09.Pregnant

54.7K 2.5K 40
                                    

Karna kejadian tak senonoh di area sekolah itu, mengakibatkan Cassandra di D.O dari sekolah nya. Ia hanya bisa menghela nafas lelah dan kecewa.

Diri nya duduk melamun di kasur nya, memikirkan kehidupan selanjut nya nanti.

Ia memegang perut nya yang serasa di peras. Lalu, ia melihat kalender yang tergantung di dinding.

"Astaga!, aku telat dua minggu" gumam nya. Ia cemas, apa lagi mengingat perkataan Arav semalam.

Diri nya men cek lagi kalender, benar saja bahwa ia telat datang bulan.

Cassandra mengambil slingbag nya lalu keluar dari kamar dengan diam-diam. Ia tak tahu dimana Arav dan itu bukan urusan nya juga.

Ia turun perlahan lahan, lalu menyuruh sopir mengantarkan diri nya ke apotik terdekat. Mengingat ini sudah pukul dua belas siang, seperti nya Arav sedang bekerja.

Setelah apa yang ia mau sudah di dapat kan, akhir nya Cassandra kembali lagi ke Mobil, menuju penthouse milik Arav. Sebenarnya ia bisa saja pergi dari sana, namun laki laki arogant itu mengancam diri nya. Mau tidak mau, ia pun tinggal di tempat menyeramkan itu.

Cassandra masuk ke dalam kamar nya, dan mengunci kamar nya rapat rapat. Setelah itu ia masuk ke dalam kamar mandi.

Ia membuka testpack yang baru ia beli di apotik tadi. Diri nya hanya was was, dan takut terjadi hal yang tidak di inginkan.

Cassandra memejamkan mata nya sebelum melihat tastpack itu.

"Ku mohon jangan..." gumam nya.

"Aku belum siap..." lirih Cassandra.

Lalu, ia membuka mata nya perlahan lahan dan terkejut dua garis berwarna merah terpampang jelas di sana.

(Maaf kalo salah, soal nya gak pernah liat garis positif hamil🗿)

Sontak Cassandra menggeleng ribut, ia mengambil testpack yang ke dua. Diri nya mencoba lagi dan hasil nya sama. Positif.

Cassandra menitikkan air mata nya, ia menutup mulut nya tak percaya.

"Tidak...!" Cassandra menggeleng, ia menjambak rambut nya dengan kuat, "Tidak!!!" teriak nya, nafas nya memburu, air mata nya jatuh.

"Aku tak mau tau, kau harus meminum obat itu. Jika kau hamil, aku akan membunuh anak itu!"

Perkataan Arav terngiang ngiang di pikiran nya. Ia memegang perut nya dengan tangisan dalam diam. Sakit rasa nya di buat tak adil.

"Cassa?"

"Cassandra?"

Panggilan dari luar dengan suara familiar membuat Cassandra panik, ia mengusap air mata nya, lalu menyimpan testpack itu ke dalam slingbag nya kembali.

Ia keluar dengan wajah yang basah, ia memang sengaja membasuh wajah nya agar Arav tak curiga.

"Kenapa?" tanya Cassandra dengan dingin.

Arav menaik kan sebelah alis nya, lalu menatap Cassandra dari atas hingga ke bawah. Menatap penuh selidik.

"Untuk apa kau ke apotik?" tanya Arav membuat mata Cassandra membola kaget.

"Di--diri ku--," sial, diri nya malah gugup.

"Apa?" tuntut Arav.

"A--aku sakit! Aku sedang membeli obat!" kilah Cassandra. Ia lupa jika semua orang termasuk sopir adalah di bawah kendali Arav, otomatis semua aktivitas di penthouse ini akan di ketahui Arav dengan mudah. Termasuk diri nya yang pergi ke apotik.

DANGEROUS BOY [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang