08.Disappointed

53.6K 2.6K 8
                                    

Seperti biasa, Cassandra akan bersekolah. Dari pada di penthouse membuat diri nya bosan dan tidak nyaman.

"Aku akan mengantar mu" celetuk Arav.

Dahi Cassandra mengerut, "Tidak perlu, aku berangkat bersama sopir" tolak nya.

Tak perduli, Arav menarik tangan Cassandra menuju Mobil nya yang sudah hidup, ia membuka kan pintu untuk Cassandra.

"Sudah ku kata kan, aku tak perlu di antarkan oleh mu!" marah Cassandra.

Namun, Arav abai, ia tetap menjalan kan Mobil nya menuju sekolah Cassandra.

Dengan tiba tiba Arav menyerahkan botol kecil, di dalam botol itu terdapat beberapa butir obat. Pandangan Arav masih fokus ke depan.

"Apa?" heran Cassandra.

Tampak Arav merileks kan diri nya, "Penghambat kehamilan" ucap Arav membuat Cassandra memaku.

Spontan Cassandra menoleh pada Arav yang masih fokus menyetir "Maksud mu?" heran nya lebih tak mengerti.

"Tidak menutup kemungkinan jika kau akan hamil, jadi kau harus meminum obat itu, agar kau tidak hamil" ucap nya datar.

"Lagi pula, jika kau hamil siapa yang ingin tanggung jawab?" dengus nya.

Cassandra menggeleng kan kepala nya tak habis pikir pada Arav "Kau serius berkata seperti itu hah?!" ucap Cassandra, dada nya menggebu gebu, "Kau yang melakukan itu Arav, kau!!!" ucap Cassandra dengan emosi.

Arav membanting kemudi nya, lalu memandang Cassandra dengan tajam "Bukan diri ku Cassandra!, kau juga mengetahui itu!" sentak Arav.

Cassandra terkekeh miris "Siapa pun itu, tapi diri mu yang melakukan nya! Mau itu alter ego mu atau tidak!, tapi dia ada di dalam diri mu! Jadi kau ikut andil dalam hal itu!" ucap Cassandra mengeluarkan semua nya, agar Arav mengerti.

"Fuck! Aku tak suka jika ada yang meninggi kan nada suara nya ketika bersama ku!" maki Arav.

"Aku tak mau tau, kau harus meminum obat itu. Jika kau hamil, aku akan membunuh anak itu!" ucap Arav dengan datar, tak memperdulikan Cassandra yang menangis tersedu sedu.

"Turun kan aku di sini" ucap Cassandra, tak di sangka Arav benar benar menurunkan Cassandra di tempat itu. Yang mana sekolah nya masih jauh lagi.

Terpaksa Cassandra turun dengan keadaan yang kacau. Mobil Arav melaju begitu sangat kencang. Cassandra melihat botol kecil itu, lalu ia membuang nya ke sembarang arah.

-
-
-

Bukan nya menuju kantor, Arav malah membelok menuju Club. Walaupun masih pagi, ia tak perduli, lagi pula ia mendatangi Club milik sang abang.

Urat urat yang menonjol dan rahang yang mengetat menunjukkan bahwa Arav sangat marah.

Arav masuk dengan aura menyeramkan. Lalu, Arav memesan beberapa botol Vodka. Sungguh diri nya tak tahu entah kemana lagi melampiaskan kemarahan nya ini.

"Se pagi ini? Kau tidak ke kantor?!" marah Axel, ia memang tidur di Club malam tadi.

"Hm" dehem Arav, ia mulai memasang rokok nya dan menghirup rokok nya.

"Pulang, Mommy akan marah" dingin Axel. Ia tak mau membuat Mommy nya kecewa lagi.

Sial! Arav hampir saja melupakan Mommy nya, dengan tergesa gesa ia ingin meminum vodka tersebut, namun Axel mencegah nya.

"Jangan ada bau alkohol, kau mau Mommy kecewa pada mu?" ucap Axel membuat Arav menaruhkan botol itu kembali.

Ia menepuk bahu Axel beberapa kali "Thanks" ucap nya dan berlari keluar Club.

DANGEROUS BOY [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang