Dahi Cassandra menyerngit saat mereka berhenti di sebuah rumah mewah, ia memandang Arav yang masih berada di Mobil.
"Ini..., rumah siapa?" Sepertinya bangunan itu tak cocok disebut rumah, melainkan Mansion.
Arav menoleh dan tersenyum. "Hadiah ku, untuk mu." Arav mulai turun dari Mobil dan membuka kan pintu Mobil untuk Cassandra.
Cassandra menganga tak percaya, dengan keheranan, ia pun keluar dari Mobil, berjalan bersampingan dengan Arav, sedangkan Belle tertidur di gendongannya.
Butuh waktu tujuh detik untuk sampai ke pintu utama. Arav mulai membuka pintu dan pandangan Cassandra langsung disambut oleh barang-barang yang mewah dan elegan. Sangat lengkap!.
"I-ini, sangat indah" puji Cassandra.
Arav tersenyum simpul, "Kau suka?" Tanyanya.
Sontak Cassandra mengangguk. "Sangat suka."
Arav ber-jalan menuju ruang tamu dan duduk di sofa. Tentu saja diikuti oleh Cassandra.
"Jika ingin melihat keseluruhan Mansion ini, kapan-kapan saja. Karna, tujuan awal ku kesini bukan untuk hal itu" ucap Arav, membuat Cassandra terheran.
"Lalu, apa?" tanyanya.
"Silahkan masuk."
Tentu Cassandra bingung melihat Arav berbicara seperti itu. Namun sedetik kemudian, kebingungan Cassandra terjawab, oleh dua orang yang berbeda gender mendekat ke arah mereka.
Cassandra ingin menanyakan siapa orang itu, namun saat melihat wajah dua orang itu, Cassandra terdiam. Mereka duduk, berhadapan dengan Arav dan Cassandra.
Arav menoleh pada Cassandra. "Biarkan mereka menjelaskan lebih dulu." Ucapnya, Arav menggenggam tangan Cassandra dengan begitu erat, seolah-olah menguatkan istri nya.
Mereka menjelaskan dari awal hingga akhir cerita, sehingga ekspresi Cassandra berubah-ubah. Entahlah, Cassandra bingung harus ber-ekspresi seperti apa. Apakah ia senang? Atau malah sebaliknya.
Christ mendongak, "Maafkan diriku Sandra."
Ya, dua orang itu adalah Christ dan Ibu Cassandra sendiri.
Air mata Cassandra luruh. Ia menangis, langsung saja Arav merangkul pundak Cassandra.
"Tenang, semua akan baik-baik saja." bisik Arav.
"I-ibu..."
Ibu Cassandra langsung mendongak, menatap mata Cassandra dengan tatapan bersalah, ia juga menangis.
Arav yang melihat hal itu pun langsung mengambil alih Belle. Cassandra langsung saja memeluk erat ibunya.
Tak ada moment mengharukan, kecuali pertemuan antara ibu dan anak, Arav tersenyum manis. Ia hanya tak mau Cassandra menyia-nyia kan waktu yang telah di berikan tuhan.
"Maafkan ibu..."
Dalam pelukan ibunya, Cassandra menggeleng, "Ibu tidak salah. Selama ini aku yang berdosa padamu, bukan sebaliknya" air mata Cassandra semakin deras.
Pelukan mereka terlepas, Cassandra tersenyum manis. Lalu, pandangannya beralih pada Christ. Laki-laki yang hampir membunuh anak nya.
"Sandra, aku benar-benar minta maaf. Aku berjanji tak akan melakukan hal itu lagi" janji Christ.
Sepertinya memaafkan Christ sangatlah berat. Ia menunduk, meremas baju nya sendiri.
"Ekhem, Sepertinya diriku akan mengadakan pertemuan kedua, lain kali." Arav angkat suara.
Lalu, dirinya berdiri, dan mengulurkan tangan di depan Cassandra. Terpaksa wanita itu beranjak dari duduknya dan menyambut uluran tangan Cassandra.
"Ibu mertua bisa tinggal disini sementara waktu. Aku akan mengirimkan beberapa Maid dan Bodyguard. Dan untuk mu Christ, jangan sekali-sekali mengganggu istri ku. Aku membebaskanmu" ucapnya, ia me me luk erat pinggang Cassandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BOY [ TERBIT ]
Action[SEQUEL YOUR' SPECIAL. BISA BACA SECARA TERPISAH] {JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU}. Area 17+🚫 Aravannyalic Hermesyan. Keluarga yang terpandang dan terkenal sebagai keluarga kaya di Italia. Mencintai seseorang tidak pernah masuk dal...