HI JEON : 03

158 37 10
                                    

Ini sering terjadi tapi entah kenapa kali ini jihyo merasa sangat bersalah. Ia ikut meringis melihat luka di wajah taehyung yang diakibatkan tindakan brutal oleh suaminya, jeon jungkook.

Sungguh jihyo tidak tau harus berbuat apalagi saat jungkook menghajar taehyung seperti orang kesetanan, jika saja orang-orang tidak datang tepat waktu untuk melerai mereka mungkin taehyung hanya akan tinggal nama sekarang.

Meski sudah diobati dan diperban jihyo masih sangat ngilu melihatnya, wanita itu tidak habis pikir mengapa taehyung bisa menahan rasa sakitnya dan masih bisa memamerkan senyum manis. Si kim memang tidak akan berhenti menggodanya meski dalam keadaan telah terbaring diranjang rumah sakit.

"Aku senang kau mengkhawatirkanku honey, apa ini yang dinamakan cinta?. Katakan jihyo dan aku akan langsung mengirim surat ceraimu untuk si keparat jungkook".

"Bisakah kita tidak membahas masalah cinta kim, aku benar-benar takut melihat keadaanmu yang hampir mati ditempat. Dan lihat dirimu sekarang kau bahkan tidak bisa berdiri dengan benar karena cedera, jadi pikirkan keselamatanmu saja mulai sekarang. Jangan mencari masalah dengan jungkook apalagi sampai membuatnya cemburu". Saran jihyo takut jika si kim benar-benar tewas ditangan jungkook yang temperamentalnya seperti banteng yang mengamuk.

Taehyung hanya tertawa menanggapi, dia benar-benar tidak takut mati.

"Aku akan terus membuat tanduknya keluar, jika perlu aku juga akan memaksa taringnya untuk muncul. Aku suka melihat dia bertingkah seperti petasan yang meledak, jungkook terlihat sangat bodoh saat cemburu".

" Dan menghajarmu sampai tersungkur mencium tanah, begitu maksudmu kim?. Kalian sudah dewasa dan masih sangat suka berkelahi ".

" Dari dulu kami memang sudah tidak cocok, jadi jangan anggap kami akan menjadi akrab, apalagi sampai berteman. Aku akan langsung menggantung diriku jika musibah buruk itu sampai terjadi".

Satu lagi fakta yang harus digaris bawahi, taehyung sama sekali tidak suka punya hubungan baik dengan jungkook, penghianatan suaminya terhadap keluarga kim sama sekali tidak bisa dimaafkan.

Jarum pendek hampir menyentuh angka sembilan membuat jihyo harus kembali keruangan rawat sang ayah.

Jihyo menyentuh tangan kanan taehyung berpamitan yang tentu dibalas elusan lembut oleh pria berhidung mancung.

"Aku akan menemuimu besok pagi, jadi istirahatlah. Jangan memikirkanku dan langsung tidur saja".

"Tapi aku tidak bisa tidur jika tidak memikirkanmu lebih dulu honey, kau obat tidurku". Ucapnya yang tentu merujuk pada menggoda jihyo.

"Terserah kau saja kim. Aku pergi".

Gadis itu menarik tangannya membuat perasaan tidak rela itu menyelimuti taehyung, jujur dia tidak mau jihyo pergi. Taehyung mau jihyo menemaninya sepanjang malam.

Pintu telah tertutup rapat dengan jihyo yang sudah meninggalkan ruangan, taehyung menarik napas pasrah sebab jihyo yang tidak bisa mengabaikan sang ayah yang juga sedang sakit. Kondisi park dongmin yang lemah membuat jihyo harus menjaganya penuh perhatian, tanggung jawab jihyo sebagai seorang anak sangat dibutuhkan saat ini.

"Kau sangat beruntung memiliki anak  sesempurna jihyo tuan park".

Pria kim memperhatikan tangannya dimana jarum infus menusuk ke dalam nadi, jika diingat-ingat mungkin ini sudah sekian kalinya dia mengalami hal seperti ini dengan kondisi yang berbeda-beda namun dengan pelaku yang sama yaitu jeon jungkook. Harus kalian tau bahwa kemenangan terbesar taehyung dalam hidupnya yaitu ketika dia berhasil mengalahkan jungkook dalam masalah adu fisik dan tentunya wanita, taehyung tau jungkook sangat mencintai jihyo oleh karena itu pria kim akan terus berusaha merebut jihyo dari jungkook. Tentunya dengan mengganggu rumah tangga mereka dan membuat jihyo marah akan sikap cemburu jungkook yang sudah melewati batas keterlaluan.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang