16 Februari 2023
"Ini beneran kamu kaZee?" batin gadis itu mencoba mengulurkan tangannya menyentuh wajah Zee.
Zee yang awalnya tertidur lelap, sedikit terusik oleh sentuhan tangan seseorang di wajahnya. Ia pun memaksakan untuk membuka mata, dan akhirnya melihat senyuman manis dari seorang gadis yang juga menular padanya.
Zee meraba sekitarnya mencari sesuatu, dan saat menemukan benda tersebut, ia melirik sekilas kemudian menyimpannya lagi di tempat semula. "cePio, aku ketoilet dulu ya" izin Zee yang di angguki oleh Fiony. Zee menarik perlahan tangannya dan sedikit memijit karena terasa kebas. Hal itu tak luput dari perhatian Fiony yang membuatnya merasa bersalah.
"kaZee" panggil Fiony, "Sakit ya?"
Zee tersenyum dan mengacak pelan rambut Fiony. Ia pun turun dari brankar, dan saat akan berjalan menuju toilet, langkahnya berbelok menuju seseorang yang sedang tertidur di sofa.
"kaChika..." panggil Zee sambil mengusap pipi Chika. "Pindah ke samping cePio yuk, nanti badan kamu sakit tidur di sini" ucap Zee kemudian melirik ke arah Fiony meminta persetujuan. Gadis itu pun mengangguk tersenyum.
Zee menuntun Chika yang masih belum sepenuhnya sadar agar berpindah tempat ke samping Fiony. Fiony menggeser sedikit tubuhnya untuk memberikan ruang kepada sahabatnya. Setelah itu, Zee membuka jaket yang sedari tadi masih ia gunakan untuk menyelimuti Chika.
Semua pergerakan Zee tak luput dari pandangan Fiony, hingga saat gadis itu mencium kening Chika, ia hanya bisa mengalihkan wajahnya ke arah lain.
Zee menyadari hal itu terkekeh gemas. Ia pun bergerak ke sisi lain ranjang dan berhenti di hadapan Fiony. Gadis itu menatap Zee dengan tatapan tanya dan tiba - tiba saja Zee memajukan wajahnya dan mencium kening Fiony.
Cup!
"Biar adil"
Setelah mengucapkan itu, Zee berlari menuju toilet. Fiony hanya bisa menggeleng kemudian tersenyum melihat kelakuan Zee. Dua puluh menit kemudian Zee pun keluar dari dalam toilet dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cemberut Fiony.
Zee mendekat ke arah Fiony, tapi sebelum itu, ia mengambil terlebih dahulu kursi yang ada di seberang ranjang dan menempatkannya di samping Fiony. "Kok ngga tidur lagi? Masih jam 2 pagi loh, cePio" ucap Zee sambil merapikan anak rambut Fiony.
"Kamu kok di toiletnya lama? Habis ngapain?"
"Hehe maaf kebelet pengen bab" ucap Zee cengengesan. Fiony hanya mengangguk saja.
"kaZee" panggil Fiony setelah hening beberapa saat.
"Iyaa, kamu butuh sesuatu?" tanya Zee namun di jawab gelengan oleh Fiony.
"Maaf.." alis Zee terangkat sebelah karena bingung.
"Dari tadi kamu minta maaf mulu deh"
"Emm.. Ak.. Akuu.. Aku mau minta maaf soal Ara" ucap Fiony sedikit takut merusak mood Zee.
"Gapapa, aku juga udah lupa, istirahat gih" sahut Zee kemudian memperbaiki posisi selimut Fiony.
"kaZee dengerin aku duluu iiih" rengek Fiony saat Zee mulai mengalihkan pembicaraan.
"Ya udah iya, aku dengerin nih" ucap Zee mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf
Teen Fictiondisaat kamu dipertemukan oleh dua pilihan, antara cinta dan persahabatan, mana yang akan kamu pilih? Ini hanya cerita fiksi. Kesamaan nama dan karakter dari tokoh utama, tidak ada sangkut paut dengan kehidupan pribadi di real life ya..