jauhin kamu. Aku bakal tetep deket-deket sama kamu del. Aku gak akan pernah mau jauhin kamu ataupun kevin" kekeh ashel.

"Serah lo deh" malas adel hendak pergi namun lagi-lagi ashel menarik tangannya, hingga adel berada di posisi jarak dekat dengan ashel.

"Apa karna zee?" tanya ashel.

Lagi-lagi adel tidak menjawab, kini tubuhnya terasa beku karna hembusan nafas ashel yang menerpa wajahnya.

"Ekhem" dehem seseorang yang membuat adel memundurkan tubuhnya dari ashel.

"Udah bel ya anak-anak, ini bukan waktunya pacaran!" tegas seorang guru.

"Ashel, kembali ke kelas kamu. Dan kamu adel, masuk ke kelas!" tegas guru itu.

"Baik bu" jawab adel dan ashel secara bersamaan.

"Aku duluan" pamit ashel lalu pergi meninggalkan adel dan guru itu.

"saya permisi bu" pamit adel lalu masuk ke dalam kelasnya.

"Dasar anak-anak, gak tau tempat banget sih" guman guru itu lalu kembali memakai kacamatanya dan pergi meninggalkan tempat itu.

"mau ekhem gak di depan kelas juga kali del" sindir olla.

"tau tuh, gak tau tempat banget" sambung oniel.

"brisik" malas adel pada kedua temannya.

~~~~~

"Ngapain sih lo ngajak kita ke gudang kaya gini?" tanya aran.

"chika larang gue bolos, tapi lo malah maksa" lanjut vion.

"Brisik dah lo berdua, udah ngikut aja si, gausah banyak protes" sewot zee.

"Ya terus apaan bangke, lo ngajak bolos mulu gak cape apa?" tanya aran yang sudah kesal dengan zee.

"Gue mau anak tengil itu keluar dari sekolah ini" ucap zee.

"Siapa maksud lo?" tanya vion.

"Si adel lah, siapa lagi? Gue gak mau dia sekolah disini, karna apa? Karna gue gak mau kalo ashel terus-terusan deket sama dia" jelas zee.

"Gila lo, lo gak bisa ngeluarin orang seenak jidat lo. Kita tau lo anak pemilik sekolah ini, tapi lo gak bisa kaya gitu zee" tegur aran.

"Halah bacot, apa yang gak gue bisa? Gue bisa melakukan segalanya semau gue! Papa gue berkuasa, jadi gue juga bisa pake kuasa itu semau gue!" tegasnya.

"Serah" malas vion.

"Jadi apa yang harus kita lakuin?" tanya aran yang memilih mengikuti perintah zee, karna bagaimanapun ucapannya tidak bisa mereka berdua bantah.

Si Kutub  [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang