Hi Jeon : bagian 14

311 60 6
                                    

Kedua mata jihyo terpejam saat benda terbuat dari kaca itu menyentuh permukaan lantai dan berubah menjadi serpihan kecil yang mampu melukai. Ruang kerja jungkook benar-benar sudah seperti kapal pecah, kertas-kertas berterbangan dimana-mana bersama dengan benda lainnya yang juga menjadi pelampiasan akibat amukan dari si pria jeon.

"Sejak kapan kau punya hubungan dengan pria pemabuk seperti taehyung?, jawab aku!"

Kepala jihyo masih menunduk, bibirnya bergetar takut.

"Gunakan mulutmu untuk menjawab jihyo!". Teriak jungkook marah.

"Aku.. Aku tidak punya hubungan apapun dengan pria bernama taehyung" Jawab jihyo dengan suara bergetar.

"Bohong!".

"Aku tidak berbohong jungkook, aku baru bertemu dengan pria itu tadi si.. "

"Maksudmu baru bertemu dengan kekasihmu lagi setelah sekian lama, begitu bukan maksudmu? " Potongnya sebelum jihyo menjelaskan awal pertemuannya dengan taehyung, kedua telinga jungkook sudah tertutup dengan kebenaran yang akan dikatakan oleh jihyo.

"Tidak ada hubungan apapun antara aku dan taehyung. Percayalah jungkook".

Jungkook hanya tersenyum remeh menanggapinya.

"Untuk apa aku percaya padamu jihyo, ciuman yang diberikan taehyung sudah menjelaskan semuanya, kalian memiliki hubungan yang spesial" Katanya kecewa, dasi yang sejak tadi melingkar dilehernya terlihat sudah terlepas dan beralih digenggaman.

Pria itu mulai mendekat membuat jihyo memundurkan langkahnya, jantung jihyo berdetak kencang saat tangan jungkook memegang bahunya kuat.

"Kenapa jihyo?, kenapa kau mempermainkan perasaanku" Ucapnya pelan dengan amarah yang bergemuruh di dada.

"Aku tidak pernah mempermainkan perasaanmu jungkook, kau hanya salah paham. Taehyung hanya ingin mempermainkan emosimu" Dengan keberanian jihyo menatap mata jungkook yang sudah penuh dengan api kemarahan bercampur kecewa, tak ada sedikitpun rasa percaya yang mampu ia lihat di manik gelap itu.

"Namanya bahkan terdengar sangat indah kau ucapkan" Jungkook tersenyum getir " Jujurlah jihyo!, akui hubunganmu dengan taehyung sebelum aku menyakitimu".

Jihyo bisa merasakan cengkram jungkook pada bahunya semakin kuat. Mungkin jika itu palu tulangnya sudah hancur.

"Aku dan taehyung tak memiliki hubungan seperti apa yang kau pikirkan dan lihat tadi, dia hanya menjadikanku umpan untuk membuatmu marah jungkook. Percayalah atau kau akan menyesal!"

Penjelasan jihyo sama sekali tak bisa jungkook percayai, kepalanya sudah mendidih sampai tak bisa menerima sebuah kebenaran yang dikatakan oleh gadis itu, hatinya terlampau sudah sakit melihat penghianatan jihyo bersama taehyung tepat didepan matanya.

Ia melepas cengkeramannya pada bahu jihyo, kini tatapannya tertuju pada pipi gadis itu yang telah dikecup oleh si pria kim beberapa saat lalu.

"Bahkan aku bisa melihat rona di pipimu karena ciuman taehyung, kau menyukainya? " Tanya jungkook yang dibalas gelengan kepala oleh jihyo.

Itu bukanlah sebuah rona melainkan rasa marah bercampur rasa takut yang ingin jihyo lampiaskan, ingin ia berteriak keras bahwa percayalah, tapi mungkin hal itu tak ada gunanya juga sebab kedua mata serta telinga jungkook sudah tertutup dengan kemarahan yang hampir membakarnya habis.

"Sudah kukatakan jangan berbohong!, aku akan menyakitimu jika kau terus berbohong jihyo!" Jungkook berteriak marah, giginya bergemelatuk didalam sana. Dirinya sudah sangat geram ingin memberi jihyo hukuman agar gadis itu mau mengakui hubungannya dengan taehyung, pria yang sangat ia benci sejak awal pertemuan.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang