Chapter 3

2K 184 1
                                    

Happy Reading

___________________________________________

13 Juli 2022

"Lo kenapa Zee? Gue perhatiin dari tadi gelisah amat" ucap Adel yang sedari tadi memperhatikan temannya.

"Gre kemana ya, Del? Kebiasaan tuh anak telat mulu, udah hampir jam 10 nih" panik Zee bercampur kesal.

"Sabar napa, bentar lagi pasti nongol tuh perosotan TK". Zee berfikir sejenak sambil sesekali mengecek Hpnya. "Kalo Gre telat bisa dikatain cupu kita nih", Zee kembali mondar mandir di tempat.

"Bisa diam gak lo, pusing gue liatnya", Adel mulai kesal. "Tenang aja, Gre kan bukan orang yang suka ingkar janji".

Dilain sisi, di sebuah rumah mewah di kawasan elit pinggiran ibu kota, seorang gadis masih nyenyak dengan mimpi indahnya. Alarm sedari tadi berbunyi tak mengusik tidurnya.


Tuk tuk tuk

"Non Gre.. bangun..." ucap bibi yang sedang membangunkan Gracia dari alam mimpi.

"Non Gre... Temen non, Zee, dari tadi nelpon bibi nyariin non Gre" ucap bibi lagi.

Gracia yang tidurnya terusik, tanpa membuka mata meraba raba sekeliling kasur mencari handphonenya. Setelah merasa menemukan benda tersebut, matanya menyipit menyesuaikan cahaya layar Hp yang masuk ke mata.

21.45 "huaaaaaa gue telat" panik Gracia melompat dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Setelah selesai, ia bergegas mengambil jaket kulit yang biasa ia gunakan, tak lupa pula kunci motor kesayangannya.

"Bi... Gre pergi dulu yaa.. kalo om Hendra nelpon, bilang aja lagi keluar ama 'beban keluarganya' " ucap Gracia dari arah pintu utama.

"Iya non, hati-hati jangan pulang larut" sahut bibi dari arah dapur. Gracia segera berlari ke arah motornya yang terparkir di garasi. Menggunakan helm full face, dia pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Di perjalanan, Gracia melihat sesuatu yang tidak asing baginya. "Itu kan motor yang gue tolongin, mau kemana gadis itu malam-malam begini?" monolog Gracia.

Karena penasaran, akhirnya ia mengejar gadis yang pernah ditolongnya tempo hari. Gracia menambah kecepatan motornya hingga tepat berada di samping gadis itu.

"Hei nona jurang, ketemu lagi kita" sapa Gracia. Gadis itu menoleh ke sebelah kanannya dan memperhatikan orang yang sedang menyapanya di balik helm full face.

Merasa risih dan tidak mengenal siapa yang menyapanya, gadis itu menambah kecepatan laju motornya melewati banyak kendaraan di jalan raya.

"Lah kok ninggalin" sebal Gracia. Ia mengejar gadis itu. Kejar-kejaran pun terjadi, hingga menuju jalan yang sedikit lenggang.

Drrrt drrrt drrt

Getaran Hp Gracia mengganggu konsentrasinya, hampir saja ia menabrak penjual asongan yang hendak menyebrang.

Ciiiiiiiiiiittttttt

Suara gesekan ban motor Gracia dengan jalanan. "Huuuuuhhh hampir aja" batin Gracia kaget dan segera turun dari motornya tak lupa membuka helm yang ia gunakan.

The WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang