11.Monsters

47.3K 2.4K 32
                                    

Tak perduli dengan suara tangisan Cassandra, ia menyeret Cassandra dengan kasar dan mencabut paksa selang infus yang semula nya merekat di tangan nya. Tentu Cassandra meringis karna nya.

"Lepas!!" ucap Cassandra, sungguh tangan nya terasa sakit.

Bagaikan tuli, Arav tetap memaksa Cassandra hingga mereka sampai di Mobil Arav, ia mendorong Cassandra masuk ke dalam Mobil.

Lalu, ia masuk ke dalam Mobil dan mengemudikan Mobil nya dengan kecepatan tinggi. Cassandra sungguh takut, ia menatap Arav dengan wajah nya yang sudah di basahi air mata.

"Arav?!!, Pelan-pelan!!" titah Cassandra.

Tetap saja, Arav tak perduli, tak berselang lama Arav memberhentikan Mobil nya.

"Turun" perintah Arav dengan nada datar, pandangan nya fokus ke depan.

Sontak Cassandra menggeleng, ia melihat keluar jendela Mobil yang terlihat begitu gelap.

"Jangan gila!" ucap Cassandra.

"Turun Cassa!" teriak Arav.

Terpaksa Cassandra turun, kaki nya langsung bersentuhan dengan aspal jalanan yang terasa begitu dingin.

Ia berjalan perlahan dengan air mata membasahi wajah nya. Lalu, setelah Cassandra sedikit menjauh dari Mobil nya, Arav bersemirk.

"Jika tak ingin anak itu mati. Itu artinya, kau juga harus ikut mati bukan?" monolog nya dengan senyuman mengerikan.

Ia memegang stir kemudi, lalu menatap tajam Cassandra, ia memijak gas dengan lama.

Dan memajukan Mobil nya dengan cepat, bahkan lebih cepat dari sebelum nya. Sesaat ia akan melanggar Cassandra, bayangan seseorang memenuhi pikiran nya.

"Daddy..."

Dengan cepat Arav memutar stir nya hingga menabrak pohon.

"Fuck!" umpat Arav.

Tentu Cassandra terkejut, ia langsung menuju Mobil Arav.

"Arav? Kau tidak apa-apa?" tanya Cassandra, ia langsung membantu Arav keluar.

Mata Arav melirik ke arah perut Cassandra, ia menatap tajam perut itu.

"Bunuh dia Cassandra!!" titah Arav. Untung nya ia tak terluka.

Cassandra menggeleng, ia mundur perlahan "Tidak!, Walaupun aku belum siap menjadi seorang ibu, aku tak kan membunuh anak ini!" ucap Cassandra, terpaksa air mata nya luruh kembali.

Arav mengibaskan rambut nya kebelakang, merasa geram pada Cassandra. Ia menarik lagi tangan Cassandra dan memaksa nya masuk kedalam Mobil.

***

Bruk

Arav menghempaskan Cassandra dengan kasar ke kasur. Ia ikut naik ke atas kasur, lalu menghimpit Cassandra, ia memegang kedua tangan Cassandra.

"Bunuh, atau kau akan menderita Cassandra?!!" marah Arav, urat urat di leher nya menonjol, wajah nya begitu terlihat emosi.

Tetap pada pilihan nya, ia akan mempertahankan anak itu.

"Aku akan membesar kan nya, bahkan tanpa mu!!" ucap Cassandra.

Arav tertawa renyah, tawa yang meremehkan Cassandra "Kau..., Tanpa ku, bukan lah apa-apa Cassandra!" geram Arav.

Tangan nya turun menuju perut Cassandra yang sedikit besar. Sial! Kenapa ia tak memperhatikan Cassandra selama ini.

"Jangan...hiks, ku mohon..." rintih Cassandra.

DANGEROUS BOY [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang