11 Agustus 2023
Tek kretek tek kretek
Suara brankar yang di dorong oleh beberapa perawat menuju UGD. Saat mendekati pintu, perawat itu melarang kedua gadis yang membawa pasien untuk masuk ke dalam.
"Sus izinkan teman saya untuk masuk, dia juga terluka" ucap Ara.
"Gapapa Sus, saya ba-"
Plak
"Awwshhhh... Ngapain lu mukul luka gue" protes Gracia.
"Nah kan sus, masih sakit, lu juga gak usah batu" ketus Ara. "ini biar lo bisa nemanin Shani di dalam juga, udah masuk aja" sambungnya berbisik.
Gre pun berfikir dan merasa usul Ara tidak ada salahnya, iapun mengikutinya. Suster menyetujui dan meminta Gre segera masuk untuk mendapat perawatan.
Di dalam ruangan, beberapa dokter terlihat menangangi Shani dan Okta. Terutama Shani yang terluka cukup parah dan hampir kehabisan darah. Terlebih kondisi Shani yang semakin melemah membuat para dokter memutuskan untuk mengoperasi gadis itu agar organ dalam tubuhnya yang ikut terkena tusukan bisa di selamatkan.
"Siapkan ruang operasi" titah salah satu dokter.
Mendengar hal itu, Gracia yang berada di brankar sebelah segera menghampiri, tanpa memperdulikan panggilan suster yang sedang mengobatinya.
"Ada apa dengan Shani dok? Dia baik-baik aja kan?" tanya Gracia khawatir.
"Loh mengapa anda kesini? Kembali ke ranjang anda" halau seorang suster.
"Minggir sus, dia baik-baik aja kan?"
"Teman anda akan baik-baik saja jika anda bisa tenang dan kembali ke ranjang, biarkan kami menangani pasien ini" ujar dokter itu.
Di luar ruangan, Ara, Shania Cs dan Zee Cs menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Gracia terutama keadaan Shani. Saat pintu UGD terbuka, mereka kompak berdiri dan melihat beberapa suster mendorong seorang pasien yang terbaring lemah di atas brankar.
"Dok, gimana keadaan saudara saya?" tanya Shania khawatir.
"Saudara anda dalam keadaan kritis dan kekurangan banyak darah, kami harus mengambil tindakan operasi"
"Maaf dok, kita membutuhkan tanda tangan dari wali pasien" potong suster.
"Saya wali pasien" ucap seorang wanita membuat mereka kompak menoleh ke asal suara.
"Mama?" ucap Shania dan Chika bersamaan. Ternyata mama Shania dan mama Chika sudah menyusul kesana, bukan hanya mereka, Verisca, Gaby dan Christy pun datang.
"Loh dokter Sandra, apa kabar?" tanya dokter itu mengenal mama Chika.
"Baik dok, gimana kondisi teman anak saya?" tanya Sandra.
"Kondisi pasien dalam keadaan kritis dok, dan kami butuh persetujuan dari wali pasien untuk melakukan operasi"
"Lakukan yang terbaik buat anak saya dok, saya akan tanda tangan dokumennya" ucap mama Shani.
"Baik bu, silahkan ikut saya ke tempat registrasi" ajak suster. Mama duo Shan beserta Verisca dan Shania berjalan mengikuti suster itu.
"Mama tau dari mana kalo aku ada di sini?" tanya Chika, sebab ia belum mengabari sang mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf
Teen Fictiondisaat kamu dipertemukan oleh dua pilihan, antara cinta dan persahabatan, mana yang akan kamu pilih? Ini hanya cerita fiksi. Kesamaan nama dan karakter dari tokoh utama, tidak ada sangkut paut dengan kehidupan pribadi di real life ya..