SEASON 2

200 38 11
                                    

7 tahun kemudian.




Dia sudah tidak semanis dulu, dia juga sudah tidak semenarik dulu. Mungkin itu adalah gambaran jihyo terhadap jungkook, pria yang berstatus sebagai suami sekaligus ayah dari putrinya, jeon yuna. Kalian bisa bayangkan sudah betapa besarnya malaikat cantiknya itu, yah yuna sudah masuk taman kanak-kanak dan pagi ini jihyo sedang menyiapkan bekal berupa roti coklat untuk anak kesayangan jeon jungkook tersebut.

Gadis kecil itu tersenyum senang saat sang ibu memasukkan kotak bekal bergambar putri salju kedalam tas merah mudanya yang penuh dengan boneka berukuran sedang. Kata yuna dia tidak bisa meninggalkan mainan kesayangannya dirumah jadi jihyo mengizinkan untuk membawanya dengan maksud agar putrinya senang pergi ke sekolah.

"Eomma, pulang nanti yuna mau jalan-jalan bersama appa".

"Iya".

"Yuna mau ketaman hiburan, beli balon warna warni yang banyak".

Sekali lagi jihyo hanya mengangguk mengiyakan. Kalau sudah menyangkut kesenangan diluar pasti anaknya ini akan sangat bersemangat apalagi pergi bersama ayahnya, jungkook terlalu memanjakan yuna sampai putrinya akan menangis jika tidak dituruti kemauannya. Sangat keterlaluan sekali bukan tapi mau bagaimana lagi itu adalah ajaran ayahnya sendiri.

Jihyo mencium pipi yuna bergantian sebelum gadis kecil itu masuk kedalam mobil, seperti biasa minho yang akan mengantar jemput yuna sekolah. Bisa dibilang minho adalah supir pribadi sekaligus pengawal untuk menjaga yuna ketika diperlukan.

"Tolong bawa mobilnya dengan hati-hati jangan sampai tuan putriku ini menjerit karena ketakutan". Canda jihyo dan yuna terkekeh dikursi belakang.

" Tentu nona ". Jawab minho kemudian menjalankan kendaraan mewah itu meninggalkan penthouse.

Pada saat yang bersamaan kendaraan mewah lainnya baru saja memasuki area pekarangan, jihyo memasang wajah datarnya saat jungkook turun dari sana dengan membawa tas kantor yang penuh dengan tumpukan berkas. Tampak jungkook sangat lelah setelah bekerja semalaman mengurus pekerjaannya yang menggunung karena sempat diabaikan karena liburan keluarga, apalagi melihat raut tak bersahabat dari istrinya membuat jungkook semakin lesu dibuatnya.

Harusnya dia sudah terbiasa mengingat jihyo yang memang sudah mengabaikannya sejak hari pernikahan, gadis itu hanya akan mengajaknya berbicara ketika itu menyangkut yuna dan akan mengabaikannya seperti sekarang. Bagi jungkook dirinya tidak lebih dari sebuah figuran dimata sang istri.

Tiba diruang tengah jungkook langsung disambut dengan perhatian yera, si gadis kim mengambil alih tas kantor yang jungkook bawa dan membawanya duduk disofa guna beristirahat.

Yera ikut duduk disamping sang suami kemudian bertanya setelah jungkook meminum teh hangat buatannya.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu, apa semua berjalan lancar?".

" Ya semua baik, hanya saja aku harus kembali lembur untuk menyelesaikan pekerjaanku yang menumpuk dan juga tuan min baru mengirim kontrak kerja samanya jadi aku harus mempelajarinya lebih dulu sebelum menandatanganinya".

Wajar saja jika jungkook terlihat sangat pusing ternyata beban pikirannya sangat banyak. Mungkin karena itu saat tiba di penthouse jungkook lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur dari pada mengobrol dengan penghuni rumah, jungkook perlu menenangkan isi kepalanya yang berat dan istirahat adalah obatnya.

Jungkook melirik jihyo saat istrinya itu naik kelantai atas kemudian beralih pada yera yang sedang memijat bahunya pegal.

"Apa yuna sudah berangkat kesekolah?".

" Ya, minho mengantarnya. Ku dengar dia ingin jalan-jalan setelah pulang sekolah".

Jungkook mengangguk mengerti.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang