Chapter 8

1.3K 141 2
                                    

Happy Reading
___________________________________________

20 Juli 2022

"Dey, ayo buruan, udah telat nih?!" ucap Chika berlari sambil menarik Dey.

"Iya sabar nape sih?! Yang tanding gue, yang panik lo, lagian salah motor lo noh pake mogok segala elah" cibir Dey.

Chika tidak menghiraukan ceramah dari Dhey, ia terus berlari sambil menarik tangan Dhey. Di pertigaan koridor tanpa sengaja ia menabrak pemain dari sekolah lain.

Bugh

"Aduuh jidat gue" ringis Chika. Untung saja Dhey berada tepat di belakang Chika sehingga Chika tidak terhuyung ke belakang.

"Eh lo punya mata gak?!" bentak salah seorang pemain itu.

"Gue yang harusnya ngomong kayak gitu!! lagian lo pada jalan gerombolan kek preman aja" sinis Chika.

"Lucu juga..." batin seseorang.

Dey yang mengenal orang orang yang sedang berdebat dengan Chika segera menarik Chika pergi dari sana. "Misi, kami tidak ada urusan dengan kalian" ucap Dhey dingin.

Tapi orang yang membentak tadi segera mencengkram tangan Chika yang akan melewatinya."Gue belum selesai dengan cewek ini!" ucap orang itu. Chika meringis kesakitan. Dey yang mulai tersulut emosi, segera menepis tangan orang tersebut dari tangan Chika.

"Kalo lo mau berurusan sama dia, berarti lo berurusan juga sama gue!!" ucap Dhey menekan setiap kata katanya.

"Dey udah, jangan berantem disini, yuk ah" ucap Chika berusaha menarik Dhey yang sudah mengepalkan tangannya.

"Mendingan lepasin mereka, lo ngga ingat kejadian malam itu?" bisik teman orang itu. Setelah berfikir, ia akhirnya membiarkan Chika dan Dey untuk pergi.

"Ayo cabut!"

• • • • •

Chika dan Dey tiba di GOR SMA Harapan. Mereka berjalan menuju kursi penonton dimana teman temannya berada.

"Dari mane aje lu, baru nyampe jam segini? tanya Cindy.

"Sory motor gue mogok" cengir Chika sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Fiony dan Ashel di mana? Kok nggak ada?" tanya Chika.

"Fiony harus balik, tiba tiba ada urusan keluarga, kalo Ashel sebelum pertandingan dimulai udah di jemput ama pacarnya" ucap Feni.

"Pertandingannya udah selesai?" tanya Dhey yang melihat kondisi tengah lapangan sudah kosong.

"Udah, yuk ke ruang ganti, setelah ini giliran sekolah kita" ucap Vinny. Vinny dan timnya bergegas menuju ke ruang ganti.

"Shan, lo mau ikut gue atau disini aja bareng yang lain?" tanya Shania.

"Gue disini aja" ucap Shani diangguki oleh Shania.

Saat berjalan menuju ruang ganti, Shania dan timnya bertemu dengan Gracia Cs. Gracia tersenyum sopan kepada Shania Cs. Shania membalasnya kemudian berlalu melewati mereka. Dhey yang berjalan paling belakang kemudian menyapa Gracia dan Zee.

The WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang