Cassandra mengerjab beberapa kali, ia merasakan perutnya yang tiba-tiba kram. Dirinya pun langsung bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi.
Arav yang memang sudah bangun sedari tadi pun ikut bangkit, mengikuti Cassandra.
"Cassa?, are you oke?" tanya Arav, menghampiri sang istri.
Tampak Cassandra tengah membasuh wajahnya, ia menatap wajah pucatnya di kaca.
"Tidak tahu, tiba-tiba perut ku kram" jujurnya.
Arav semakin mendekat, ia mengelus perut rata Cassandra. "Ingin diperiksakan?" tanya Arav.
Cassandra tersenyum manis, "Tidak perlu, sekarang sudah tidak kram lagi" ucapnya.
Tentu Arav menghela nafas lega, ia memegang kedua bahu Cassandra, lalu mengarahkan wanita itu untuk duduk kembali ke kasur.
Setelah itu, Arav juga duduk, sehingga mereka berhadap-hadapan.
"Kenapa dirimu tidak memberitahuku, perihal kehamilan mu" tanya Arav.
Cassandra menjadi gugup sendiri, "A-aku pernah ingin memberitahu mu, tapi kau ingin cepat-cepat menjemput Belle. Jadi, aku berpikir untuk memberi tahu mu saat acara digelar," jelas Cassandra setenang mungkin.
Tampak Arav menghela, "Setidaknya kau tidak banyak bergerak dari awal kehamilan mu" ucapnya.
Wanita itu terkekeh, "Aku udah pernah mengandung sebelumnya, jadi aku tahu menjaga anakku" ucap Cassandra.
"Anak kita," ralat Arav, membuat Cassandra tersenyum masam.
"Ayo turun, pasti Mommy dan yang lain sudah menunggu kita" ucap Arav.
Akhirnya mereka turun, memang, mereka masih berada di gedung mewah itu. Arav memeluk pinggang Cassandra dengan begitu erat.
Namun, tampak disekitar gedung itu sunyi, bahkan dekorasi nya sudah ada yang dibungkar. Padahal masih jam sepuluh pagi.
Arav merogoh sakunya, berniat menelepon seseorang.
"Kalian dimana?" tanya Arav, setelah telepon tersambung.
"Kita semua sudah pulang beberapa jam yang lalu."
Arav langsung mematikan panggilan sepihak, ia berdecak kesal. Pasti anak perempuan nya juga di bawa pulang.
"Kenapa?" tanya Cassandra.
"Mereka sudah pulang, aku akan berganti pakaian dulu" pamit Arav.
Cassandra mengangguk meng-iyakan, dirinya keluar dari gedung mewah tersebut, menunggu Arav didepan gedung lebih baik sepertinya.
Saat ini, mereka berada didalam Mobil, menuju pulang kerumah. Arav melirik ke arah Cassandra yang begitu fokus menatap jalanan.
"Kau ingin sesuatu?," tanya Arav.
Cassandra menoleh sekilas, lalu menggeleng. "Sekarang sih tidak" ucapnya meringis.
"Apa harus membeli susu ibu hamil?" Arav sunggung canggung mengatakan hal tersebut. Karna baru kali ini ia memperhatikan kandungan Cassandra.
"Sebenarnya harus, tapi nanti saja. Sekalian membeli bahan-bahan dapur" ucap Cassandra.
"Oke,"
***
Setidaknya ada beberapa hari lagi sebelum Arav bekerja kembali, karna Belle yang dititipkan membuat pasutri itu bebas melakukan apapun. Contohnya Arav yang tiduran di paha Cassandra dan mengelus perut ramping wanitanya.
"Kenapa dilihat terus?, perutku tidak akan berubah" dengus Cassandra. Ia menghela muak melihat Arav yang tak henti melihat perutnya dari bawah sana.
"Siapa tau nanti perutmu tiba-tiba membesar," ujarnya ngaur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BOY [ TERBIT ]
Aksi[SEQUEL YOUR' SPECIAL. BISA BACA SECARA TERPISAH] {JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU}. Area 17+🚫 Aravannyalic Hermesyan. Keluarga yang terpandang dan terkenal sebagai keluarga kaya di Italia. Mencintai seseorang tidak pernah masuk dal...