Mulai saat ini Arav akan memperbaiki semuanya, ia tak ingin lagi rumah tangga nya ditimpa masalah.
Seperti pagi ini, Arav berada didapur bersama Belle, sedangkan Cassandra masih tertidur. Arav berniat akan membuat kan cake untuk Cassandra. Hitung-hitung sebagai permintaan maaf nya.
"Belle, jangan disentuh!" Arav langsung menggendong Belle yang ingin menyentuh kompor yang menyala.
Laki-laki itu kini sedang memasak bubur untuk Belle dan Cassandra. Ia mencolek hidung Belle menggunakan tepung yang berserakan di atas meja.
"Bwabbbbwabwa!" bayi itu berceloteh.
Arav tertawa ringan, ia melambung-lambungkan Belle ke udara, sehingga tawa Belle pecah.
"Belle?, Arav? Kalian dimana?"
Arav langsung terdiam, ia langsung mengambil cake itu. Lalu, berjalan menuju ruang tengah, ia berniat memberikan langsung pada Cassandra.
Dengan senyum manisnya, Arav memberikan cake tersebut. "Good morning sayang." lalu, laki-laki itu ingin mencium bibir Cassandra, namun dengan cekatan Cassandra mendorong mulut Arav, lalu ia mengambil alih Belle.
"Pantas saja kalian tidak ada di kamar. Niat banget buatnya" Cassandra terkekeh geli, melihat cake itu.
Arav tersenyum simpul, ia memeluk Cassandra dari belakang, dan otomatis Belle juga dipeluk olehnya.
"Apapun untuk kalian" lagi dan lagi, Arav ingin mencium Cassandra, namun Cassandra langsung berbalik arah, sehingga pelukan mereka juga terputus.
"Sebentar.." Cassandra menjeda ucapannya.
Alis Arav naik sebelah, "Kenapa?" tanyanya bingung.
Hidung Cassandra seperti mencium sesuatu, "Bau gosong?!" alis Cassandra menukik tajam.
Arav juga mulai mencium bau yang tak sedap, dan baru ia sadari, jika kompor belum ia matikan. Dengan langkah lebarnya, Arav berjalan menuju dapur. Dan lihatlah, api dari kompor tersebut sudah membesar, bahkan membakar prabotan lainnya.
Cassandra berlari mengikuti suaminya, ia mematung dengan jantung yang berdetak kencang.
"Kebakaran!!" pekik Cassandra.
Langsung saja Arav mengambil air dari dalam kamar mandi, dan menyiramkan kepada sijago merah yang sudah hampir membakar seluruh dapur mereka.
"Pergi Cassa!, jangan sampai Belle menghirup asap!" usir Arav, ia masih berusaha memadamkan api.
Cassandra menggeleng, "T-tapi ini bahaya, bagaimana jika kau terluka?!" teriak Cassandra, walaupun jaraknya tidak terlalu jauh.
"BAWA BELLE PERGI CASSANDRA!!"
Spontan Cassandra berlari, menuju keluar rumah dan menelepon pemadam kebakaran, airmata nya menetes tiada henti. Ia cemas melihat Arav yang masih berada di dalam.
***
Laki-laki itu terkekeh, ia mengelap airmata istrinya menggunakan tisu yang ia pegang sedari tadi.
"Hiks..., mengapa kau ceroboh?, jika dirimu terbakar bagaimana hah?!" tangis Cassandra pecah, mungkin sudah hampir sejam prempuan itu menangis.
Sedangkan sang suami dengan setia mengelap airmata yang jatuh ke pipi Cassandra.
"Lihat diriku, aku baik-baik saja!" ucap Arav dengan yakin.
Cassandra melirik sinis suaminya, "Tapi kau hampir terbakar!!" ia semakin kesal karna suaminya.
"Oke, maafkan diriku, jangan menangis lagi" Arav membawa Cassandra kedalam pelukannya, menenggelamkan wajah wanita itu ke dada bidangnya.
Bukannya semakin diam, Cassandra malah semakin histeris. "Hiks.., sekali lagi jangan berbuat hal yang tidak kau kuasai!" marahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BOY [ TERBIT ]
Action[SEQUEL YOUR' SPECIAL. BISA BACA SECARA TERPISAH] {JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU}. Area 17+🚫 Aravannyalic Hermesyan. Keluarga yang terpandang dan terkenal sebagai keluarga kaya di Italia. Mencintai seseorang tidak pernah masuk dal...