41.Fight on yourself

24.9K 1.7K 132
                                    

Setelah pergelutan yang begitu panjang, akhirnya aku update jugaa anjayy, padahal kerja ku rebahan doang🗿👍🏻.

***

Seminggu pasca gugatan cerai yang diajukan Arav, kini laki-laki itu tinggal kembali ke penthouse miliknya, membiarkan Cassandra tinggal di rumah sebelumnya, atau jika wanita itu ingin ke Mansion pemberiannya itu tidak masalah. Dirinya tak akan mengambil alih, karna itu hadiah untuk Cassandra.

Arav berdiri dan rekan kerjanya juga berdiri, mereka berjabat tangan.

"Semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar" ucap rekannya.

Arav tersenyum tipis, "Pasti, terimakasih sudah ingin bekerja sama."

Para rekannya pun keluar dari ruangan meeting. Setelah dirasa mereka telah keluar, Arav langsung melepaskan jas nya, dan melonggarkan dasinya.

Leo yang melihat hal itu pun tersenyum tipis, ia duduk di samping Arav. "Dua jam kedepan ada jadwal lagi" ucap Leo.

"Ada lagi?, bahkan ini Klien ketiga" decak Arav. Sebenarnya ia malas bekerja, Namun Daddy nya selalu memaksa.

"Tuan berbicara demikian, seperti baru pertama kali menjadi CEO" kekehnya.

Arav tetap diam, sungguh kepalanya sangat pusing sekali, memikirkan banyak hal, belum lagi masalah rumah tangganya.

"Besok, sampaikan surat ini pada Cassandra" Arav menyodorkan amplop berwarna putih.

Leo menghela nafas, "Tuan benar-benar ingin menceraikan Nona Cassandra?" tanya Leo.

"Ck!, jangan ikut campur urusan rumah tanggaku!, surat ini harus sampai padanya," Arav berdiri, merampas kasar jas nya, lalu keluar dari ruangan meeting.

Hari sangat mendung, padahal jam masih pukul dua siang, sepertinya hujan akan turun. Arav berjalan menuju ruangan pribadinya dan semakin melangkah ke balkon. Ia menghela nafas berat, bayangan-bayangan mereka bersama, tidur bersama, merawat Belle bersama, masih terususun rapi di pikirannya. Namun, ia sadar, semua ini terjadi karna paksaan dan siksaan dari dirinya, untuk Cassandra. Sepertinya melepaskan wanita itu bukanlah hal yang salah, bersamanya juga Cassandra selalu tertekan. Lebih baik Cassandra hidup bebas, tanpa paksaan darinya.

Ia ingin sekali melihat Belle, namun dirinya sungguh malas berjumpa pada Cassandra. Huh!.

Cassandra...

Dahi Arav mengerut, melihat seorang wanita yang berdiri didepan kantornya, dirinya tak salah lihat, itu adalah Cassandra!. Dan seorang laki-laki paruh baya...

Tanpa pikir panjang, ia pun langsung keluar dari ruangannya, menuju lantai bawah. Ia menekan tombol lift dengan brutal, di dalam lift Arav mengumpat, jangan sampai Cassandra dibawa oleh pria paruh baya itu.

Setelah pintu lift terbuka, Arav berlari dengan sekuat tenaganya, benar saja dugaannya, Cassandra telah masuk kedalam Mobil, ia pun langsung mengambil Mobilnya nya dan mengikuti Mobil yang dinaiki Cassandra.

Dirinya menyalip beberapa kali pengendara lain, bahkan banyak yang mengkleksonnya, namun Arav tak perduli, sepertinya laki-laki itu tahu, jika Arav mengikutinya. Tidak ada pilihan lain, Arav mengeluarkan pistolnya dan menembak ban Mobil itu, hingga hampir saja Mobil itu menabrak tiang listrik.

Arav ber-smirk, ia keluar dari Mobil dan mendekati Mobil itu, seorang pria paruh baya keluar, dengan setelan jas dan kaca mata hitam.

"Tuan Arav?," ucap pria paruh baya itu dengan nada tanda tanya.

DANGEROUS BOY [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang