HI JEON : 07

155 32 10
                                    

Jihyo tidak tau harus senang atau sedih dengan apa yang dilihatnya, yang pasti perasaannya jadi campur aduk seperti ingin tersenyum dan menangis disaat yang bersaman.

Tapi harusnya jihyo bahagia sebab sahabatnya jaehyun datang dari tempat yang jauh dengan perasaan rindu serta ingin jumpa. Selama ini jaehyun tidak pernah mengiriminya kabar, seakan sahabatnya itu mendapat kontrol dari jungkook, selaku bosnya yang tidak ingin pekerjaannya diketahui oleh orang lain termasuk istrinya sendiri.

Jihyo pernah bertanya mengenai pekerjaan rahasia itu tapi jungkook hanya menjawabnya dengan 'Terlalu banyak tau itu tidak bagus untuk orang penakut seperti dirimu jihyo' jelas begitu kata jungkook kala itu.

Tau bahwa orang dihadapannya sedang menatap ke arah lain jaehyun jadi meletakkan cangkirnya sedikit kasar, sengaja agar jihyo tersadar dari fokusnya pada jungkook dan yera yang sedang menyantap makan siang bersama di dapur.

"Ada apa jihyo, apa kedekatan mereka mengganggu penglihatanmu atau mungkin hatimu. Jangan memaksanya jika kau sudah tidak sanggup, akhiri hubunganmu dengan jungkook jika itu bisa membuatmu jauh lebih bahagia.".

"Jangan berkata seperti itu jaehyun, aku dan jungkook tidak akan berpisah. Kami akan tetap bersama selamanya_".

" Maksudmu dengan yera diantara kalian. Percaya atau tidak tapi jungkook tidak akan melepas yera kecuali jika gadis itu yang memang ingin pergi, tapi aku yakin istri pertama jeon jungkook itu tidak akan meninggalkan suaminya dengan mudah. Yera terlalu mencintai jungkook".

Harusnya jihyo sadar dengan apa yang diucapkannya, tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk memendam rasa sakit. Hubungan tidak bahagia ini harus segera diakhiri, jika bukan dimulai olehnya maka itu harus yera sebab jungkook tidak akan melepas mereka dengan alasan yang pribadi.

"Jika kau datang hanya untuk membahas masalah ini lebih baik kau kembali pergi, aku tidak butuh saran burukmu jung jaehyun". Ucap jihyo marah.

"Baiklah, kita hentikan pembicaraan ini". Jaehyun tau topik ini terlalu menyinggung untuk sepasang sahabat yang lama tidak berjumpa.

Oleh karena itu jaehyun merubah pembahasan.

"Bagaimana dengan yuna, apa keponakan lucuku itu tidak pernah merindukan paman tampannya?". Tanya si pria jung dengan nada bercanda serta dengan mata yang mengerjab seperti anak kecil. Jihyo jadi tersenyum karena tingkahnya.

Suasananya jadi lebih baik sekarang.

"Yuna sepertinya sudah melupakan paman tampannya" Balas jihyo dan pria itu langsung terlihat sedih.

"Benarkah?".

Jihyo mengangguk "Iya, dia sudah punya boneka beruang favoritnya jadi mungkin yuna sudah melupakanmu jae".

Berlagak layaknya seperti toko utama dalam cerita jaehyung berkata"Berani sekali boneka beruang jelek itu menggantikanku, memang dia pikir dirinya siapa. Aku jauh lebih tampan dan lucu darinya, terlebih lagi aku bukanlah sekumpulan kapas yang dijahit dalam kain. Benarkan jihyo?".

"Benar, boneka beruang itu tidak ada apa-apanya di bandingkan dirimu jae" Jihyo mengangkat jari jempolnya "kau yang terbaik paman tampan "pujinya dengan nada meniru suara yuna, khas anak-anak.

Kemudian keduanya tertawa bersama, sampai suaranya membuat seseorang risih dan langsung menghentikan acara makannya.

Yera menatap jungkook yang meminum airnya kasar, meletakkan gelasnya sampai terdengar bunyi yang kuat dan membuat retakan pada bagian bawahnya. Si jeon meninggalkan meja makan dengan wajah yang mengeras, langkah kakinya terdengar tergesa-gesa untuk menuju kearah kedua orang diruang tamu yang masih saling bergurau juga tertawa lepas.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang