Chapter 19

1K 130 0
                                    


Happy Reading

___________________________________________

07 Agustus 2022

"Lapor komandan, kami telah membawa beberapa siswa yang terduga melakukan pengeroyokan terhadap siswi yang bernama Vivi" ucap pak Polisi.

"Baik, silahkan duduk adik adik" ucap komandan Polisi.

"Apakah ada orang tua dari masing masing siswi ini?" tanya komandan Polisi.

"Maaf pak, saya yang akan mewakili orang tua dari siswi - siswi ini karena ini masih menjadi tanggung jawab saya" ucap mama Zee yang baru saja tiba bersama Jinan.

"Nyonya Hendra? Silahkan duduk, bagaimana keadaan detektif Hendra?" ucap Komandan Polisi yang mengenali mama Zee.

"Terima kasih pak, alhamdulillah suami saya sudah membaik, maaf pak sebelumnya saya ingin tahu apa persoalan yang terjadi dengan anak saya beserta teman - temannya hingga masuk ke rana hukum?" tanya mama Zee.

"Baik bu, semalam kami mendapat laporan bahwasanya telah terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh Zee dan teman - temannya terhadap seorang siswi bernama Vivi". "Orang tua korban tidak terima dengan apa yang terjadi kepada anaknya, sehingga melaporkan insiden tersebut. Dari keterangan korban, Zee beserta teman - temannya secara langsung menyerang Vivi di jalanan, kejadian di sertai bukti dan kesaksian dari teman - teman Vivi yang mengalami cedera yang sama" ucap Komandan Polisi.


"Tidak!!! Vivi bohong pak!!" ucap Zee dengan nada suara meninggi.

"Diam kamu Zee!! Mama ngga nyuruh kamu buat bicara!!!" bentak Mama Zee.

"Maaa, tapi emang-" ucapan Zee terpotong ketika mamanya menatapnya tajam.

"Ngga ada tapi tapian, kamu tetap salah, paham!!!" ucap mama Zee yang semakin marah dengan anaknya. Jinan yang berdiri di sebelah mama Zee hanya bisa mengelus bahu tantenya itu untuk menenangkan.

"Maafkan anak saya pak, jadi bagaimana selanjutnya? Apakah bisa saya bertemu dengan keluarga korban?" ucap mama Zee.

"Kami akan menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini, hanya saja karena para siswi ini masih di bawah umur, kami tidak akan memberikan sanksi sesuai UU yang berlaku, kami hanya akan melakukan pengawasan terhadap tindak kekerasan di bawah umur agar tidak terulang kembali" ucap Komandan Polisi.

"Baik pak, saya serahkan urusan ini kepada pihak kepolisian, jika perlu penjarakan saja mereka agar ada efek jera" ucap mama Zee.

"Maaaa" lirih Zee, kini matanya mulai berkaca kaca.

"Apa?!! Malam ini kamu jangan pulang kerumah, terserah mau tidur atau tinggal dimana!!" ucap mama Zee, ia kemudian pamit dan mengajak Jinan untuk kembali ke sekolah.

Zee dan Cs nya tertunduk lesu. Tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara. Terutama Zee yang merasa diusir oleh mamanya.

Sementara di RS, Gracia, Dey dan Christy yang sedari tadi bermain jenga, mulai kelelahan. "Kak Chikaaaa, aku laper" rengek Christy yang merasa kelaparan.

The WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang