Happy Reading
Jangan lupa vote + follow kalo suka
_________________________________________Pagi harinya zee terbangun. Ia merasa pusing dan merasa sakit di bagian pundaknya.
"Duh, sakit banget" lirih zee.
Zee mengubah posisinya menjadi duduk, mengingat-ngingat kejadian semalam. Dengan cepat, zee bangkit dari tempat tidurnya, dan segera berlari menghampiri jendela.
"Gak ada, apa semalem cuma mimpi?" tanya zee pada dirinya sendiri.
"Kok berasa nyata banget ya, dan sakit ini, kaya bekas pukulan" lanjutnya sambil memegangi pundaknya.
"Ah mungkin cuma mimpi" ucap zee lalu kembali.
°°°
Zee berjalan menghampiri gracio yang sedang terduduk di meja makan. Pria paruh baya itu nampak melamun, memikirkan sesuatu.
"Pah" panggil zee membuat gracio tersadar.
"Zee, papa tadi nungguin kamu" ucap gracio.
"Papa kenapa melamun?" tanya zee.
"Papa mikirin boby, apa kita gak keterlaluan udah bikin boby meninggal?" tanya gracio.
"Papah apaan si? Kenapa mikirin masalah itu sih? Biarin aja lah, toh dengan om boby mati, papa jadi leluasa kan dapetin banyak proyek? Berkurang satu pah saingan papa" ucap zee.
"Kamu bener zee, tapi bagaimanapun juga boby itu sahabat papa. Papa sedikit menyesal udah lakuin itu sama dia" ucap gracio.
"Jangan bilang papa mau nyerahin diri papa ke polisi?" tanya zee.
"Kayanya cuma itu satu-satunya cara papa menebus kesalahan papa" jawab gracio.
"Pah, jangan gila. Kalo papa nyerahin diri papa ke polisi, aku juga bakal kena. Aku gak mau masuk penjara pah" ucap zee dengan tegas.
"Tapi zee.."
"Kalo papa mau masuk penjara, papa aja sendiri. Gausah bawa-bawa nama aku!" kesal zee sambil menggebrak meja, lalu pergi meninggalkan meja makan.
"Mama kamu benar, papa terlalu memanjakan kamu zee" gumam gracio sambil melihat zee yang sedah semakin menjauh dari pandangannya.
Zee menaiki motornya, dan menjalankan motor itu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tak peduli jika pengendara lain menegurnya.
"Gue gak mau masuk penjara, GUE GAK MAU!!" teriak zee.
°°°
Sedangkan di kediaman rumah adel, kini adel, eve, cindy, juga kevin sedang berada di meja makan. Mereka sedang melakukan sarapan pagi sebelum memulai kegiatan masing-masing.
"Kamu langsung ke sekolah sayang?" tanya cindy.
"Jemput ashel dulu mah" jawab adel.
"Ashel tinggal di rumahnya sama siapa? Sendiri atau sama orang tuanya?" tanya cindy.
"Papa sama mamanya ashel udah meninggal mah, dia tinggal sendiri" jawab adel.
"Kenapa gak di ajak tinggal sama kamu?" tanya cindy lagi.
"Udah kaka coba ajakin ashel untuk tinggal sama kita, tapi dia kekeh nolak. Katanya mau mandiri" jawab eve.
"Udah cantik, mandiri lagi. Mama setuju aja kalo kamu sama dia" ucap cindy dan hanya di balas anggukan juga senyuman oleh adel.
°°°
Ashel baru saja bangun dari tidurnya, ia melihat jam di ponselnya, dan langsung terburu-buru masuk ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kutub [END]✅
FanfictionBagaimana cara ashel mencairkan sifat adel yang begitu dingin dan cuek terhadapnya? Ashel bisa menaklukkan hati siapa saja, namun tidak dengan seorang Revana Adela. si gadis tomboy yang memiliki sifat cuek dan tidak peduli dengan siapapun bahkan apa...