Hi Jeon : bagian 1

674 88 21
                                    

Perayaan ke 2 tahun berdirinya jeon fashion digelar begitu mewah dan sangat fantastis, tentu saja itu semua sebanding dengan pencapaian yang telah diraih oleh pemilik perusahaan mode yang memegang penghargaan sebagai pengusaha muda yang amat berpengaruh di korea selatan. Yah, dia adalah jeon jungkook pria dengan kepribadian tertutup yang memiliki aura memikat dikalangan para wanita, masih berumur 23 tahun tapi jungkook sudah membuktikan kepada dunia bahwa umur bukanlah sebuah penghalang dalam mencapai kesuksesan. Tak sedikit pula yang menjadikan jungkook sebagai panutan sebab kerja keras dan ketekunan yang ia miliki dalam bekerja, jungkook juga terkenal dengan sikap dinginnya yang sudah mendarah daging hingga sangat sulit untuk dihilangkan sekarang.

Semua orang begitu menikmati acara perayaan tersebut sampai tak sadar sudah menghabiskan berapa botol win yang telah disiapkan oleh sang bartender, bergerak ke sana kemari sambil tertawa akibat terlalu mabuk menjadikan orang- orang ditempat itu layaknya orang yang sedang kesetanan . Ditambah dengan musik berfull bass yang menggema di ruangan itu benar-benar akan membuat mereka semua lupa waktu. Jungkook hanya tersenyum miring melihat kelakuan para tamunya yang benar-benar melebihi batas normal, ingin rasanya ia bergabung dengan kegilaan mereka jika saja ia tak ingat memiliki janji penting malam ini.

Ponsel seharga puluhan juta itu tiba-tiba bergetar membuat jungkook langsung merogoh saku celana kain miliknya dan mendapati 2 pesan dari seseorang yang ingin ditemuinya disalah satu hotel ternama di kota seoul.

"Aku ada urusan penting, jadi tolong urus pestanya sampai selesai tuan kim" Tepuk jungkook pada bahu sekretarisnya.

Mingyu yang merupakan sekertaris kepercayaan jungkook hanya menunduk patuh menuruti perintah bosnya. "Baik tuan jeon".

Buru-buru jungkook meninggalkan bangunan berlantai sepuluh tersebut menggunakan mobil Lamborgini yang baru saja di dapatkannya dari sebuah permainan yang diikutinya minggu lalu bersama para kolega bisnisnya yang ada diluar negeri, bukan sebuah permainan yang amat sulit tapi cukup menguras harta jika kau kalah didalamnya. Tak perlu lebih diperjelas permainan apa itu, yang pasti kalian juga akan mengetahuinya nanti.

Berbeda dengan jungkook yang sepertinya akan mendapat surga dunia, jihyo justru merasa sangat cemas berada di kamar yang terasa sangat sesak ini. Bukan sebab ruangannya yang kecil, sangat besar bahkan sangat luas, pendingin ruangannya pun sengaja di nyalakan agar penghuni kamar tersebut nantinya tidak akan merasa kepanasan jika menginap. Dan masalah utama yang membuat jihyo sesak adalah kata menginap itu sendiri, bayangkan saja ia akan menghabiskan waktu sepanjang malam bersama dengan pria yang sama sekali tak di kenalnya, benar-benar gila bukan?.

Jujur saja sekarang jihyo sangat menyesal telah menerima tawaran pekerjaan dari jessi, tetangganya sendiri. Merelakan kesucian diri demi uang ratusan juta rasanya tidak akan sebanding, jika saja jihyo tak dihimpit oleh biaya hidup yang tinggi ia juga tak akan semudah itu terhasut dan menerima pekerjaan kotor dari jessi, sang jalang nomor satu di kota seoul.

"Dasar bodoh, kau memang bodoh park jihyo" Umpatnya pada diri sendiri.

Rambut yang tadinya ditata begitu menarik kini berubah layaknya orang khas baru bangun tidur, sangat berantakan. Semua itu akibat jihyo terus menarik rambutnya karena merasa frustasi memikirkan kelanjutan hidupnya setelah malam ini, bahkan jaehyun sahabatnya sendiri akan langsung membunuhnya jika mengetahui tindakan bodoh yang sedang dilakukannya sekarang.

"Masih ada waktu" Selagi pria itu belum sampai jihyo masih bisa melarikan diri dan ia tak perlu memikirkan hal buruk yang akan terjadi padanya, yah begitulah pikir gadis bermata bulat itu.

Dengan cepat jihyo meraih tas hitam miliknya di atas kasur lalu berjalan begitu cepat menuju pintu, namun pada saat ia baru ingin membuka pintu dihadapannya ada seseorang dari luar yang lebih dulu mendorong pintunya. Tubuh jihyo seketika langsung mematung saat di hadapkan dengan sosok pria berwajah tampan yang kini tersenyum kecil padanya. Benar- benar sempurna, itulah kata yang mampu menggambarkan sosok pria blasteran surga yang menjadi tipenya.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang