Chapter 29

964 135 10
                                    

Happy Reading
___________________________________________

11 September 2022

Malam yang di nanti pun tiba, semua persiapan semaksimal mungkin telah di lakukan oleh seluruh panitia baik dari peralatan, dekorasi maupun acara. Sedari pagi, semua panitia telah sibuk dengan penutupan kegiatan pekan olahraga beserta penyerahan hadiah untuk masing - masing pemenang di tiap bidang olahraga. Jinan bersyukur atas kerja keras anggotanya yang tetap semangat melanjutkan acara puncak yaitu perayaan ulang tahun sekolah mereka.

"Oke guys, semua pengisi acara sudah lengkap ngga?"

Zee dan yang lainnya saling melirik. Mereka merasa ada yang kurang.

"Ci Gre mana?" tanya Zee, semuanya kembali saling memperhatikan mencari keberadaan Gracia.

"Ntar gue hubungin, yuk semua lebih merapat, sebelum acara di mulai kita berdoa bersama - sama menurut kepercayaan masing - masing, doa dimulai"

"Selesai," Jinan merentangkan tangan kedepan, di ikuti oleh seluruh teman dan panitia, "SMA Harapan..." teriak Jinan dengan semangat.

"Sukses" ucap seluruhnya tak kalah semangat.

Acara pun di mulai. Olla dan Oniel sebagai MC membuka acara dengan penuh semangat.

"Selamat malam semuanya.." ucap mereka kompak.

*Malam*

"Sebelumnya perkenalkan saya Oniel dan ini rekan saya Olla, kami dari O2 yang tidak pakai tabung".

*Hahahahaha*

"Jadi La, kita mau ngapain sekarang?"

"Kita mau menyapa tamu undangan dulu kali ya, sebelum kita di tendang dari panggung ini karena ngga sopan"

*Hahahahaha*

" Ya sebelumnya kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang di acara ulang tahun ke 20 SMA Harapan, terimakasih kepada para donatur yang telah menyempatkan hadir, terimakasih pula kepada tamu undangan yang sudah menyempatkan hadir, serta teman - teman dari beberapa sekolah yang sudah ikut berpartisipasi di kegiatan pekan olahraga tahunan SMA Harapan"

Acara di pandu oleh Olla dan Oniel dengan penuh canda tawa. Semaksimal mungkin mereka menghidupkan acara yang akan berlangsung beberapa jam itu. Suasana yang ceria dan penuh semangat yang terjadi di panggung, berbanding terbalik dengan suasana di belakang panggung. Zee yang sedari tadi tidak melihat Gracia berada di sekitaran mereka, merasa gelisah. Ia sampai bolak balik sambil menelpon nomer Gracia tapi tidak aktif.

"Ci Gre kemana sih?" gumamnya.

"Hai Zee," sapa seseorang.

"Eh Dey, Gita, kalian dari mana kok masuknya dari belakang?" tanya Zee saat melihat Dey dan Gita berjalan mengekori Adel.

"Oh iya, gue habis dari toilet ama Gita terus ketemu Adel, yaudah bareng deh kesininya"

"Berdua aja?" tanya Zee.

"Harusnya ramean, tapi belum pada nyampe, cuman kak Vienny, Shania, kak Kinal yang bareng gue tadi" Zee hanya ber oh ria.

"Cia mana, Zee?" tanya Gita yang melihat sekeliling tidak terlihat orang yang ia cari.

"Gue ngga tau, ngga bareng soalnya, dari tadi gue telponin juga ngga aktif"

"Mungkin udah di jalan, kita ke depan dulu ya Zee, nanti Shania nyariin lagi" Zee mengangguk sebagai jawaban. Dey dan Gita kembali ke tempat duduk mereka.

"Dari mana?" tanya Shania.

"Toilet, Shani belum nyampe? Kok lama ya?"

Shania melihat ke arah pintu, bertepatan dengan Shani yang baru tiba bersama dengan Chika, Fiony, Cindy, Feni, Ashel dan Sisca. Mereka berjalan ke arah Shania Cs. Semua mata siswa maupun siswi yang ada di ruangan itu menatap mereka.

The WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang