Chapter 39

1K 123 7
                                    

Happy Reading
___________________________________________

14 Oktober 2022

Malam ini hujan turun sangat deras, membuat udara yang dingin dua kali lipat. Akan sangat menyenangkan jika suasana seperti ini dihabiskan dengan meringkuk dibalik selimut, atau memakan mie instan pake telor. Tapi sepertinya hanya menjadi sebuah angan bagi seseorang yang baru saja sadar dari pingsannya.

Entah sudah berapa hari ia pingsan di tempat itu. Saat tersadar, ia melihat sekeliling dengan pencahayaan minim, berada di sebuah tempat mirip gudang kosong yang dipenuhi oleh bahan bangunan seperti besi ataupun mesin - mesin yang iapun tak tahu namanya.

"Kenapa gue bisa disini?" batinnya.

Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, namun seketika ia meringis sakit di sekujur tubuh. Raut kesal nampak di wajahnya karena tubuhnya yang masih terasa lemas membuatnya tak bisa melakukan banyak hal, terutama keluar dari tempat ini.

Ia kembali menatap sekitar dan beberapa saat tatapannya jatuh ke arah seorang gadis yang tersandar tak jauh dari posisinya.

"Cindy.." gumamnya.

Ia berusaha memanggil gadis yang bernama Cindy tersebut sedikit berbisik. Satu, dua, tiga kali ia memanggil nama Cindy namun tak dapat respon dari empunya. "Apa Cindy pingsan ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Ia menyerah dan kembali memperhatikan sekitar. Dari kejauhan terdengar suara langkah manusia mendekat ke arahnya. Ia pun berpura - pura kembali pingsan. Mungkin dengan seperti itu ia bisa mendapatkan informasi dirinya berada di mana atau siapa mereka yang menyekap dirinya bersama Cindy di tempat ini.

"Lama juga pingsan nih cewek" ucap salah satu di antaranya.

"Lo sih mukulnya kekencengan" ucap seorang lainnya.

"Ya habisnya, lo liat aja dia ini jago berantem, kawanan yang ngehadang dia sebelumnya aja pada ngacir apalagi kita yang cuma berdua"

"Bener juga lo, tapi... Gue masih bingung sih, kenapa tiba - tiba bos nyuruh kita nyekap mereka ya?"

"Gue ngga mau tau, yang penting kita dapat duit"

"Eh emang bener bos kita masih SMA?"

"Lo banyak nanya deh"

"Gue ngga nyangka aja kalo dia keliatan polos tapi ternyata devmmmppphh"

"Lo kalo masih mau hidup mending diem"

Mereka pun hening, kemudian melangkah menjauh dari posisi orang yang berpura - pura pingsan tersebut. Setelah dirasa cukup aman, orang itu membuka matanya. Ia nampak berfikir mencerna apa yang di bicarakan oleh kedua orang tadi. Beberapa saat, ia pun mengingat kejadian yang terjadi sebelum ia tersadar berada di tempat ini.

FLASHBACK

Waktu berjalan lebih cepat, tak terasa malam pun semakin larut. 5 orang gadis yang sedang mengerjakan tugas kelompok kelasnya, meregangkan sedikit otot - ototnya saat tugas yang mereka buat sedikit menguras fikiran dan tenaga telah selesai.

Bukan hal mudah untuk mereka saat disatukan dalam kelompok. Entah itu kutukan turun temurun jika dalam satu kelompok pasti ada yang pinter, berduit, kang lawak, bar - bar, dll. Walaupun pada dasarnya mereka bersahabat, tetap saja, perkara akademik akan ada slogan "kita bersaing secara sehat".

"Akhirnya nih tugas kelar juga" ucap Zee sambil mengusap matanya.

"Iya weh, tulang gue serasa remuk" keluh Olla.

The WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang