46.Princess

24.4K 1.8K 68
                                    

"Ketika hidup punya ribuan alasan untuk menangis, kamu harus memiliki satu alasan untuk tersenyum."

-Huang renjun-

( ´ ▽ ' )ノ

Hari ini, Arav membawa Belle ke kantor, karna Cassandra yang sudah lelah menghadapi sifat ajaib anaknya.

"Daddy, napa kelja? Kan itu capek, mending lebahan santuy" celetuk Belle, kala pandangannya fokus pada Daddynya yang sedari tadi tak lepas dari laptop.

Arav melirik anaknya sebentar. "Jika tidak bekerja, Belle mau makan apa hm?" tanya Daddy muda tersebut.

Belle tampak berpikir, ia yang berada di pangkuan sang Daddy pun mendongak, menatap Daddynya.

"Makan janji manis Daddy!" jawabnya dengan semangat.

Arav merotasi bola mata nya, "Heh, siapa yang mengajari mu seperti itu?!" tanya Arav dengan tegas.

"Uncle Lio" jawab Belle.

Arav berdecak, jika Belle di titipkan ke Mansion Mommynya, pasti pulang-pulang Belle mendapatkan bahasa baru dan pengalaman baru. Jika hal yang baik sih tidak masalah, tetapi ini malah sebaliknya.

Dengan lembut Arav mengelus kepala Belle. "Jangan ikuti perkataan Uncle Rio, atau Uncle Axel dan Uncle Aldian." jelas Arav.

Dengan semangat Belle mengangguk mantap.

"Belle mau ama Oma!" pintanya.

Arav menggeleng tegas. "No, no." tolak Arav.

"Ishh!, Belle mau ama Oma!!!!" teriaknya.

"Ck!" Belle sangat menguras tenaganya, ia menutup laptopnya, lalu menggendong Belle.

"Okay, princess, permintaan mu diterima!" ucap Arav dan keluar dari ruangan kerjanya. Dan Belle tertawa girang.

Beberapa puluh menit, akhirnya Arav sampai di Mansion Mommy dan Daddynya. Ia keluar dari Mobil dengan Belle digendongannya. Laki-laki yang selalu ber-kharisma itu memasuki Mansion dengan gagah.

"UNCLEE!!!!" Belle langsung saja berteriak kencang.

Aldian yang sedang duduk di sofa langsung menoleh dan tersenyum manis.

"Keponakan kuuuu" bagaikan di film dramatis, Aldian merentangkan tangannya, begitu pun pada Belle yang sudah turun dari gendongan sang Daddy dan merentangkan tangannya.

Lalu, mereka berpelukan. "Kau sangat cantik" puji Aldian sembari mencium pipi Belle. Sedangkan Arav berdecak malas, ia membuka satu kancing kemeja nya.

"Aku titip Belle sebentar. Jangan ajari dia hal yang tidak bagus!" pesan dan peringat Arav.

"Dimana Mommy?" tanya Arav.

Aldian menggendong Belle. "Pergi, bersama Daddy dan Rio." jawab Aldian.

"Belle jangan nakal di sini, okay?" pesan Arav.

Belle mengangguk lucu, "CIAPP DADDY!."

Arav terkekeh ringan, ia mencium kening Belle dan pergi dari kediaman Hermesyan.

***

Arav menutup pintu Mobil, dirinya sudah sampai ke rumah mereka, awalnya tadi ia ingin kembali ke kantor, tapi ia mengurungkan niatnya.

Arav mulai membuka pintu, setelah badannya masuk ke dalam rumah nan megah itu, alisnya langsung menukik tajam. Ia menutup pintu dengan cepat.

"Cassa?!" tegas Arav.

DANGEROUS BOY [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang