HI JEON : 02

179 35 15
                                    

Pagi-pagi sekali jihyo sudah meninggalkan penthouse, wanita bersurai panjang itu bahkan tidak bertemu jungkook dan hanya mengiriminya pesan mengenai dirinya yang pergi beberapa hari untuk menjaga sang ayah yang sedang jatuh sakit.

Dan diruangan bercat putih dengan jendela yang terbuka jihyo memandang wajah sang ayah yang nampak tua akibat kerutan di seluruh permukaan kulitnya yang tak sekencang dulu. Terkadang jihyo juga berpikir untuk tinggal bersama sang ayah sebab pria paru baya itu tinggal sendiri dimansionnya yang besar tanpa adanya seseorang yang bisa mengingatkannya mengenai makan dan istirahat, jihyo terkadang kesal dengan ayahnya yang selalu mengabaikan kesehatan jika sudah berhadapan dengan dokumen dan urusan bisnis hingga mengakibatkan tubuhnya jatuh kelelahan seperti sekarang.

Lamunan jihyo buyar saat suara lemah park dongmin memanggilnya untuk dimintai sesuatu.

"Jihyo, beri ayah sesuatu yang manis untuk dimakan". Pintanya dan jihyo langsung menuju meja, sebelum ke rumah sakit jihyo sempat membeli sekeranjang buah.

Tangannya mengambil apel merah dan mengupasnya sebelum diberikan kepada sang ayah.

" Aku ingin menginap beberapa hari di mansion setelah ayah pulang ".

Park dongmin memberi ekspresi tidak setuju.

" Bagaimana dengan suamimu jihyo, jungkook pasti butuh dirimu. Yuna juga tidak bisa jauh dari ayahnya. Tidak perlu mengkhawatirkan kondisi pria tua ini, ayah bisa menjaga diri ".

"Ada yera yang bisa mengurus jungkook, jika sudah diberi pemahaman yuna pasti akan mengerti. Aku rindu tinggal bersama ayah jadi jangan menghentikanku atau aku akan memaksa". Sama seperti jihyo park dongmin pun sebenarnya rindu menghabiskan waktu bersama putrinya, apalagi kediaman seluas mansionnya terasa sangat sunyi jika ditempati seorang diri olehnya.

Kedatangan jihyo dan yuna pasti akan menghidupkan kediamannya yang mati seperti tak berpenghuni.

"Tapi jangan terlalu lama jihyo, nanti kau akan merindukan suamimu".

Tak ada respon dari jihyo mungkin putrinya sedang tak ingin bercanda mengenai jungkook, meski hal seperti itu memang tidak pernah terjadi. Semenjak jihyo menikah dengan jungkook tidak sedikitpun park dongmin pernah mendengar atau melihat jihyo membahas mengenai suaminya yang ada putrinya hanya akan membahas mengenai perkembangan yuna dan bagaimana cucu cantiknya itu mulai tertarik dengan sesuatu yang berbau fantasi.

Tidak hanya itu jihyo juga terlihat tertekan dan tidak bahagia dengan pernikahan yang sempat ditentangnya itu, dia tau putrinya selalu makan hati setiap kali jungkook memberi perhatian lebih kepada istri pertamanya serta cemburu jika yera menyentuh jungkook tanpa menghargai perasaannya yang juga punya hak sama atas si pria jeon, pria yang sangat putrinya cintai sampai sekarang.

Hening menyelimuti saat ayah dan anak itu saling terbuai dalam pikiran masing-masing, tuan park memakan potongan apelnya secara perlahan dengan jihyo yang kembali pada posisinya berdiri disamping jendela.

Hingga menit berikutnya kepala kedua orang itu menoleh saat mendengar suara pintu diketuk dari luar dan tak lama presensi kim taehyung terlihat dibaliknya.

Pria kim menyapa dengan senyum kotak ciri khasnya juga sebuah keranjang buah yang tak lupa tergenggam ditangan kanannya. Jihyo mengalihkan pandangan saat mata monolit taehyung tertuju ke arahnya.

Seperti biasa taehyung selalu punya cara untuk menarik simpati park dongmin tapi itu tak berlaku untuk jihyo yang notabennya tidak suka berbasa-basi.

"Bagaimana keadaan anda tuan park?".

Dia tersenyum lalu menjawab dengan penuh keyakinan" Sudah sangat baik, apalagi setelah kedatangan putri kesayanganku. Aku yakin dokter akan segera memulangkanku dengan catatan sangat sehat ".

Hi Jeon : You SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang