Chapter 33

1K 127 1
                                    

Happy Reading
___________________________________________

26 September 2022

Seorang gadis tengah berlari kencang. Tak perduli dengan jalan yang gelap dan sepi, yang penting selamat, fikirnya. Ia tak tahu jika keputusannya untuk pergi sendiri ke minimarket akan menimbulkan bahaya untuknya.

Sesekali ia melirik ke arah belakang melihat dua orang bertubuh kekar yang sedang mengejarnya. Jarak yang tak begitu jauh, serta nafas yang tidak beraturan membuatnya semakin kelelahan, hingga naas, gadis itu tersungkur jatuh ke jalan.

Bugh

"Awwwssshhh"

ia meringis kesakitan, sekujur tubuhnya terasa sakit, terutama di bagian pergelangan kakinya. Ia berusaha untuk bangkit, namun sayang kekuatannya sudah habis di tambah kaki yang terkilir dan banyak lecet.

Ia semakin panik setelah dua orang yang mengejarnya tadi sudah berada di hadapannya menampilkan senyum menyeramkan seakan ingin memakan si gadis.

"Apa yang kalian inginkan? Uang? Silahkan ambil ini tapi tolong jangan sakiti saya" ucap gadis itu memohon kemudian menyodorkan tas kecil berisi dompet dan handphone miliknya.

"Hahaha kamu kira kami butuh uang? Sayang sekali, bos kami lebih banyak memiliki uang, kami hanya butuh bersenang - senang denganmu" ucap salah seorang diantaranya

"Tolong jangan!!! Orang tua saya pasti menunggu saya pulang"

"Tenang kami akan membebaskan kamu nona manis setelah kita bersenang - senang, bro, angkat dia" seorang yang lainpun mengangguk kemudian mendekati gadis itu.

Ia memberontak agar tidak di sentuh, namun tenaga yang dimiliki masih kalah dengan tenaga dari pria itu. Pria tersebut berhasil menahan tangan gadis itu dan mengangkatnya di bahu.

"Lepasin saya!! Tolong!!"

"Sabar cantik, kamu akan menikmatinya"

"Ngga!!! Saya mau pulang, tolong lepasin hiks" ia pun hanya bisa menangis dan berteriak meminta tolong.

"Diam!!!!!! Kalo kamu masih teriak, pisau ini akan merusak wajah cantik kamu!!"

Suara gadis itu pun melemah, perasaannya bercampur aduk, iapun menangis dan memohon dalam hati agar ada yang menolongnya. Setelah tiba di sebuah taman yang terasa lebih sunyi dari jalan yang mereka lewati, kedua pria itu pun melancarkan aksinya.

Pria yang menggendong gadis itu, meletakkan tubuh si gadis ke tanah, kemudian pria lainnya mengikat tangan gadis itu di tiang ayunan.

"Bro gue duluan, lo berjaga" pria lainnya mengangguk. Pria itu membuka resletin celana yang ia gunakan, kemudian mendekati gadis tersebut.

"Sayang, nikmati saja malam ini" ucapnya sambil mencengkram dagu gadis tersebut agar tidak bergerak. Setelah itu dengan bringasnya ia melumat bibir si gadis. Gadis itu menutup mulutnya rapat kemudian menangis tanpa bersuara.

"Ya tuhan, tolong... Aku tidak ingin harta berhargaku di rampas, aku tidak ingin orang tuaku kecewa" batinnya.

Tak hanya melumat, tangan pria tersebut  kini berusaha membuka baju gadis itu. Si gadis berusaha memberontak, hingga akhirnya membuat si pria merobek baju gadis itu dan terbelah dua di bagian depan. Pria itu tersenyum sinis melihat tubuh si gadis yang kini hanya tertutupi tanktop.

"Toloooong lepaskan saya!!!!"

"Diam!! Atau saya bunuh kamu!"

"Toloooooongg!!!"

The WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang