Hi Jeon : bagian 15

370 68 28
                                    

Ada yang berbeda dengan jungkook hari ini, tidak biasanya pria jeon itu mengabaikan jihyo seperti sekarang. Bahkan sikap jungkook semakin dingin dari sebelumnya, ditambah mulut pria itu yang selalu bergerak untuk membentaknya di setiap waktu.

"Cuci dengan benar, aku tidak membayarmu untuk sekedar menempelkan busa pada piring".

Dari belakang jungkook terus mengawasi pergerakan jihyo yang sedang mencuci piring bekas makan mereka siang ini. Sambil melipat kedua tangan didepan dada pria itu berteriak memarahi setiap kali jihyo tak melakukan pekerjaannya dengan benar.

"Aku sudah menggosoknya dengan baik tuan jeon, tak ada lagi kotoran yang menempel, semuanya sudah bersih". Jawab jihyo dengan tangan bergerak membersihkan busa yang menempel pada piring dibawah guyuran air kran yang menyala.

"Akan ku potong gajimu jika aku menemukan noda pada alat makanku".

Jihyo berbalik menatap jungkook yang masih memasang wajah tegas sama seperti awal hari ini, sungguh ia tak tau mengapa pria jeon itu bersikap sangat keras padanya. Sebelumnya jungkook sama sekali tak pernah menegur apa pun yang jihyo kerjakan, melainkan jungkook selalu memuji jihyo sebab bekerja dengan sangat baik dan rapi.

"Apa aku harus mencucinya lagi agar tuan bisa percaya bahwa semuanya sudah tidak kotor?" Tanya jihyo dengan tampang serius.

"Ya lakukan lagi. Hal itu akan jauh lebih baik dari pada membuatku sakit perut karena kau tidak mencucinya dengan benar" Jawab jungkook dan mata jihyo langsung membulat tak percaya.

Jihyo mendengus kesal, terlihat ia mengikat rambutnya kebelakang sebelum menimpali ucapan jungkook yang terlewat membuatnya panas.

"Baiklah, aku akan mencuci ulang semuanya seperti keinginanmu tuan jeon".

"Tindakanmu sekarang benar membuktikan bahwa kau memang asal bekerja, tak mudah untuk mendapatkan uang. Kau harus berkeringat untuk meraup hasil dari usahamu, harusnya kau mengerti itu jihyo, jangan hanya sibuk menggoda pria lain" Sindirnya.

Apa yang dikatakan jungkook berhasil membuat hati jihyo sakit, selama ini ia bekerja dengan sungguh-sungguh, semua jihyo kerjakan dengan sepenuh hati. Meski terkadang mengeluh tapi ia tidak mau asal bekerja seperti yang jungkook katakan, ia juga tak mau makan gaji buta seperti kebanyakan orang diluar sana.

Gadis itu hanya diam, sibuk mencuci ulang piring dan gelas yang tadinya sudah mengkilap. Jungkook bahkan bisa melihat hal itu.

Sebenarnya jungkook ingin sekali mendengar bantahan jihyo mengenai ucapannya di akhir kalimat, alasan utama sikapnya berubah adalah karena dia cemburu, jihyo dan taehyung pergi berdua semalam dan itu sangat mengganggu pikirannya. Gadis itu bahkan tak meminta izin ataupun meminta maaf setelah kembali menyalakan api pada dada serta kepalanya.

Jungkook mendengus kesal, pria itu memilih meninggalkan jihyo dan beralih menuju kamar dengan menutup pintu dengan kasar. Suara dentumannya berhasil membuat jihyo kaget hingga hampir menjatuhkan benda dengan bahan kaca tersebut.

"Dasar jungkook sialan!".

Setengah jam sibuk dengan beberapa pekerjaan jihyo akhirnya bisa beristirahat dengan tenang, gadis pemilik mata indah itu juga sudah terlihat sangat cantik setelah merias wajahnya tipis. Bibir jihyo sama sekali tak bisa berhenti tersenyum saat membaca sebuah buku dari penulis kesukaannya, terlihat pipi gadis itu juga bersemu merah hanya sekedar membayangkan perlakuan sang tokoh utama pada sang kekasih, kisah romantis adalah favoritnya.

Namun kebahagian jihyo langsung terusik saat pintu kamarnya dimasuki oleh jungkook tanpa di ketuk pria itu terlebih dahulu. Jihyo mengubah posisinya yang tadi tengkurap menjadi duduk, buku yang dipegangnya masih terlihat menutupi wajah. Sikap menyebalkan jungkook tadi masih membuat jihyo ingin mengabaikan tuannya itu.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang