Hi Jeon : bagian 7

457 74 20
                                    

Hidup jihyo semakin hancur saja setelah bertemu dengan jungkook, rasanya ia sangat sial setelah bertemu dengan pria yang hobi menggauli wanita tersebut. Sekarang ia tinggal di rumah kecil dipinggir kedai kopi setelah menjual rumahnya sebab tak bisa lagi membayar tagihannya yang menguras isi dompet, tak ada hal yang bisa jihyo banggakan sekarang ini selain tas bermerek gucci yang masih belum dijualnya. Ia benar-benar bangkrut.

Selama empat hari ini jihyo berkeliling mengunjungi toko-toko untuk mencari pekerjaan baru, mana mungkin ia hanya tinggal diam meratapi jalan hidupnya yang buruk sedangkan isi dompetnya hampir kosong.

"Astaga perutku sakit sekali...". Jihyo memegangi perutnya yang minta diisi sebab belum makan sejak tadi pagi.

Ia menatap sekeliling, tepat di sebrang jalan ada sebuah toko roti yang buka, terlihat ada banyak sekali pengunjung yang mendatangi bangunan bercat biru muda itu. Langkah jihyo menuju ke sana sebab tak bisa lagi menahan suara perutnya yang berbunyi semakin nyaring.

Tampak semua orang mengalihkan pandangan saat lonceng pintu berbunyi, jihyo sempat risih akan hal itu namun sesaat kemudian orang-orang kembali fokus dengan kegiatan mereka sebelumnya. Belum sempat ia memesan sesuatu mata bulatnya sudah lebih dulu menangkap presensi dua orang yang dikenalnya duduk berhadapan di dekat jendela.

Dia adalah irene dan jaehyun, sahabatnya. Kedua orang itu tampak akrab terlihat dari cara mereka saling melempar tawa, jihyo membawa tungkainya mendekat kearah dua orang yang sama sekali tak menyadari kedatangannya itu.

"Jaehyun, apa yang kau lakukan disini?".

Pria itu tampak begitu terkejut melihat jihyo yang sudah berdiri dihadapannya dengan raut wajah penuh tanda tanya.

"Ji.. Jihyo..sejak kapan kau ada disini? ".

"Baru saja, hei kau belum menjawab pertanyaanku... Apa yang kau lakukan berdua dengan irene disini? ".

Jaehyun menatap irene sesaat lalu mengusap tengkuknya sebab merasa tak enak dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh jihyo.

"Aku hanya mengobrol dengan jaehyun, ayo duduk... ". Irene tersenyum ramah pada jihyo dan menepuk kursi disampingnya bermaksud agar gadis itu duduk bergabung bersama mereka.

Jihyo mendudukkan bokongnya di kursi didekat irene, masih dengan penuh curiga ia menatap jaehyun dan pasangan sex jungkook itu secara bergantian. Perasaannya tak enak seakan ada yang sedang disembunyikan oleh kedua orang itu darinya.

'Jangan membohongiku jaehyun'

Beberapa detik mereka saling diam sampai irene kembali bersuara memecah tembok keheningan yang tercipta diantara mereka bertiga.

"Park jihyo, kau gadis itu bukan?, sahabat dari jaehyun."

Jihyo mengangguk membenarkan tebakan irene ."Ya aku jihyo, sahabat jaehyun".

"Melihatmu aku jadi yakin bahwa jaehyun memang bukan tipe pria yang suka berbohong, kau benar-benar cantik jihyo".

"Benarkah..?, hahaha...tidak.. Tidak kau lebih cantik dariku". Ucap jihyo merasa malu.

"Aku serius. Matamu sangat cantik, hidungmu juga mancung, bibirmu...semuanya sangat sempurna".

Jaehyun hanya diam memerhatikan interaksi diantar kedua gadis yang memilih jarak antara 2 tahun tersebut. Ada rasa senang saat jihyo terlihat akrab dengan irene meskipun mereka baru ngobrol pertama kali.

Bunyi ponsel irene menghentikan percakapan mereka, gadis itu terlihat mengukir senyum setelah membaca pesan dari seseorang diseberang sana yang jihyo yakini bahwa orang itu adalah jeon jungkook. Partner sex gadis bae itu.

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang