22.Bye Max

38.3K 2.4K 102
                                    

"Matheo yang membawa kabur Richal waktu itu."

Ckitttttt

Spontan Arav me-rem mendadak Mobil nya, hingga badan mereka terpental ke depan. Mata Nasya membola terkejut.

"Hey?!!, apa yang kau lakukan!!!" teriak sang gadis.

Arav menatap penuh selidik pada Nasya, "Bagaimana bisa?, Matheo? Richal dan Kau?" pusing Arav sendiri.

Menghela nafas, "Matheo pikir, dirinya bisa memanfaatkan Richal, namun Richal lebih maju satu langkah" pungkas Nasya.

Arav menghela nafas kasar, ia mulai menjalankan Mobil nya kembali.

"Aku dan Matheo berteman sejak lama" jelas Nasya yang benar-benar membuat Arav terkejut bukan main.

"Tentang malam itu, waktu diri ku di kejar oleh orang asing itu" ucap Nasya, mencoba menerawang kembali tentang malam itu.

Arav melirik sekilas, "Christ? Dia mantan Cassandra" ucap Arav yang mampu membuat Nasya terkejut lagi dan lagi.

"Ya, aku mendengar perkataan nya malam itu. Dia mengatakan bahwa dirinya akan membawa Cassandra kesuatu tempat. Tak sengaja diri ku memijak botol bekas minuman, sehingga dia mengejarku, untung saja malam itu kau datang" jelas Nasya.

Arav meremas kemudi nya dengan kuat, walaupun ia tak mengerti masalah seperti apa yang dihadapi nya sekarang. Diri nya menambah kecepatan Mobilnya, takut jika Cassandra terluka.

***

Plakk

Wajah Cassandra langsung berpaling karna sebuah tamparan yang begitu kuat. Pipi nya memerah, ia menangis ketakutan.

Richal tertawa remeh, "Sekarang kau ku dapatkan, hmm, harus memulai dari mana dulu?" ucapnya, bersamaan dengan itu, Christ datang.

"Maybe, membunuh anaknya?" seringai Christ.

Mata Cassandra membola terkejut, ia menggeleng, "Kau jahat!!"maki nya pada Christ, sungguh ia tak menyangka jika Christ senekat dan sejahat sekarang.

Christ ber-smirk, "Sejak kapan diri ku baik?, kau menolak diriku, tapi kau menerima laki-laki sialan itu!! Bahkan kau menyerahkan badan mu!!" teriak Christ di depan Cassandra. Emosinya membuncah.

"K--kau yang memutuskan ku!!" sergah Cassandra, walaupun ia takut setengah mati.

Christ terkekeh, "Bodoh!," maki nya.

"Sudah cukup?" muak Richal, ia mendekati Cassandra. Ia mengelus rahang Cassandra.

"Kau sangatlah perfect, bagaimana bisa kau mau bersanding dengan seorang bajingan seperti Arav?" kekeh Richal.

Alis Cassandra menukik tajam, "Bahkan kau lebih bajingan dari Arav!!!" teriak Cassandra, dirinya tak suka jika ada yang menjelek-jelekkan Arav.

"Oh, lihatlah Christ, mantan kekasihmu membela suami nya" se-mirk nya.

"Terserah mau kau apakan dirinya" Christ berkata demikian, Cassandra menggeleng ketakutan.

"Ja--jangan!, jangan lakukan apapun!" bantah nya.

Tak perduli, Richal semakin mendekat, bahkan dada mereka bertemu, "Kukira Suami mu bijak..." kekehnya.

"Ternyata, menjaga satu wanita saja tidak be-cus, ckck!" ucap Richal.

Richal mulai mencium bibir Cassandra dengan brutal, ia sedikit kewalahan lantaran Cassandra yang berontak.

Cassandra menangis, ia merasa mengkhianati suami nya. Ia membenci dirinya sendiri.

DANGEROUS BOY [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang