Hari hari yang mula nya normal kini berubah drastis, di tambah lagi kejadian semalam yang tak akan di lupa kan oleh Cassandra. Ia memejamkan mata nya sejenak, memandang bangunan tinggi dari kaca jendela. Diri nya seperti burung yang terkurung di sangkar emas.
"Ibu..." lirih nya. Cassandra menghela nafas berat. Ia kembali ke kasur nya, duduk di sana dengan pandangan pada tangan nya yang di perban.
Mengelus perban itu dengan lembut "Huft, nasib ku sungguh buruk" gumam nya.
"Bagaimana dengan keadaan ibu? Ibu pasti merindukan ku" lirih Cassandra dengan lemah.
Tiba tiba sebuah map yang belum di ketahui isi nya apa, kini tepat di hadapan nya. Cassandra mendongak dan menatap heran laki laki itu.
"Ada apa?" tanya Cassandra dengan dingin.
Alis Arav naik sebelah, ia semakin menyodorkan Map tersebut, sehingga Cassandra menerima nya. Arav berjalan menelusuri kamar Cassandra. Sedangkan Cassandra mulai membuka Map tersebut.
"Bohong!"
Brakkk
Arav melirik Cassandra yang nampak syok. Ia mendekati Cassandra, lalu mengambil Map itu yang terjatuh. Arav membaca Map tersebut lalu melipat nya kecil.
"Sudah Valid, kau harus menerima nya" ucap Arav.
Cassandra menggeleng "Tidak!," ia mendekati Arav, mencengkram kerah baju Arav dengan kuat, "Kata kan pada ku jika itu bohong!!" air mata kian mengalir.
"Hiks...kata kan.." mohon nya, ia menyandarkan kepala nya di dada bidang Arav.
"Itu asli, tidak ada unsur kebohongan. Jika tidak percaya kau bisa ke sana" Arav melepas cengkraman Cassandra. Ia berjalan menuju keluar, setelah keluar dengan sempurna ia berkata lagi, "Ku tunggu lima menit" setelah itu Arav pergi dari kamar Cassandra.
***
Wajah pucat Cassandra terlihat begitu jelas. Ia memandang Arav yang memasang wajah datar. Terkadang ia heran, apakah Arav tak memiliki ekspresi?. Seorang wanita paruh baya mendekati mereka.
"Sandra? Kenapa ke sini? Kau tidak melihat surat itu?" sentak ibu nya.
Cassandra di buat menganga kala mendengar perkataan ibu nya , ia ingin mendekati ibu nya, tapi Arav menahan. Cassandra menatap heran Arav.
"Aku ingin memeluk ibu ku!" pinta nya.
Arav menggeleng tegas, ia berdiri "Tidak ada yang perlu di jelas kan Nyonya Taylor. Permisi" Arav menarik paksa Cassandra, namun wanita itu berontak.
"Lepas!! Aku ingin memeluk ibu ku!" teriak Cassandra.
Ibu Cassandra berdiri "Aku bukan ibu mu! Aku sudah menjual mu pada pria ini!, pergi lah dari hidup ku!."
Cassandra diam membisu, seakan pasokan udara berhenti, darah nya membeku. Ia memandang Ibu nya dengan miris, air mata nya juga mengalir deras.
"I--ibu?" panggil nya dengan tak menyangka.
Ibu Cassandra melipat tangan nya di dada "Kurang jelas heh? Kau sudah ku jual!" tekan ibu nya lagi.
Cassandra terkekeh kecewa, ia menggeleng "Tidak, ibu pasti berbohong!" Cassandra ingin memeluk ibu nya kembali, walaupun tangan nya di pegang oleh Arav.
"Cassandra!, jadi lah wanita yang penurut!" sentak Arav, sehingga Cassandra diam.
***
Di perjalanan Cassandra tak berbicara apa pun, bahkan saat turun dari Mobil pun ia tak berekspresi.
"Kau harus makan" perintah Arav, kala mereka telah masuk ke dalam Penthouse tersebut.
Cassandra diam membisu, wajah nya semakin pucat di tambah lagi diri nya tidak mau makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BOY [ TERBIT ]
Action[SEQUEL YOUR' SPECIAL. BISA BACA SECARA TERPISAH] {JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU}. Area 17+🚫 Aravannyalic Hermesyan. Keluarga yang terpandang dan terkenal sebagai keluarga kaya di Italia. Mencintai seseorang tidak pernah masuk dal...