EPILOG

30.7K 981 185
                                    

Publis kembali ending nya wkwkwk, sekalian mau nyapa para readers😂

****

Beberapa minggu berlalu, Cassandra selalu merasakan kontraksi palsu, padahal kandungan nya belum masuk sembilan bulan, tapi mereka sudah mempersiapkan semua nya. Dari Arav yang mengatur jadwal cuti nya.

"Aku pergi dulu, jaga diri mu dan bayi kita." pesan Arav.

Cassandra cuek, entah kenapa, kehamilan kali ini, ia ingin Arav berada di sampingnya.

Mungkin hampir setiap pagi Arav merayu dan memanjakan Cassandra sebelum ia berangkat.

"Ini terakhir aku bekerja, jangan cemberut, kan tidak lucu jika anak kita lahir wajah nya cemberut" canda Arav.

Cassandra mendengus, "Tidak lucu!" sentaknya.

Arav menghela nafas, "Jika ada apa-apa, hubungi diri ku, kalau tidak Mommy dan ibu mertua." pesan nya lagi.

Cassandra mengangguk, "Iya,"

"Jangan banyak bergerak, jika ingin mengambil sesuatu suruh Maid,"

"Kal–"

"Aku mengerti suami ku sayang. Cepatlah bekerja, agar kau cepat juga pulang" potong Cassandra.

Arav tersenyum tipis, ia mencium kening Cassandra, lalu mencium perut buncit Cassandra.

Ia keluar kama, untung saja Belle belum bangun, lalu, berjalan menuju pintu keluar. Diri nya tersentak, melihat Belle duduk di depan rumah mereka.

"Belle?" panggil Arav.

Belle menoleh, "Daddy?, Daddy mau kelja?" tanyanya.

Arav mengangguk, tapi mata nya menatap sekitar rumah nya.

"Belle, kenapa keluar se pagi ini?, hm?" Arav menanya dengan sangat lembut, agar Belle terbuka pada nya.

"Tadi ada temen Belle, telus Belle cama dia main-main" ucap Belle.

Dahi Arav menyerngit, "Siapa?, Daddy tidak melihat siapa-siapa" ucap Arav, benar adanya.

Belle mendengus kesal, "Ish!, ada Daddy!, tapi dia cudah pelgi, katanya nanti datang lagi!" ucap Belle.

Arav merasa ada yang tak beres, ia merasa kan itu, saat Belle ia temui di jalanan besar. Dan penglihatannya tentang anak kecil mengawasi rumah nya.

Arav berjongkok, menyamakan tinggi nya pada Belle. "Sayang, dengarkan Daddy, jangan mau di dekati oleh orang asing, apalagi laki-laki. Nanti diri nya bisa menculik Belle" ucap Arav, sembari mengelus rambut Belle.

Belle memiringkan kepalanya, "Tapi dia baik Daddy, telus juga dia celalu cium pipi Belle."

Perkataan Belle barusan membuat Arav naik pitam, siapa yang berani mencium anak nya?!, sial! Ia kecolongan, diri nya pun berdiri. Lalu menelepon seseorang di sebrang sana.

DANGEROUS BOY [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang