Hi Jeon : bagian 4

522 85 20
                                    

"Aku menunggumu sejak tadi nona park, kemana saja kau? ".

Pertanyaan itu seketika dilayangkan jungkook setelah melihat sosok jihyo muncul dari balik pintu. Jihyo melangkah kearahnya dengan kepala tertunduk.

"Maaf tuan jeon, ada sebuah pekerjaan yang harus saya selesaikan tadi, sebab itu saya terlambat menemui anda" Jawab jihyo berbohong, mana mungkin ia memberitahu jungkook bahwa sejak tadi ia sedang mencari keberadaan sowon yang hilang begitu saja bagai jarum ditengah jerami, yang ada jungkook akan melayangkan rentetan pertanyaan yang akan membuat kepalanya semakin pusing saja.
Jihyo masih menunduk dengan kedua tangan yang saling meremas satu sama lain, sungguh ia tak berani bertatap muka secara langsung dengan jungkook setelah mendengar nada suara atasannya itu yang terdengar sedang menahan amarah.

Jungkook memutar kursinya membelakangi jihyo, mengedarkan pandangannya ke sempenjuru kaca bening yang menampilkan keadaan kota yang tampak kecil jika dilihat dari ketinggian. Helaan napas berat terdengar beberapa kali sebelum jungkook kembali memutar kursinya menghadap kearah jihyo.
"Kau baru bekerja selama dua hari di perusahaanku park jihyo, tapi kau sudah berani menyepelekan perintahku!, apa kau tak takut jika aku memecatmu?". Satu hal yang jungkook tidak sukai yaitu dibantah, dan jihyo baru saja melakukan hal itu. Gadis park itu lebih memilih mengerjakan pekerjaan yang tak penting dari pada menuruti perintahnya yang jauh lebih penting sebab ia adalah bos yang mengajinya selama bekerja di jeon fashion.

Jihyo menggeleng cepat. "Sungguh saya tidak bermaksud menyampingkan perintah tuan, saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan ini lagi. Tolong jangan pecat saya tuan jeon, sungguh saya minta maaf". Mohon jihyo begitu takut, jika jungkook memecatnya kemana lagi ia harus mencari pekerjaan. Tidak akan mudah menemukan pekerjaan dengan tingkat pendidikan rendah sekarang ini, mungkin hanya pemilik kafe atau kedai kecil saja yang akan mempekerjakan orang seperti jihyo itupun dengan gaji dibawah standar.

Mendengar jihyo memohon membuat jungkook tersenyum samar, baru diancam begitu saja gadis itu sudah ingin menangis jadi bayangkan saja bagaimana jika ia benar-benar memecatnya mungkin jihyo sudah berlutut dan mencium kakinya.

"Untuk kali ini mungkin aku akan memaafkanmu, tapi lain kali namamu yang akan langsung ku coret dari daftar para pekerjaku. Kau mengerti park jihyo! ".

"Iya tuan jeon, saya berjanji tak akan mengecewakan anda lagi. Terima kasih atas kebaikan hati yang telah anda berikan kepada saya" Jihyo menunduk begitu rendah dihadapan jungkook membuat sang empun bersorak penuh kemenangan dalam hati. Mungkin ini baru awalnya, masih banyak kata maaf yang harus jihyo ucapkan dilain waktu, rasa sakit hati yang jungkook dapatkan kala malam itu membuatnya bertekad untuk balas dendam kepada jihyo. Gadis yang sudah mematahkan hatinya itu harus merasakan sakit bahkan harus lebih menderita dari apa yang kini ia rasakan.

Jungkook jatuh cinta pada pandangan pertama pada jihyo, tapi dengan teganya jihyo meninggalkan jungkook malam itu setelah membuat pria jeon itu tak sadarkan diri. Setiap hari bayangan wajah jihyo terus muncul dalam benak jungkook dan hal itu membuat rasa sakit dihati jungkook semakin terasa hingga ke empedu, tak ada siapa pun yang pernah menolaknya sebelum ini tapi kenapa gadis bermata bulat indah itu justru dengan mudahnya menolak bahkan membuat ia seperti diputuskan oleh seorang gadis yang telah dipacarinya selama bertahun-tahun. Sebegitu hebatnya kah pesona yang dimiliki oleh gadis bernama park jihyo tersebut?. Sampai jungkook yang dikenal begitu angkuh dan dingin pun kini harus bertekuk lutut didepannya.

"Aku ada rapat penting, jadi tetaplah berada di ruanganku sampai aku kembali. Kau mengerti! " Perintah jungkook yang langsung dijawab anggukan oleh jihyo.

"Iya tuan jeon".

Sebelum menuju ruang rapat jungkook sedikit memperbaiki penampilannya yang tampak berantakan, kemeja putih yang sengaja ia lipat sampai siku terlihat sudah kembali menutupi lengan kekarnya yang berurat, serta ikat dasi yang tadinya ia longgar kini sudah melingkar sempurna pada lehernya yang jenjang. Dan dua kancing paling atas pada kemejanya pun sudah ia tutup kembali agar tak ada seorang pun yang bisa melihat dada bidangnya lagi sebab bagian tubuhnya tersebut mampu menggoda para kaum hawa jika melihatnya.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang