Happy Reading
__________________________________________31 Juli 2022
Ceklek
Pintu ruang ICU terbuka, seorang suster pun keluar dari ruangan tersebut. "Apakah ada di antara kalian keluarga dari pasien?" tanya suster.
"Saya, sus" ucap Zee dan Chika bersamaan.
"Chika keluarga dari Gracia?" batin seseorang.
"Adik - adik, apakah ada yang bisa menghubungi orang tua pasien?" tanya suster lagi.
"Maaf sus, orang tua kak Gre sudah meninggal dunia" ucap Chika. Teman - teman Chika yang mendengar perkataannya sedikit kaget, namun tak dapat berkata apapun, mereka hanya menyimak interaksi Zee, Chika dan suster.
"Apa bisa digantikan oleh orang tua saya sus? Papa saya adalah adik dari papa pasien" ucap Zee.
"Silahkan, kalo orang tuanya sudah datang, langsung saja bertemu dengan dokter Frans" ucap suster. Zee pamit kepada teman temanya untuk menghubungi orang tuanya.
"Sus apakah kami boleh bertemu pasien" tanya Chika lagi.
"Boleh, tapi pasien belum sadar, kalo mau melihat silahkan saja" ucap suster kemudian pamit ke tempat jaga.
"Banyakan gak sih kalo kita masuknya barengan?" tanya Sisca.
"Iya bener weh, kita balik aja yuk" ucap Feni.
"Iya, yuk Shan balik, gue masih ada pertandingan" ucap Dey. Shani diam di tempat, ia bimbang apakah balik bersama Dey dan teman - temannya, atau ikut masuk bersama Cs Gracia.
"Shan... Yuk" ajak Dey kembali.
"Mmm Dey, boleh nggak gue temenin Chika aja disini?" tanya Shani.
"Gimana ya? Tapi tadi Shania nitipin lo ke gue, kalo dia nanyain gimana?" ucap Dey yang kini ikutan bimbang.
"Izinin aja, kasian... gue temenin Chika dan Shani di sini juga kok" ucap Fiony.
"Lo tenang aja, Shani aman kok bareng kita" ucap Adel tiba tiba. Dey mengangguk. Tak lama kemudian Zee pun kembali.
"Pada mau kemana?" tanya Zee.
"Kita harus balik, masih ada pertandingan soalnya, oh iya, Zee,Del, gue titip Shani ya" ucap Dey. Zee dan Adel mengangguk. Dey dan teman temannya pun pamit kepada Cs Gracia.
Zee, Shani dan yang lainnya, masuk ke dalam ruangan ICU. Di dalam masih ada dokter dan seorang suster masih mengecek keadaan Gracia.
"Kak Gre..." lirih Chika yang sudah berdiri di samping ranjang Gracia.
"Gre bangun dong, gue nggak mau ya uang jajan gue di potong ama bu Kepsek" ucap Zee berusaha menghibur dirinya.
"Dok, gimana keadaan temen saya" tanya Jinan.
"Dia baik - baik saja, beberapa lebam di tubuhnya akan sembuh dalam beberapa hari, hanya saja, untuk di bagian pergelangan kaki dan lutut butuh waktu sedikit lama karena ada keretakan di bagian tulang akibat beban tubuh yang di topang dan hantaman benda keras" jelas dokter.
"Tapi masih ada kemungkinan teman saya sembuh kan, dok?" tanya Adel.
"Teman kalian masih bisa sembuh tenang saja, nanti akan saya berikan rujukan ke bagian fisioterapi untuk melakukan rehabilitasi akibat cedera yang dialami" ucap dokter.
Mereka menganggukkan kepala. Dokter pamit keluar untuk memeriksa pasien lainnya.
"Adik - adik, apakah orang tua pasien sudah di hubungi? Untuk mengurus administrasi pasien" ucap suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf
Teen Fictiondisaat kamu dipertemukan oleh dua pilihan, antara cinta dan persahabatan, mana yang akan kamu pilih? Ini hanya cerita fiksi. Kesamaan nama dan karakter dari tokoh utama, tidak ada sangkut paut dengan kehidupan pribadi di real life ya..