Jangan lupa vote dan comment 😉
Gulf mencoba menutupi dirinya sendiri dari orang-orang, berusaha berjalan seperti biasa dan tidak mengundang kecurigaan. Hingga seseorang menepuk pundaknya.
"Oh Type" Gulf terdiam menengok ke belakang terkejut melihat Mew memanggilnya. Beberapa orang ada yang melihatnya dan dengan kecepatannya Gulf menarik tangan Mew membawanya pergi. Mew sedikit bingung dengan Type, namun ia pun hanya mengikutinya.Keduanya berhasil keluar dari istana melewati pintu keluar yang hanya di ketahui Gulf, akan sangat beresiko jika melewati jalan biasanya.
"Apa kau gila? Aku bilang kita bertemu di luar istana" Ucap Gulf dengan nada sedikit meninggi.
"Maafkan aku. Kita tidak-" Gulf langsung membekap mulut Mew, setelah melihat beberapa penjaga yang tengah berpatroli. Mew terdiam menatap mata Gulf yang tampak gelisah. Mew cukup terkejut, ini pertama kalinya ia sangat dekat dengannya. Jika diperhatikan Gulf memiliki wajah yang sangat menawan membuat jantungnya sedikit lebih cepat berdetak.
"Diam! Ada para penjaga disini" Ucap Gulf pelan. Mew tidak mendengarnya namun ia terpesona dengan wajah Gulf. Ia merasakan aura yang sangat berbeda, namun ia tidak terlalu memikirkannya. Yang ada dipikirannya sekarang hanya wajah yang ada didepannya.
"Aku rasa mereka sudah pergi" Ucap Gulf melepaskan tangannya di mulut Mew. Tidak ada respon Gulf menatap Mew yang tengah menatapnya, membuatnya gugup. Melihat posisinya yang bergitu dekat, ia pun langsung menjauhkan diri. Namun Mew menarik kembali pinggang Gulf hingga kini keduanya kembali berdekatan.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Gulf terkejut mencengkram lengan Mew.
"Oh maaf aku tidak sengaja" Mew langsung melepaskannya.
"Ayo sebaiknya kita pergi dari sini" Ucap Gulf gugup. Mew yang melihatnya hanya tersenyum dan mengikuti Gulf.Gulf dan Mew berada di sebuah restoran.
"Jadi kenapa kau menghindar tadi? Kau seperti buronan yang sedang dicari" Ucap Mew.
"Buronan apa maksudmu? Aku hanya tidak ingin ketahuan pergi saat kerja" Ucap Gulf, Mew pun hanya mengangguk.
"Apa yang ingin kau bicarakan? Langsung saja, waktuku tidak banyak" Ucap Gulf.
"Aku hanya masih penasaran siapa kau sebenarnya" Gulf sedikit gugup, ia berpikir tidak mungkin Mew mengetahui jika dia adalah raja kerajaan ini.
"Aku Type, kau tahu itu"
"Ya aku tahu. Maksudku kau bukan seorang pemburu tapi kau mampu melihat para vampire" Gulf sedikit lega karena tidak seperti yang dipikirkannya.
"Aku juga tidak tahu. Lagipula aku juga belum bisa mengendalikan kekuatan yang aku miliki"
"Aku berpikir jika kau bukan pemburu....apa kau seorang Vampire?"
"Aku manusia! Kau lihat, aku tidak minum darah. Aku makan makanan manusia" Ucap Gulf sedikit kesal dan langsung melahap makanan yang ada di depannya.
"Haha baiklah baiklah. Aku hanya menebak, tapi sejujurnya aku melihat auramu berbeda dengan orang lain"
"Apa maksudmu?"
"Yah kebanyakan orang memiliki aura yang berwarna tapi kau sangat gelap"
"Apa aku terlihat seperti bukan manusia?"
"Tidak. Walaupun gelap kau memberikan rasa nyaman untuk orang-orang disekitarmu"
"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan"
"Sejak kapan kau menyadari kekuatan itu?"
"Aku rasa saat aku tidak sengaja membunuh anjingku. Itu waktu aku masih kecil. Saat itu aku sedang marah karena orang tuaku lagi-lagi bertengkar tanpa mempedulikanku, aku datang ke taman istana dan anjing itu mendekatiku. Saat itu juga aku seperti bisa menggerakkan tubuhnya tanpa aku sentuh, hingga aku memutar kepalanya dan ia pun mati. Setelah itu aku sangat menyesal, karena anjing itu satu-satunya yang setia menemaniku"
"Hmm mendengar ceritamu, kau sepertinya memang diberkahi memiliki sebuah kekuatan"
"Lalu bagaimana denganmu? Kulihat kau juga mempunyainya"
"Aku seorang pemburu, kekuatan yang aku miliki itu pemberian dari para tetua. Kami diberikan kekuatan dan juga dilatih untuk menggunakannya. Harusnya aku tidak menceritakan ini pada siapapun, tapi aku rasa jika padamu tidak apa-apa hehe" Ucap Mew.
"Kenapa?" Tanya Gulf penuh curiga.
"Haha jangan salah paham. Karena kau sudah menceritakan tentang dirimu, aku rasa aku juga harus menceritakan tentang diriku juga" Gulf pun mengangguk.
"Oh ya kau tahu Off dan Ken?"
"Ya. Mereka ditahan di istana sekarang"
"Eum. Aku melihat beberapa orang mendesak masuk ke dalam istana dan mereka ingin menemui keduanya"
"Ya aku dengar besok mereka akan dihukum di depan umum"
"Apa? Apa kau yakin?"
"Ya itu keputusan sang raja"
"Tidak. Kau tahu bukan kalau Off itu seorang vampire. Jika dia dibawa ke depan umum saat akan dihukum, bisa saja dia kabur dan akan menyebabkan masalah lain"
"Kenapa kau sangat khawatir? Banyak penjaga yang akan menjaganya nanti"
"Tapi para penjaga itu hanya manusia biasa. Saat Off menghilangkan keberadaannya, semua orang tidak akan bisa melihatnya" Gulf terdiam.
"Nanti aku akan meminta Bright untuk bertemu dengan sang raja. Aku harus menjelaskan padanya" Seketika Gulf merasa panik.
"Tidak. Aku akan menjelaskannya pada sang raja. Kau tunggu saja"
"Apa? Tidak aku harus menjelaskannya langsung"
"Kubilang aku yang akan menjelaskannya!" Teriak Gulf membuat Mew terkejut.
"Sudahlah. Aku harus pergi sekarang menemuinya" Ucap Gulf berdiri meninggalkan Mew.Gulf turun dari lantai dua restoran diikuti Mew dibelakangnya. Mew sedikit tidak mengerti dengan tingkah Type.
"Hah aku benar-benar lelah dengan raja sekarang. Tidak ada tindakan apa-apa darinya. Jelas-jelas sudah belasan korban yang mati tragis dan pelaku hanya ditahan? Harusnya pelaku juga merasakan apa yang dirasakan para korban" Ucap salah satu pengunjung di restoran menghentikan langkah Gulf, dia kesal dan bingung kenapa rakyatnya sendiri selalu menjelekkannya. Mew melihat Gulf dari belakang sangat terlihat jika Gulf tengah menahan emosinya dengan mengepalkan tangan, namun Mew tidak mengerti apa yang membuatnya marah. Yang Mew pikirkan apakah Type marah karena pertengkaran kecil tadi.
"Ya aku juga ikut menunggu sejak kemarin. Setidaknya harus ada kompensasi untuk para keluarga korban" Ucap pengunjung itu. Gulf pun meninggalkan restoran dengan langkah terburu-buru."Type tunggu" Ucap Mew mencoba mengejar Type, namun tak dihiraukannya.
"Type!" Mew menahan tangannya.
"Oke maafkan aku. Kau bisa menjelaskan pada sang raja soal itu" Gulf melepaskan tangannya kasar.
"Lupakan. Ini bukan tentang hal itu aku harus pergi" Ucap Gulf langsung pergi meninggalkan Mew yang terdiam.Bright datang bersama Weir dengan terburu-buru. Saat menemui Gulf tadi ia meminta Weir segera datang tanpa penjelasan. Bright pun hanya menurutinya karena raut wajah Gulf yang tampak kesal.
Bright dan Weir masuk ke ruang kerja Gulf.
"Yang mulia aku membawa Weir kesini" Gulf hanya menatap Weir yang terlihat sangat santai.
"Kau tahu apa kesalahanmu?" Tanya Gulf.
"Maaf yang mulia, tapi aku rasa aku tidak melakukan kesalahan apa-apa" Gulf melempar buku yang cukup tebal hingga mengenai dada Weir membuat Bright yang hanya melihat cukup terkejut. Weir melihat buku yang dilempar Gulf.
"Aku sudah menugaskanmu untuk memberikan kompensasi pada keluarga korban, tapi yang aku dengar mereka tidak menerimanya. Sebenarnya apa yang kau kerjakan?" Weir sedikit terkejut mendengarnya, namun berusaha untuk tetap tenang.
"Yang mulia aku sudah mengirimnya kemarin. Darimana anda mendengar berita itu?"
"Tidak penting aku tahu darimana! Kau yang bertanggung jawab dengan tugas ini, jika malam ini kompensasi belum diberikan, kau yang akan menggantikannya seratus kali lipat"
"Aku akan mengirimnya sekarang yang mulia. Kalau begitu aku pamit" Ucap Weir langsung meninggalkan ruang kerja Gulf.
Bright terdiam, ia sedikit bingung harus berbicara apa.
"Kau keluar lagi?" Tanya Bright, namun Gulf tidak meresponnya.Mew berjalan-jalan disekitaran pasar yang cukup ramai, ia sedikit kesal namun juga khawatir karena Type meninggalkannya begitu saja. Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang di sebuah toko hewan ternak.
Orang itu mencoba menangkap ayam yang terus berlarian, namun seketika berhenti setelah merasakan seseorang dibelakangnya mengarahkan sebuah belati ke lehernya yang jika ia bergerak belati itu akan langsung menyayat lehernya.
"Kenapa seorang vampire berkeliaran disini?" Ucap Mew.
"Tolong lepaskan aku. Aku hanya ingin mengambil ayam ini. Aku tidak sedang mengancam nyawa seseorang" Mew langsung membawanya ke tempat yang cukup sepi.
Melemparnya hingga ia menabrak dinding di depannya.
"Jangan bunuh aku. Aku mohon. Aku hanya kelaparan dan akan meminum darah ayam itu saja. Aku benar-benar tidak membunuh manusia. Percayalah padaku"
"Siapa kau?" Tanya Mew.
"Aku Pete. Aku bukan vampire liar aku punya klanku sendiri. Hanya saja... Aku sedang dihukum jadi aku mencari makanan sendiri" Ucap Pete. Mew masih menatapnya curiga.
"Dari klan mana kau?"
"Aku...." Pete bingung apa ia harus memberitahu klannya pada seorang pemburu.
"Kau seorang pemburu?" Tanya Pete.
"Bukankah sudah jelas" Ucap Mew tegas, seketika Pete bersujud di depan Mew.
"Klanku tidak membunuh manusia. Untuk darah manusia kami membelinya, selebihnya kami meminum darah binatang. Percayalah. Kumohon jangan membantai klanku" Mew melihat Pete yang sedikit aneh. Walaupun Mew seorang pemburu vampire, tapi tidak semuanya harus ia bunuh. Beberapa vampire memang ada yang hanya meminum darah binatang daripada manusia.
"Yah baiklah lupakan. Tapi kau jangan mencuri barang milik orang lain. Ini" Ucap Mew memberikan sejumlah uang pada Pete. Tentu saja Pete cukup terkejut, ini pertama kalinya ia bebas dengan mudah dari seorang pemburu.
"Terimakasih tuan. Kau sangat dermawan, aku tidak akan mencuri aku janji. Kalau begitu aku harus pergi" Ucap Pete senang, Mew pun hanya mengangguk.Ketukan pintu terdengar, Gulf langsung menyuruhnya masuk.
"Yang mulia ada masalah" Ucap Bright.TBC...
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
King Gulf
FanfictionGulf merupakan penerus raja sebelumnya. Dalam perjuangannya untuk mendapatkan kepercayaan rakyatnya, ada sebuah rahasia yang tersembunyi.