Sakura mendorong vas bunga hingga pecah berkeping-keping di lantai. Ia menatap tajam Ayah-sambungnya.
"Kenapa Ayah selalu gagal?!" Sakura menatap tajam Ayahnya.
Xander menghela nafas, "Walaupun Arav tidak mengetahui rencana Ayah, Ayah tidak akan mencelakai Cassandra. Dirinya anak Ayah, jadi Ayah mana yang tega mencelakai darah dagingnya sendiri?" Xander sudah lelah melihat tingkah laku Sakura yang selalu harus dituruti.
"Jawabannya, tidak ada!, walaupun Ayah sudah bercerai pada ibunya. Tapi itu tak mengubah kasih sayang seorang Ayah pada anaknya!. Karna hanya ada kata 'mantan istri'. Bukan 'mantan anak', Sakura" jelas Xander.
"AYAH?!!!"
Xander tersenyum, "Kau juga anak Ayah, walaupun tidak sedarah, tapi Ayah menyayangimu, seperti Ayah menyayangi Cassandra." Xander mengelus lembut rambut Sakura, "Jadilah pribadi yang lebih baik, agar hidupmu selalu diberkati tuhan" lalu, Xander pergi meninggalkan Sakura yang terdiam.
***
Airmata Cassandra lagi-lagi dipaksa turun, saat ia membaca surat panggilan dari pengadilan. Ia tersenyum getir. Apakah pernikahan mereka hanya sampai disini?, bahkan tidak sampai dua tahun.
"Hiks..., aku tidak mau berakhir seperti ibu.." karna, menjadi single Mommy tidaklah mudah.
"Cassandra?!, Cassandra?!"
Cassandra langsung menghapus jejak airmata nya, kala suara seseorang memanggil namanya. Ia berdiri, lalu keluar dari kamar.
"Mommy?" gumam Cassandra yang dapat didengar oleh Velyne.
Velyne langsung mendekat dan memeluk Cassandra, "Maafkan Mommy, Mommy tidak bisa menahan Arav untuk tidak menceraikan mu. Maaf" Velyne menangis dipelukan Cassandra.
Sedangkan Cassandra tersenyum tipis, "Bukan salah Mommy. Ini semua karna memang takdir tuhan untukku. Aku akan menjaga Belle dengan baik" ia menahan sesak di dadanya kala kata itu terlontar dari bibirnya. Sungguh ia tak dapat membayangkan jika hal itu terjadi.
Velyne menyudahi pelukan mereka, lalu ia mengelus pipi Cassandra. "Apapun yang terjadi, kau dan Belle tetap keluarga kami. Jika kau merasa sendiri, datang pada Mommy, jika kau perlu sesuatu katakan pada Mommy" ucap Velyne dengan tulus.
Cassandra menggenggam tangan Velyne, "Pasti Momm, terimakasih"
Velyne mengangguk, "Mommy pamit pulang dulu, maaf tidak bisa melihat Belle. Daddy mu akan berangkat sebentar lagi" pamit Velyne. Cassandra hanya mengangguk sebagai jawaban.
Selepas mertuanya pergi, Cassandra berdiam diri diruang tamu. Ia menatap langit-langit rumahnya dengan mata yang berkaca-kaca. Kenapa nasib nya begitu miris?. Ia merasa lelah, andai saja bunuh diri itu...
"Sandra?!"
Cassandra langsung tersadar, ia menoleh ke arah pintu dan merubah raut wajahnya dengan datar, kala orang itu mulai masuk.
"Maafkan Ayah"
Perkataan singkat yang mampu membuat Cassandra terdiam, tidak masalah rumah tangganya saja yang hancur, tapi keluarganya juga. Jika ingin jujur Cassandra memilih untuk tidak dilahirkan saja, jika ujung-ujungnya tuhan memberikan rasa sakit yang begitu dalam.
"Ayah tidak akan mencelakaimu, bahkan sampai kamu sedewasa ini, kamu tetap putri kecil Ayah"
Tak sadar, beling air mata jatuh mengenai pipi Cassandra. Ia mendongak, menatap wajah Ayahnya yang tak lagi muda. Kerutan di pelipis dan di dekat bibir Ayanya terlihat begitu jelas.
"Maafkan Ayah yang selama ini pergi meninggalkan kamu, Ayah hanya tidak ingin kamu membenci Ayah, menatap Ayah dengan tatapan ketakutan, sungguh itu sangat sakit dibanding di tusuk lima anak panah sekaligus" Xander tersenyum getir.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BOY [ TERBIT ]
Action[SEQUEL YOUR' SPECIAL. BISA BACA SECARA TERPISAH] {JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU}. Area 17+🚫 Aravannyalic Hermesyan. Keluarga yang terpandang dan terkenal sebagai keluarga kaya di Italia. Mencintai seseorang tidak pernah masuk dal...